media dalam mengapresiasi cerpen, sedangkan pendekatan belum diteliti. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan pendekatan kooperatif tipe
Think-Pair-Share TPS untuk pembelajaran mengapresiasi cerpen.
2.2 Landasan Teoretis
Teori yang akan dipaparkan berkaitan dengan penelitian ini meliputi teori tentang hakikat cerita pendek, pendekatan kooperatif, pendekatan kooperatif
tipe Think-Pair-Share TPS dan penerapan pendekatan kooperatif tipe Think- Pair-Share TPS pada pembelajaran apresiasi cerpen.
2.2.1 Hakikat Cerita Pendek
Dalam hakikat cerita pendek diuraikan tentang pengertian cerita pendek dan unsur-unsur pembangun cerpen.
2.2.1.1 Pengertian Cerita Pendek
Cerita pendek merupakan jenis cerita rekaan, sedangkan cerita rekaan sendiri sering dibedakan atas tiga macam bentuk yaitu cerita pendek cerpen,
novel, dan roman. Cerpen short story merupakan pengungkapan suatu kesan yang hidup dari fragmen kehidupan manusia. Dari padanya tidak dituntut terjadi
suatu perubahan dari pelaku-pelakunya. Hanya suatu lintasan dari secercah kehidupan manusia, yang terjadi pada satu kesatuan waktu Esten 2000:12
Cerita pendek atau cerpen merupakan salah genre sastra bentuk prosa yang berbeda dengan jenis prosa yang lain misalnya novel. Menurut Suharianto
15
2005:28 “Cerita pendek bukan ditentukan oleh banyaknya halaman untuk mewujudkan cerita tersebut atau sedikitnya tokoh yang terdapat dalam cerita itu
melainkan lebih disebabkan oleh ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan oleh bentuk karya sastra tersebut. Jadi, sebuah cerita yang pendek
belum tentu dapat digolongkan ke dalam jenis-jenis cerita pendek jika ruang lingkup permasalahan yang diungkapnya tidak memenuhi persyaratan yang
dituntut oleh cerita pendek”. Suharianto 2005:28 menambahkan bahwa “cerita pendek adalah wadah yang biasanya dipakai oleh pengarang untuk menyuguhkan
sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang paling menarik perhatian p
engarang”. Secara umum cerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif tidak benar-
benar terjadi tetapi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja serta relatif pendek Sumardjo dan Saini 1991:37. Sebuah cerita pendek biasanya dapat selesai dibaca
dalam sekali jam tatap muka atau dapat selesai dibaca sekali duduk. Jadi, sebuah cerita pendek senantiasa memusatkan perhatiannya pada
tokoh utama dan juga mempunyai efek tunggal, karakter, alur, dan latar yang terbatas. Sebagai suatu kegiatan yang melibatkan berbagai aspek, kegiatan
apresiasi diterapkan dalam pendidikan tentunya akan memberikan manfaat yang besar.
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa cerita pendek adalah suatu karya sastra yang berbentuk prosa yang relatif pendek ruang
lingkup permasalahannya, yang menyajikan sebagian kecil dari kehidupan tokoh yang paling menarik perhatian pengarang, tidak ditentukan oleh banyak sedikitnya
16
kalimat atau bukan panjang dan pendeknya halaman yang dipergunakan, serta keseluruhan cerita memberikan kesan tunggal kepada pembacanya.
2.2.1.2 Unsur-unsur Pembangun Cerpen