SMP N 2 Godean Perencanaan Sarana Laboratorium a. SMP N 1 GODEAN
80
atau disesuaikan dengan panduan kurikulum yang ada, itu dilakukan dengan musyawarah bersama. Usulan tersebut tidak semua diterima melainkan dipilih
yang paling penting dan dibutuhkan mendesak dalam proses pembelajaran di laboratorium. Apabila dana yang diberikan cukup memenuhi maka pembelian
dapat dilakukan. Apabila dana yang diberikan kurang maka pembeliaan bisa diundur tahun depan. Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh sekolah ini masih
bersifat kualitatif, maksudnya analisis kebutuhan kualitatif disini yaitu masih berdasarkan pada jenis kegiatanmateri yang akan di ajarkan. Sedangkan analisis
kebutuhan secara kuantitaif belum dilaksanakan karena keterbatasan dana, sehingga pengguna belum bisa menggunakan alat secara individu atau sendiri-
sendiri. Prioritas dalam pembelian disampaikan pada musyawarah yang dilakukan oleh guru-guru IPA. Hal ini sesuai dengan pernyataan pengelola laboratorium,
yang menyatakan bahwa: “Pengadaan sarana laboratorium berdasarkan usulan guru IPA, tetapi tidak semua usulan dapat diterima. Usulan dipilih yang paling
dibutuhkan untuk pembelajaran, karena sekolah belum memiliki dana pengadaan sendiri sehingga pengadaan mengandalkan dropping dari Pemda”. Hal ini
diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa: ”Pengadaan sarana di SMP N 2 Godean memiliki kriteria sendiri yaitu
dengan harga murah bisa mendapatkan kualitas barang bagus”. Aspek lain yang meliputi perencanaan jadwal penggunaan dan kecermatan
dalam pemilihan alatbahan yaitu perencanaan jadwal penggunaan laboratorium dilakukan secara musyawarah dengan seluruh guru IPA. Orang–orang yang
terlibat dalam perencanaaan jadwal penggunaan laboratorium adalah seluruh guru
81
IPA, pengelola dan Kepala Sekolah. Hal itu dilakukan untuk mempermudah koordinasi dalam pemakaian laboratorium IPA. Proses pembuatan jadwal
penggunaan laboratorium seharusnya melibatkan laboran, akan tetapi sekolah ini hanya memiliki pengelola yang juga merangkap guru. Isi dari hasil musyawarah
pembuatan jadwal biasanya berupa jumlah jam dalam menggunakan laboratorium, kompetensi dasar yang harus ada dalam laboratorium dan klarifikasi jadwal
dengan guru-guru IPA. Dari isi perencanaan jadwal dapat dijabarkan sebagai berikut, jam dalam menggunakan laboratorium sebisa mungkin harus memenuhi
kebutuhan sesuai dengan jam pelajaran di kelas dan bisa bergantian dengan kelas lainnya. Kompetensi dasar dalam laboratorium yaitu hal apa yang akan diajarkan
dan waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan praktek. Setelah semua itu bisa terpenuhi maka guru IPA mengklarifikasi jadwal yang akan dipasang di
laboratorium apakah sudah sesuai dengan harapan. Maksudnya sesuai dengan hari dan jam yang telah dipilih dan disepakati.
Proses perencanan jadwal penggunaan laboratorium yang dilakukan oleh SMP N 2 Godean di atas sudah sesuai dengan prosedur yaitu adanya musyawarah
bersama, masing-masing mengusulkan jadwal yang akan di buat tahun depan, adanya laporan tahunan mengenai kegiatan penggunaan selama 1 tahun,
menganalisis masing-masing jadwal yang di buat guru dan mengadakan seleksi jadwal yang cocok serta sesuai. Meski pada laporan kegiatan penggunaan
laboratorium selama 1 tahun sekolah belum melaksanakan, namun hal-hal lain telah dilaksanakan dengan cukup baik dan tidak mempengaruhi proses
82
perencanaan jadwal penggunaan laboratorium. Hal ini sesuai dengan pernyataan pengelola laboratorium, yang menyatakan bahwa:
“Perencanaan jadwal penggunaan dilakukan berdasarkan musyawarah seluruh guru IPA, dengan membahas kelas yang akan menggunakan
laboratorium tersebut, pembagian jam penggunaan dan disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Pembuatan jadwal penggunaan laboratorium
tersebut sekolah juga melibatkan bidang administrasi”.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa: “Perencanaan jadwal penggunaan laboratorium melibatkan
seluruh guru IPA, sehingga dalam penggunaannya dapat berjalan lancar. Laboratorium SMP N 2 Godean juga sebagai ruang serbaguna sekolah”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi yang memuat perencanaan jadwal penggunaan laboratorium di SMP N 2 Godean
dengan isi kelas yang akan menggunakan, pembagian jam penggunaan yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
Kecermatan dalam pemilihan alatbahan dapat dilakukan sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Hal yang lain yang menjadi kriteria dalam pemilihan
alatbahan adalah memilih yang prinsip, maksudnya memilih alatbahan yang lebih penting, alat yang akan dibeli sering dipakai dalam praktek dan harga
alatbahan yang akan dibeli terjangkau. Kesesuaian dana dalam perencanaan juga perlu diperhatiakan semua pengadaan bisa terlaksana apabila dana yang diberikan
juga lancar. Telah dijelaskan di atas bahwa sekolah ini tidak memiliki anggaran khusus dalam perencanaan pengadaan alatbahan laboratorium, sehingga para
pelaksana perencana yaitu pengelola dan guru IPA harus pintar dan cermat dalam melakukan pengadaan dan pembelian barang. Hal ini sesuai dengan pernyataan
83
pengelola laboratorium, yang menyatakan bahwa: ”Sekolah belum memiliki anggaran sendiri untuk pengadaan sarana laboratorium, sarana laboratorium di
dapat dari bantuan dropping Pemda”. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara guru IPA Fisika, yang menyatakan bahwa: “Dana BOS bantuan dari
Pemda digunakan untuk biaya operasional, sekolah belum memberikan anggaran sendiri untuk pengadaan sarana laboratorium.
Dari hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan pengadaan sarana laboratorium yang dilakukan di SMP N 2 Godean yaitu
pengelola laboratorium yang melibatkan seluruh guru mapel IPA untuk melakukan musyawarah, dari musyawarah tersebut dipilih usulan guru IPA yang
membutuhkan sarana laboratorium untuk kegiatan praktikum. Hal tersebut dilakukan karena sekolah belum memiliki anggaran sendiri untuk pengadaan
sarana laboratorium, sehingga sekolah harus mengajukan proposal untuk mengadakan sarana laboratorium yang akan diperlukan. Selain mengajukan
proposal, sarana laboratorium juga diperoleh dari dropping bantuan Pemda.