SMP N 2 Godean Penghapusan Sarana Laboratorium a. SMP N 1 Godean
120
sarana, jika ada yang rusak hanya disingkirkan ke gudang...” sehingga sampai saat ini SMP N 3 Godean belum pernah melakukan penghapusan sarana laboratorium.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa:
“Belum melakukan penghapusan sarana laboratorium, karena pengelola laboratorium sendiri maupun guru IPA belum mengetahui proses dan
prosedur penghapusan sarana laboratorium. Jika terdapat alat yang mengalami rusak berat atau pecah hanya disingkirkan digudang atau
dibuang”.
Selain itu, prosedur pelaksanaan penghapusan sarana itu sendiri, baik pengelola maupun para guru IPA belum mengetahui secara jelas, sehingga apabila
terdapat sarana yang sudah tidak layak pakai hanya disingkirkan ke gudang atau dibuang. Minimnya pengetahuan pengelola dan guru dalam hal penghapusan
membuat sekolah tidak melakukan penghapusan terhadap sarana laboratorium yang rusak. Hal ini dikarenakan terbatasnya SDM yang terdapat di SMP N 3
Godean. Selain itu, terbatasnya waktu menjadi faktor penghambat sehingga penghapusan tidak terlaksana dengan baik. Menurut Wahyuningrum 2000: 42-
43, yang dimaksud dengan penghapusan ialah proses kegiatan yang bertujuan untuk menghapus barang-barang milik Negara kekayaan Negara dari daftar
inventarisasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengelola yang merangkap menjadi guru dengan jumlah jam mengajar yang banyak
mengakibatkan proses penghapusan sarana tersebut belum bisa berjalan secara optimal.
Penyeleksian sarana laboratorium
yang dilakukan oleh pengelola laboratorium belum maksimal, hal tersebut dikarenakan pemeriksaan rutin
121
terhadap sarana juga belum berjalan secara baik. Pemeriksaan dilakukan apabila sarana tersebut dibutuhkan dalam kegiatan praktikum. Hal tersebut dapat
diketahui dari hasil wawancara dengan pengelola laboratorium, yang menyatakan bahwa:
“Ya, sarana yang rusak dicatat sedangkan untuk sarana yang masih dalam kondisi baik diinventarisasi, tahun ini diadakan rekapitulasi data
inventarisasi sarana laboratorium, namun dalam pengerjaannya belum selesai dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki pengelola
laboratorium”.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa: “Penyeleksian dilakukan oleh pengelola laboratorium IPA
Biologi, karena inventarisasi sarana IPA Biologi dan Fisika masih menjadi satu”. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penyeleksian sarana
laboratorium IPA di SMP N 3 Godean dilakukan oleh pengelola laboratorium IPA Biologi walaupun laboratorium IPA sudah dibedakan berdasarkan mapel. Hal
tersebut dikarenakan inventarisasi sarana laboratorium IPA Biologi dan Fisika masih menjadi satu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penghapusan sarana laboratorium IPA di SMP N 3 Godean belum dilakukan oleh pengelola
laboratorium. Hal tersebut dikarenakan pengelola laboratorium maupun guru IPA belum mengetahui proses dan prosedur penghapusan sarana laboratorium sesuai
dengan aturan yang berlaku. Alat yang mengalami rusak berat hanya disingkirkan di gudang atau dengan cara dimusnahkan. Penyeleksian sarana laboratorium di
lakukan oleh pengelola laboratorium IPA Biologi, karena inventarisasi sarana laboratorium IPA Biologi dan Fisika sampai saat ini masih menjadi satu.
122