Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I

66 Sebelum anak melakukan permainan ini, guru terlebih dahulu memberikan contoh. Anak anak diminta untuk memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru. Pemberian contoh ini dimaksudkan agar anak lebih paham tentang tata urutan dan aturan permainan yang akan dilakukan. Setelah guru memberikan contoh, anak-anak diminta untuk berbaris menjadi satu kelompok. Dari urutan barisan terdepan, anak melakukan kegiatan tersebut dan teman yang lain antri menunggu giliran serta memberikan dukungan kepada temannya. Jika anak telah selesai melakukan kegiatan maka anak tersebut memberi dukungan pada teman yang lain. c Kegiatan penutup Kegiatan penutup ini dilakukan dengan tujuan untuk melepaskan anak-anak dari ketegangan permainan bola huruf. Anak diajak untuk bernyanyi tentang nama-nama huruf. Anak-anak juga diajak untuk menggerakkan jari-jari tangan sambil berlari-lari kecil. Setelah jari-jari tangan cukup lemas maka anak diajak melompat setinggi-ting ginya dan meneriakkan kata “Aku Bahagia”. a Pertemuan 3 Siklus I Pada pertemuan 2 disiklus I ini dilakukan pada hari Selasa, 12 November 2013. Pada pertemuan ketiga ini terdapat satu anak yang tidak masuk dikarenakan masih sakit. Kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan 3 siklus I ini akan diuraikan sebagai berikut: a Kegiatan Sebelum Bermain Pada kegiatan sebelum bermain anak diajak berbaris dan berdoa terlebih dahulu selanjutnya anak diajak untuk melakukan kegiatan motorik kasar selama 67 15 menit. Anak-anak pada pertemuan ini diajarkan membaca ikrar dan doa masuk masjid. Motorik kasar yang diajarkan pada pertemuan ini adalah menendang bola kearah tertentu. Selanjutnya anak-anak diberikan waktu 15 menit untuk bermain bebas dihalaman. Anak-anak dibebaskan bermain dihalaman dengan mainan out door. Kegiatan ini dilakukan agar anak tidak merasa tegang atau gugup ketika melakukan kegiatan. Dari kegiatan ini anak-anak terlihat sangat nyaman dan anak- anak dapat bersosialisasi dengan teman-temannya. b Kegiatan Bermain Pada kegiatan bermain, peran guru sangat berpengaruh pada keberhasilan permainan. Guru mengamati jalannya permainan dan kemampuan anak dalam melakukan permainan bola huruf. Selain itu, guru memberikan motivasi pada agar semua anak secara aktif mau mengikuti permainan bola huruf. Untuk membangkitkan semangat, terlebih dulu anak- anak diajak untuk bernyanyi lagu “ lihat kebunku”. Adapun syair dari lagu lihat kebunku yaitu : “lihat kebunku” ”penuh dengan bunga” “ada yang putih dan ada yang merah” “setiap hari kusiram semua” “mawar melati” “semuanya indah” Sebelum permainan dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan aturan permainan. Pada permainan bola huruf kali ini adalah dengan cara memancing bola-bola huruf yang ada diember. Guru terlebih dahulu mengenalkan semua huruf yang ada pada bola huruf. Aturan permainannya adalah anak memancing bola huruf. Kemudian anak diminta untuk menyebutkan huruf yang berhasil 68 dipancingnya secara mandiri. Setelah menyebutkan huruf, anak mengelompokkan bola huruf tersebut dan dimasukkan kedalam kotak huruf yang tersedia. Sebelum anak melakukan permainan ini, guru terlebih dahulu memberikan contoh. Anak-anak diminta untuk memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru. Pemberian contoh ini dimaksudkan agar anak lebih paham tentang tata urutan dan aturan permainan yang akan dilakukan. Setelah guru memberikan contoh, anak-anak diminta untuk berbaris menjadi dua kelompok. Dari urutan barisan terdepan, anak melakukan kegiatan tersebut dan teman yang lain antri menunggu giliran serta memberikan dukungan kepada temannya. Jika anak telah selesai melakukan kegiatan maka anak tersebut memberi dukungan pada teman yang lain. c Kegiatan penutup Kegiatan penutup ini dilakukan dengan tujuan untuk melepaskan anak-anak dari ketegangan permainan bola huruf. Anak diajak untuk bernyanyi dan tepuk. 3 Pengamatan observing Dalam siklus I selama tiga kali pertemuan ini, yang diamati adalah kemampuan membaca permulaan pada anak. Adapun indikator yang menjadi penilaian selama kegiatan berlangsung yaitu kemampuan anak dalam mengenal huruf, mengenal suku kata, mengenal kata, mengenal hubungan antara huruf dan bunyi huruf, kewajaran lafal bunyi, intonasi bunyi, kelancaran bunyi, kejelasan bunyi dan ketepatan bunyi. Dari lembar data yang diperoleh selama pengamatan berlangsung, tingkat ketercapaian yang diperoleh mengalami peningkatan. Setelah adanya tindakan 69 pada siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan, setiap pertemuannya kemampuan membaca permulaan pada anak secara individu mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama diperoleh peningkatan ketercapaian jika dibandingkan dengan pra tindakan. Pertemuan kedua pada siklus I ini terdapat peningkatan jika dibandingkan dengan pertemuan satu, begitu pula pada pertemuan ketiga. Dari petemuan pertama hingga pertemuan ketiga di siklus I terdapat satu anak yang tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Hal ini mempengaruhi jumlah prosentase dari jumlah keseluruhan anak dalam satu kelas yang seharusnya. Adapun hasil rekapitulasi kemampuan membaca permulaan anak pada siklus I dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 2. Grafik Kemampuan Membaca Permulaan Anak Siklus I Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan membaca permulaan pada anak mengalami peningkatan dari 52,44 menjadi 59,01. Meskipun demikian peningkatan tersebut belum mencapai indikator keberhasilan 10 20 30 40 50 60 70 80 Pra Tindakan Siklus 1 Indikator Keberhasilan 52,44 59,01 80 P er se n tase SIKLUS 1 70 yang ditetapkan yaitu 80. Apabila diuraikan dalam masing-masing indikator, maka kemampuan membaca permulaan pada anak sebagai berikut. Gambar 3. Grafik Kemampuan Membaca Permulaan Anak pada Masing- Masing Indikator Siklus I. Pada siklus I kemampuan membaca permulaan pada anak sebesar 59,01. Pada pelaksanaan siklus 1 ini masih terdapat banyak anak-anak yang masih belum aktif mengikuti permainan bola huruf karena anak belum mengetahui cara-cara permainan bola huruf secara benar. Selain itu minat bermain pada anak belum nampak dikarenakan permainan yang kurang menantang. Terdapat banyak anak- anak bertanya kepada guru ketika mendapat huruf tertentu. Misalnya ketika harus menunjuk dan mengambil huruf [u], anak-anak mengalami keraguan untuk menunjuk dan mengambil huruf [u] atau [n]. Hal ini dikarenakan kedua huruf tersebut bentuknya sama namun memiliki lubang yang berbeda. Huruf [u] memiliki lubang yang menghadap keatas sedangkan lubang huruf [n] menghadap kebawah. Hal ini juga terjadi pada huruf [m]. Anak-anak mengalami keraguan 10 20 30 40 50 60 70 A B C D E F G H I P E RSE NT ASE INDIKATOR SIKLUS 1 71 antara harus menunjuk dan mengambil huruf [m] atau huruf [w]. selain huruf tersebut masih banyak anak yang juga masih mengalami kesulitan dalam membedakan huruf [b] dan [d], [p] dan [q], [i] dan [l]. Anak-anak juga mengalami kesulitan dalam menunjukkan dan mengambil huruf-huruf yang berada mpada urutan abjad akhir seperti [v], [w], ]x], [y] dan [z]. Hal ini dikarenakan anak jarang menemukan huruf-huruf tersebut pada kata-kata yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. 4 Refleksi Reflect Setelah siklus I dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok A2 maka langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas. Pelaksanan refleksi dilakukan peneliti bersama kolaborator dengan melihat perbandingan antara data sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I. Dalam refleksi ini dibahas mengenai kendala-kendala yang ditemukan pada saat pelaksanaan siklus I. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh peneliti pada siklus I adalah : a Masih banyak anak yang belum aktif mengikuti permainan bola huruf karena anak belum mengetahui cara-cara permainan bola huruf secara benar. b Permainan bola huruf yang kurang menantang bagi anak. c Masih kurangnya minat anak dalam bermain karena media pendukung yang kurang menarik. 72 d Anak-anak masih banyak yang mengalami kesulitan dalam membedakan huruf tertentu, yang disebabkan huruf-huruf tersebut memiliki bentuk yang hampir sama. Rencana perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak melalui siklus II kali ini adalah: a Mengubah bentuk permainan dengan menambahkan kekuatan fisik dalam permainan bola huruf agar anak lebih tertantang. Hal ini didasarkan pada teori Elizabet B. Hurlock 1978: 321 tentang jenis bermain yaitu: bermain aktif dan bermain pasif. Berdasarkan teori tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa permainan bola huruf termasuk ke dalam bermain aktif. Bermain aktif lebih banyak menggunakan indera dan anggota tubuh pada anak. b Menambahkan air dalam permainan sebagai media pendukung agar anak lebih berminat dalam mengikuti permainan. Hal ini didasarkan pada teori manfaat media pembelajaran menurut Arif Sadiman, dkk 2009: 17 bahwa media pembelajaran memperjelas penyajian pesan, agar tidak bersifat verbalis, mengatasi ruang, waktu, dan daya indera, membuat anak aktif dalam proses pembelajaran, mengatasi kesulitan mengajar guru. Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan air sebagai media pendukung terbukti membuat anak lebih aktif dalam mengikuti permainan serta dapat meningkatkan minat bermain pada anak. 73 5 Hipotesis tindakan siklus II Permainan bola huruf dengan menggunakan kekuatan fisik serta menggunakan air sebagai media pendukung dalam permainan dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak A2 TK. Masjid Syuhada.

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II

Siklus II ini dilaksanakan selama 3 kali yaitu pada : hari sabtu, 16 November 2013, Senin 18 November 2013, Rabu 20 November 2013. Adapun tindakan dalam siklus II ini akan diuraikan dalam empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Berikut ini penjabaran dari keempat tahapan penelitian dalam siklus II yaitu : 1 Perencanaan planing Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah membuat Rencana Kegiatan Harian RKH yang berisi tentang materi yang akan disampaikan sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan. RKH yang telah disusun lalu dikonsultasikan kepada guru kelas dan kepala sekolah terlebih dahulu. Peneliti juga menyiapkan sarana dan media yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada kegiatan permainan bola huruf.Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu berupa bola yang terdapat huruf pada permukaannya. Setelah menyiapkan sarana dan media peneliti selanjutnya mempersiapkan lembar observasi tentang kemampuan membaca permulaan dengan instrumen yang telah disusun. Peneliti juga mempersiapkan media 74 komunikasi seperti kamera untuk mendokumentasikan kegiatan anak dan guru pada saat melakukan permainan bola hurufyang sedang berlangsung. 2 Pelaksanaan Tindakan action Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian RKH yang telah disusun oleh peneliti dan telah dikonsultasikan dengan guru kelas dan kepala sekolah. Pelaksanaan Tindakan pada siklus II ini dilakukan sama dengan siklus I yaitu sebanyak 3 kali pertemuan. a Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 1 pada siklus II dilakukan pada hari Sabtu,16 November 2013. Tema pada saat itu yaitu tanaman subtema tanaman hias. Pada pertemuan siklus II ini diikuti 10 anak dikarenakan 1 anak tidak masuk karena ijin dalam satu minggu kedepan untuk mengikuti orang tuanya keluar kota. Kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan 1 siklus II ini dapat diuraikan sebagai berikut: a Kegiatan Sebelum Bermain Pada kegiatan sebelum bermain anak diajak berbaris, menirukan ikrar, membaca syahadat dan berdoa. Anak diajak untuk melakukan motorik kasar terlebih dahulu sebelum melakukan permainan bola huruf. Motorik kasar dilakukan untuk melatih otot-otot kasar anak menjadi lentur dan tidak merasa tegang atau gugup ketika melakukan kegiatan permainan. Pemanasan yang dilakukan yaitu dengan mengajak anak untuk membuat lingkaran besar lalu anak diajak untuk bernyanyi sambil menirukan gerakan dari lagu tersebut. adapun lagu yang digunakan pada saat pemanasan yaitu: “Kepala pundak..kepala pundak lutut dan kaki.. kepala pundak..kepala pundak lutut dan kaki.. 75 daun telinga..mata hidung pipi.. tangan di pinggang aduhai digoyang-goyang.. yang digoyang goyang digoyang goyang pinggul digoyang.. yang digoyang goyang digoyang goyang pinggul digoyan g..” b Kegiatan Bermain Pada kegiatan permainan bola huruf kali ini berada diluar ruangan yaitu dihalaman sekolah. Hal ini dimaksudkan agar ruang kelas tidak menajdi basah karena air yang tumpah ketika permainan bola huruf berlangsung. Pada permainan kali in diberi nama memancing bola huruf. Sebelum melakukan kegiatan guru memberikan penjelasan terlebih dahulu pada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan. Guru mengenalkan media yang akan digunakan pada permainan ini yaitu : pancing, kail, ember, bola huruf dan air serta keranjang. Guru juga menjelaskan aturan main dalam permainan memancing bola huruf. Permainan ini dilakukan dengan cara anak-anak memancing bola huruf satu demi satu. Setelah anak-anak mendapat bola huruf anak diminta untuk menyebutkan huruf yang terdapat pada bola tersebut secara mandiri. Anak-anak juga diminta untuk mengelompokkan huruf tersebut berdasarkan kelompok huruf yang sama. Pada permainan ini kata yang digunakan adalah kata: tanaman, batang, bunga dan akar. Agar anak lebih paham dalam bermain memancing bola huruf ini, maka guru memberikan contoh terlebih dahulu. Hal ini menghindarkan anak dari rasa bingung terhadap aturan main yang ada. Setelah contoh diberikan anak-anak diberikan kebebasan untuk bermain dalam pengawasan peneliti dan guru 76 pendamping. Ketika anak-anak bermain, peneliti dan guru pendamping melakukan pengamatan secara individu terhadap anak-anak. c Kegiatan Penutup Kegiatan penutup ini dilakukan untuk melepaskan anak-anak dari ketegangan setelah bermain. Pada kegiatan penutup ini, guru mengajak anak-anak untuk berdiri dan merentangkan tanggan dengan jari-jari terbuka. Anak bersama guru mengerak-gerakkan jari-jari tangan dari gerakan lambat kemudian cepat dan semakin cepat. Setelah itu anak-anak diajak untuk meneriakkan kat a “aku pintar”. b Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 2 siklus II dilakukan pada hari Senin 18 November 2013 dengan tema tanaman subtema tanaman hias. Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus 2 pertemuan 2 ini adalah: a Kegiatan Sebelum Bermain Sebelum bermain seperti biasanya anak diajak untuk berbaris lalu anak diajak untuk berdoa dan hafalan doa-doa pendek. Setelah anak selesai hafalan lalu anak diajak untuk ke lapangan dan melakukan kegiatan motorik kasar. Motorik kasar dilakukan dengan cara anak diajak untuk berbaris bersama. Anak diajak melakukan gerakan senam irama ceria. b Kegiatan Bermain Pada permainan ini anak dikondisikan untuk membuat dua kelompok yang masing-masing kelompok terdapat 5 anak. Dalam jarak 3 meter sudah disediakan ember berisi air dan bola huruf, jaring, dan keranjang. Guru menjelaskan aturan main dalam permainan menjaring bola huruf ini. Dalam permainan ini anak 77 diharuskan berlari dari garis star menuju ember yang berisi air dan bola huruf. Anak diberi waktu 2 menit untuk mengambil huruf dengan cara menjaringnya. Setelah mendapatkan huruf anak-anak menyebutkan huruf tersebut secara mandiri kemudian mengelompokkannya kedalam keranjang. Dalam permainan ini setiap anak diberikan kesempatan 4 kali mengambil huruf. Setelah satu anak menyelesaikan tugasnya, maka bergantian dengan temannya lagi dalam satu kelompoknya. Setelah permainan selesai, anak diajak untuk melakukan pendinginan. c Kegiatan Penutup Kegiatan penutup diisi dengan acara pendinginan terhadap tubuh anak dan melakukan rileksasi dengan cara anak diajak untuk duduk sambil meluruskan kaki dan hal ini dilakukan selama ± 15 menit. c Pertemuan 3 Siklus II Pertemuan 3 siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu 20 November 2013. Kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan ketiga ini adalah: a Kegiatan Sebelum Bermain Pada kegiatan ini anak sebelumnya diajak untuk berbaris. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan tentang kedisiplinan pada anak. Anak membaca ikrar, syahadat, dan doa untuk kedua orang tua, doa tambah ilmu, dilanjut dengan hafalan surat An-Nass, Al-Ikhlas, Al-Kautsar. Anak kemudian diajak membuat lingkaran untuk melakukan pemanasan. Pemanasan dilakukan dengan cara anak melingkar dan melakukan gerakan seperti pohon tertiup angin dan seperti pesawat terbang. 78 b Kegiatan Bermain Kegiatan bermain dilakukan setelah melakukan pemanasan. Permainan bola huruf yang akan dilakukan pada pertemuan ketiga ini akan lebih seru karena akan dilakukan dengan cara merangkak dalam simpai. Sebelum kegiatan dimulai guru mengajak anak-anak untuk berbaris bersama dan kemudian guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan cara bermainnya. Pada permainan ini anak-anak harus merangkak dalam simpai kemudian menyebutkan huruf-huruf pada bola huruf yang sudah berada didalam kotak yang berjarak 2 meter dari simpai. Sebelum anak-anak melakukan permainan tersebut, guru meminta satu anak untuk menjadi contoh teman yang lainnya. Contoh dilakukakn agar anak-anak lebih memahami aturan mainnya. Setelah contoh diberikan anak-anak berbaris dan guru menyampaikan kembali tentang aturan main. anak-anak dipersilahkan bermain secara bergantian setelah mendapat pengarahan dan contoh permainan. Peneliti dan guru pendamping mengamati dan memberikan penilaian kepada anak secara individu. c Kegiatan Penutup Kegiatan penutup diisi dengan acara pendinginan terhadap tubuh anak dan melakukan rileksasi dengan cara anak diajak untuk duduk sambil meluruskan kaki selama ± 10 menit. 3 Pengamatan observing Pengamatan yang dilakukan selama tiga kali pertemuan dalam siklus II ini yang diamati yaitu permainan bola huruf dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak. Adapun indikator yang diamati

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF PADA KELOMPOK Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Melalui Permainan Memancing Huruf Pada Kelompok A TK Aisyiyah 3 Bustanul Athfal Sepat Masa

0 5 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi I Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora Tahun

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi II Karangmalang Kecamatan Masaran Sragen Tah

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi II Karangmalang Kecamatan Masaran Sragen Tah

0 2 11

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAANMELALUI PERMAINAN KARTU HURUF Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Sumberejo Kabupaten Klaten Tahun 2013/2014.

0 3 14

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAANMELALUI PERMAINAN KARTU HURUF Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Sumberejo Kabupaten Klaten Tahun 2013/2014.

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN F/ D CARD PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan F/D Card Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi Karanganyar, Plupuh, Sragen Tahun Ajaran 2011/ 2

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF DI KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Di Kelompok B TK Cempaka Kebon Gulo Musuk Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Kelompok B Tk Kenari III Musuk Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Kelompok B Tk Kenari III Musuk Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15