SMP N 2 Godean Pemeliharaan Sarana Laboratorium a. SMP N 1 Godean

107 kondisi seperti ini guru hanya menggunakan alat-alat yang masih bisa digunakan yang terdapat di laboratorium. Pencegahan kerusakan dan biaya pemeliharaan yaitu dengan memperhatikan tata letak, dan penyimpanan. Alat-alat seperti mikroskop ditempatkan pada lemari yang cukup udara agar tidak mudah kotor dan lembab, alatbahan lain juga ditempatkan pada lemari agar rapi, aman dan mudah dalam pencarian. Hal tersebut dapat meminimalisir kerusakan sarana laboratorium yang terdapat di SMP N 2 Godean. Hal ini sesuai dengan pernyataan pengelola laboratorium, yang menyatakan bahwa: “Siswa diberitahu terlebih dahulu supaya tidak terjadi kecelakaan di dalam laboratorium. Guru membacakan petunjuk penggunaan alatbahan, kemudian guru memperagakan cara menggunakan alat tersebut didepan kelas”. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa: “Pencegahan kerusakan dapat dilakukan dengan cara penyimpanan alat secara rapi, bersih, dan aman, hal tersebut dapat meminimalisir kerusakan alat. Namun penyimpanan alat di laboratorium SMP N 2 Godean belum sesuai dengan aturan. Biaya pemeliharaan sarana laboratorium, sekolah belum mempunyai dana sendiri, sehingga apabila terdapat alat yang mengalami rusak ringan, guru akan memperbaikinya dengan dana seadanya yang dimiliki guru. Hal ini dikarenakan dana yang dimiliki sekolah sangat minim. Sebagai sekolah yang memiliki siswa dengan pekerjaan orang tua sebagai petani, sekolah tidak berani meminta dana untuk pemeliharaan sarana laboratorium. Hal ini sesuai dengan pernyataan pengelola laboratorium, yang menyatakan bahwa: 108 “Sekolah belum memiliki dana khusus untuk pemeliharaan sarana laboratorium. Jika terdapat sarana yang mengalami rusak ringan, sebisa mungkin diperbaiki sendiri. Namun jika terdapat sarana yang mengalami rusak berat, akan disingkirkan digudang. Selain itu, terdapat beberapa guru yang mengganti alat rusak tersebut dengan cara membeli dengan uang sendiri”. Hal tersebut diperkuat dengan wawancara guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa: “Pemeliharaan sarana laboratorium belum ada dana khusus....”. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa SMP N 2 Godean masih kekurangan dana untuk biaya pemeliharaan sarana laboratorium. Hal tersebut dikarenakan dana bantuan BOS atau dana dari Pemda digunakan untuk keperluan operasional sekolah, seperti renovasi gedung sekolah, pembelian ATK, dll. Dari hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa 1 SMP N 2 Godean belum melakukan pemeliharaan secara rutin, hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki pengelola laboratorium maupun guru IPA. Selain itu, sekolah belum memiliki tenaga laboran yang dapat meringankan kerja pengelola laboratorium; 2 Pemeliharaan secara berkala dilakukan oleh semua guru IPA, hal tersebut dilakukan karena apabila terdapat perubahan tata letak alatbahan, guru dengan mudah mencarinya; 3 Pencegahan kerusakan sarana dapat dilakukan dengan cara penyimpanan alatbahan yang sesuai dengan aturan, selain itu siswa sebagai pengguna harus senantiasa menjaga kebersihan agar sarana laboratorium dapat bertahan lebih lama; 4 Kurangnya dana pemeliharaan sarana laboratorium sehingga alat yang mengalami kerusakan berat tidak dapat diperbaiki secara maksimal. 109

c. SMP N 3 Godean

Kegiatan ini meliputi pencatatan atau inventarisasi terhadap sarana baru atau proses penghapusan pada sarana rusak dan tidak layak pakai. Pemeliharaan dilakukan dengan tujuan agar semua sarana yang terdapat dilaboratorium dapat terjaga dengan kondisi yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dapat dilihat bahwa pemeriksaan secara rutin tersebut dikarenakan kurangnya tenaga SDM yang dimiliki oleh sekolah. Hal ini sesuai dengan pernyataan pengelola laboratorium, “ pemeriksaan rutin belum berjalan baik, sarana diperiksa apabila mau digunakan saja...” mengingat terbatasnya tenaga dan waktu yang dimiliki guru sehingga pemeriksaan rutin belum berjalan dengan baik. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa: “Guru belum melakukan pemeriksaan sarana secara rutin karena keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki guru, selain itu laboratorium IPA Fisika belum mempunyai tenaga laboran sehingga pemeriksaan sarana belum maksimal. Sarana laboratorium diperiksa jika akan digunakan, sebelum menggunakan alatbahan tersebut terlebih dahulu guru melakukan pengecekan”. Alat dan bahan yang memerlukan pemeriksaan rutin yaitu mikroskop dan bahan-bahan kimia. Mikroskop dapat bertahan lama apabila dalam pemeliharaannya pengelola memperhatikan tata cara pengelolaannya, seperti diletakkan dalam almari yang cukup udara, karena mikroskop mudah berjamur apabila diletakkan dalam ruang yang lembab. Selain itu, bahan-bahan kimia juga memerlukan pemeriksaan rutin. Hal ini dilakukan agar para guru dapat mengetahui bahan-bahan kimia tersebut dalam keadaan masih layak pakai, karena apabila bahan-bahan kimia tersebut sudah kadaluarsa maka bahan tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. 110 Pemeriksaan secara berkala dilakukan oleh pengelola laboratorium di SMP N 3 Godean yaitu guru IPA. Pengelola dibantu oleh guru IPA yang lainnya melakukan pemeriksaan secara berkala hanya setahun sekali. Hal ini dikarenakan sekolah belum mempunyai tenaga laboran yang tetap, sehingga pemeriksaan secara berkala belum dilakukan secara maksimal. Selain itu, alat dan bahan yang habis dipakai praktikum tidak langsung ditata kembali dalam almari. Hal tersebut sangat menyita waktu guru untuk membersihkan alat serta meletakkan kembali seperti semula. Alat dan bahan yang habis dipakai untuk praktikum hanya diletakkan di luar, sehingga apabila dibutuhkan untuk praktikum kembali dapat dengan mudah dicari. Menurut Depdikbud 1988: 29, pemeliharaan alat laboratorium sebaiknya dibedakan sesuai dengan jenis alatnya, seperti alat-alat dari gelas dikumpulkan menjadi satu ditempat yang sama, sama halnya dengan alat yang terbuat dari kayu, besi, porselen dan sebagainya. Pemeriksaan berkala yang sering dilakukan yaitu pengecekan saluran air, hal tersebut dikarenakan saluran air yang terdapat di dalam ruang laboratorium sering mengalami mampet sehingga menghambat proses belajar mengajar. Saluran air disini merupakan sarana pendukung dalam kegiatan praktikum. Selain itu, alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum juga membutuhkan pemeriksaan secara berkala. Namun dalam kenyataannya belum berjalan secara maksimal. Hal tersebut sesuai dengan wawancara pengelola laboratorium, yang menyatakan bahwa: “Saluran air perlu pemeriksaan secara berkala, karena kran di laboratorium Biologi banyak yang mengalami mampet dan tidak bisa digunakan 111 dalam praktikum”. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa: “Pemeriksaan secara berkala dapat dilakukan untuk semua sarana laboratorium, misalnya neraca yang memerlukan olesan minyak agar awet dan tahan lama, mikroskop di letakkan ditempat yang cukup udara karena mikroskop mudah berjamur jika diletakkan ditempat yang lembab, saluran air juga memerlukan pengecekan karena kran air yang terdapat di laboratorium sebagian besar mengalami mampet sehingga jika praktikum memerlukan air harus mengambil air di luar, itu sangat menghambat proses jalannya pembelajaran”. Dari hasil wawancara diperkuat dengan hasil dokumen inventarisasi sarana laboratorium yang memuat bahwa kebutuhan sarana laboratorium yang dimiliki SMP N 3 Godean sudah cukup lengkap dan sebagian sarana dalam keadaan baik, sehingga dalam penggunaannya siswa dapat menggunakan sendiri-sendiri. Pemeliharaan yang dilakukan oleh pengelola maupun guru IPA yaitu menjaga kebersihan ruangan, dan menjaga kebersihan alat dan bahan. Menjaga kebersihan alat dan bahan yaitu dengan cara membersihkannya agar terhindar dari debu. Dengan demikian alat maupun bahan-bahan kimia dapat bertahan lebih lama. Dalam menjaga kebersihan dan penanganan kerusakan alat, hal ini guru sangat menjaga kebersihan ruang laboratorium maupun kebersihan alat dan bahan. Selain itu, siswa sebagai pengguna laboratorium dan pengguna alat dan bahan harus selalu menjaga kebersihan tersebut. Dalam tata tertib yang terdapat di dalam laboratorium, menjaga kebersihan merupakan hal wajib yang harus ditaati oleh semua siswa. Apabila terdapat alat yang rusak dikarenakan kelalaian siswa, maka sekolah menghendaki siswa tersebut untuk memperbaiki atau mengganti dengan yang baru. 112 Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar guru-guru IPA di SMP N 3 Godean sudah menjaga kebersihan alat dan bahan dengan baik. Hal ini