Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2. Langkah 2: Berpasangan Pairing Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh yaitu unsur-unsur pembangun cerpen. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban siswa yang telah mereka pikirkan sebelumnya karena setiap siswa memiliki jawaban yang berbeda-beda. Waktu yang diberikan oleh guru secara normal yaitu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. 3. Langkah 3: Berbagi Sharing Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi sharing dengan seluruh siswa yang ada di kelas berdasarkan hasil yang telah mereka diskusikan secara berpasangan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan atau kelas dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai akhir sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.

2.3 Kerangka Berpikir

Kemampuan mengapresiasi cerpen merupakan salah satu jenis kemampuan bersastra. Kemampuan mengapresiasi cerpen pada siswa SMA N 1 Karangrayung masih kurang memuaskan. Sebagian besar siswa bosan dalam membaca karya satra terutama cerpen. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan siswa yang kurang memuaskan. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerpen disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dari guru dan faktor yang berasal dari siswa. Faktor yang berasal dari guru meliputi, 1 penggunaan model pengajaran apresiasi cerpen kurang sesuai, 2 guru mengajar 38 tidak menggunakan sebuah pendekatan yang membuat siswa aktif di kelas sehingga pembelajaran bersifat satu arah, dan 3 strategi belajar mengajar guru tidak bervariasi yaitu pengajaran konvensional guru hanya ceramah dan siswa mendengarkan menyebabkan suasana pembelajaran di kelas terasa membosankan. Faktor yang kedua berasal dari siswa itu sendiri meliputi, 1 siswa kurang berminat atau bosan membaca karya sastra terutama cerpen karena strategi mengajar yang tidak tepat sehingga diperlukan sebuah stratei yang tepat, dan 2 penguasaan kosakata siswa terbatas sehingga siswa kurang memahami cerpen. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe Think-Pair-Share TPS sebagai upaya mengatasi rendahnya kemampuan mengapresiasi cerpen. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dimulai dengan tahap perencanaan, rencana-rencana kegiatan disusun untuk menemukan solusi pemecahan masalah. Tahap selanjutnya adalah tindakan, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada saat pembelajaran mengapresiasi cerpen berlangsung. Tindakan yang dilakukan adalah dengan pendekatan kooperatif tipe Think-Pair-Share TPS. Tahap ketiga yaitu observasi, observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Tahap terakhir adalah refleksi, tahap ini dilakukan dengan merefleksi hal-hal yang diperoleh pada pembelajaran. Kelebihan atau kemajuan yang diperoleh pada siklus I dipertahankan, sedangkan kelemahan atau 39 kekurangan yang muncul dicarikan solusi pemecahannya pada siklus II dengan cara memperbaiki perencanaan siklus II. Siklus II merupakan hasil perbaikan pada siklus I. Tahap-tahap siklus II sama seperti siklus I. Hasil pembelajaran tes siklus I dan siklus II kemudian dibandingkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengapresiasi cerpen dengan pendekatan kooperatif tipe Think-Pair-Share TPS.

2.4 Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DENGANPENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Tps (Think Pair Share) Pada Pembelajaran Matematika (PTK Pada siswa kelas V11 DI SMP N 2 Wedi Klaten).

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DENGANPENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TPS ( THINK PAIR SHARE ) Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Tps (Think Pair Share) Pada Pembelajaran Matematika (PTK Pada siswa kelas V11 DI SMP N 2 Wedi K

0 0 9

UPAYA PENINGKATAN RESPON DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS).

0 2 7

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Pada Pembelajaran Matematika (PTK Pada siswa kelas VII DI SMP M

0 2 15

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa Dengan Pendekatan Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Pada Pembelajaran Matematika (PTK Pada siswa kelas VII DI SMP M

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK.

0 0 5