untuk membuat variasi suasana diskusi di kelas sehingga pengaturan kelas dapat terkendali secara keseluruhan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengapresiasi cerpen merupakan kemampuan yang penting untuk dikuasai siswa.
Penggunaan pendekatan kooperatif tipe Think-Pair-Share TPS dipandang cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerpen.
Bertolak dari beberapa hal tersebut, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap kemampuan mengapresiasi cerpen. Oleh karena itu, peneliti
mengambil judul Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Think-Pair-Share TPS Siswa Kelas X SMA N 1
Karangryung.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan hasil observasi tersebut, hasil kemampuan mengapresiasi cerpen pada siswa kelas X SMA N 1 Karangrayung dirasa kurang
memuaskan hal itu terjadi dikarenakan terdapat beberapa masalah mengenai pembelajaran apresiasi cerpen. Masalah-masalah tersebut meliputi dua faktor,
yaitu faktor pada siswa sebagai peserta belajar dan dari guru sebagai fasilitator.
Faktor yang pertama berasal dari guru, yaitu 1 penggunaan model pembelajaran apresiasi cerpen kurang sesuai, 2 guru mengajar tidak
menggunakan sebuah pendekatan yang membuat siswa aktif di kelas sehingga pembelajaran bersifat satu arah, dan 3 strategi belajar mengajar guru tidak
6
bervariasi yaitu pembelajaran konvensional guru hanya ceramah dan siswa mendengarkan menyebabkan suasana pembelajaran di kelas terasa membosankan.
Faktor yang kedua berasal dari siswa sebagai peserta belajar. Hal itu disebabkan oleh 1 siswa kurang berminat atau bosan membaca karya sastra
terutama cerpen karena strategi mengajar yang tidak tepat sehingga diperlukan sebuah stratei yang tepat, dan 2 penguasaan kosakata siswa terbatas sehingga
siswa kurang memahami cerpen. Merujuk pembahasan di atas, dalam pembelajaran apresiasi cerpen memang
diperlukan sebuah strategi atau pendekatan belajar mengajar yang tepat. Hal tersebut dilakukan agar siswa menunjukkan hasil yang memuaskan dalam
pembelajaran mengapresiasi cerpen.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, ternyata masih banyak masalah yang muncul dalam pembelajaran apresiasi cerpen maka peneliti
membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada peningkatan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa kelas XF SMA N 1 Karangrayung dengan pendekatan
kooperatif tipe Think-Phair-Share TPS yaitu yang disebabkan oleh guru mengajar tidak menggunakan pendekatan yang membuat siswa aktif di kelas dan
penggunaan strategi belajar mengajar guru yang tidak bervariasi serta siswa yang kurang berminat atau bosan membaca karya sastra terutama cerpen.
7
1.4 Rumusan Masalah