Pengertian membaca permulaan Membaca Permulaan

19 Pada penelitian ini, peneliti akan meningkatkan tahapan membaca anak pada tahapan Bridging Reading Stage Tahap Membaca Gambar. Hal ini dimaksudkan agar dalam tahapan ini anak benar-benar mengenal simbol-simbol huruf dengan baik, sehingga anak dapat melanjutkan pada tahapan berikutnya tanpa mengalami kesulitan. Selain faktor tersebut, subjek penelitian ini adalah anak-anak yang berusia empat tahun yang berada pada tahapan tersebut.

4. Metode Membaca

Pembelajaran membaca permulaan dapat menggunakan berbagai metode. Menurut Darmiati Zuchdi 1997: 27 metode pengajaran bahasa adalah rencana pembelajaran yang menakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan serta kemungkinan pengadaan remidi dan bahan pengembangannya. Akhadiah Dimyati Zuchdi dan Budiasih, 2001: 61-66 menjelaskan bahwa dalam pembelajaran membaca permulaan ada beberapa metode yang digunakan, antara lain yaitu: a. Metode abjad dan metode bunyi Dalam penerapannya, kedua metode ini sering menggunakan kata lepas. Misalnya: metode abjad dalam mengucapkan huruf-hurufnya sesuai dengan abjad “a”, “b”, “c”, dan seterusnya, metode bunyi dalam mengucapkan huruf- hurufnya sesuai dengan bunyinya, “a”, “be”, “ce” dan seterusnya. b. Metode kupas rangkai suku kata dan metode kata lembaga Kedua cara ini dalam penerapannya menggunakan cara mengurai dan merangkainya. Contoh: Bola Bo – la B – o – l – a Bo – la Bola c. Metode global Metode ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: mengkaji salah satu suku kata, menguraikan huruf menjadi suku kata, menguraikan suku kata 20 menjadi huruf, menggabungkan huruf menjadi suku kata, merangkaikan suku kata menjadi kata, merangkaikan kata menjadi kalimat. d. Metode SAS Struktural analitik sintetik Momo dalam Darmiyati Zuchri dan Budiasih 2001, 63-66, menyebutkan dalam pelaksanaanya, metode ini dibagi dalam dua tahap yakni 1 tanpa buku, 2 menggunakan buku. Purwanto 1997: 31 membagi metode pengajaran membaca awal dalam 5 metode, yaitu: a. Metode Eja spell method Metode ini mengajarkan kepada anak-anak huruf-huruf abjad menurut urutan, melafalkan huruf sesuai dengan nama hurufnya. b. Metode bunyi klank method Pembelajaran dalam metode ini bukanlah mengajarkan nama huruf, melainkan bunyinya. Metode ini caranya sama dengan pembelajran metode eja. c. Metode lembaga kata Proses pelaksanaan metode ini dengan menyajikan kepada anak-anak dengan sebuah kata yang tidak asing lagi agi mereka. Proses dengan menganalisis atau menguraikan kata menjadi suku kata dan suku kata langsung ke bunyi huruf. d. Metode global Proses pelaksanaan metode ini dengan memberikan anak-anak kalimat- kalimat yang merupakan cerita singkat. Setelah beberapa lama, anak-anak akan hafal dengan kalimat-kalimat tersebut dan dapat membedakan kata-kata yang sama. e. Metode SAS atau struktur analisa sintesa Dalam metode SAS dimulai dengan suatu cerita dan siswa perlu menghafal kalimat dan dikenalkan dengan huruf sekaligus. Dalam metode SAS hanya membicarakan satu hal saja. Misalnya ibu, bacaannya berupa kalimat pendek, seperti ini ibu dan ibu ani. Menurut Abdurrahman 2004: 214 menyebutkan ada 2 kelompok metode pengajaran membaca yakni pengajaran membaca bagi anak pada umumnya dan pengajaran membaca khusus bagi anak berkesulitan belajar. Menurut beliau, metode pengajaran bagi anak pada umumnya meliputi: a. Metode membaca dasar Metode ini diajarkan dengan menggabungkan berbagai prosedur untuk mengajarkan kesiapan, perbendaharaan kata, mengenal kata, pemahaman, dan kesenangan membaca. 21 b. Metode fonik Metode ini mengajarkan pengenalan kata melalui proses mendengarkan bunyi huruf. Anak-anak diajak mengenal bunyi-bunyi huruf, kemudian mensintesiskannya menjadi suku kata dan kata dengan mengaitkannya dengan kata benda. c. Metode SAS structural analitik sintetik Metode ini merupakan perpaduan antara metode fonik dengan metode linguistik. Perbedaanya adalah jika metode linguistik kode tulisan yang dipecahkan berupa kata, di dalam SAS berupa kalimat pendek yang utuh. d. Metode alfabetik Metode ini memperkenalkan kepada anak berbagai huruf alfabetik dan kemudian merangaikan huruf-huruf tersebut menjadi suku kata, kata dan kalimat. e. Metode pengalaman bahasa Metode ini terintregasi dalam ketrampilan mendengarkan, bercakap-cakap, dan menulis. Bahan bacaan yang digunakan berdasarkan atas pengalaman anak. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode lembaga kata. Peneliti memilih metode ini karena ingin mengenalkan bunyi huruf sekaligus dengan lambangnya secara bersamaan melalui sebuah kata yang bermakna bagi anak. Hal ini dimaksudkan agar anak memahami bahwa sebuah kata terdiri dari susunan lambang huruf dan mempunyai bunyi. Metode ini akan dilakukan melalui permainan agar anak lebih tertarik. Selain itu anak juga tertantang untuk melakukan kegiatan.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca

Nurhadi Samsu Somadayo, 2011: 5 menyebutkan membaca adalah suatu proses yang kompleks dan rumit. Banyak faktor yang menyebabkan membaca menjadi proses yang kompleks. Faktor yang terlibat dapat berupa faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa faktor intelegensi, minat, sikap bakat, motivasi, tujuan membaca dan sebagainya. Faktor eksternal biasanya dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan dan tradisi membaca.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF PADA KELOMPOK Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Melalui Permainan Memancing Huruf Pada Kelompok A TK Aisyiyah 3 Bustanul Athfal Sepat Masa

0 5 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi I Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora Tahun

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi II Karangmalang Kecamatan Masaran Sragen Tah

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi II Karangmalang Kecamatan Masaran Sragen Tah

0 2 11

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAANMELALUI PERMAINAN KARTU HURUF Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Sumberejo Kabupaten Klaten Tahun 2013/2014.

0 3 14

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAANMELALUI PERMAINAN KARTU HURUF Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Sumberejo Kabupaten Klaten Tahun 2013/2014.

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN F/ D CARD PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan F/D Card Pada Anak Kelompok A Di TK Pertiwi Karanganyar, Plupuh, Sragen Tahun Ajaran 2011/ 2

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF DI KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Huruf Di Kelompok B TK Cempaka Kebon Gulo Musuk Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Kelompok B Tk Kenari III Musuk Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Bergambar Pada Anak Kelompok B Tk Kenari III Musuk Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15