Analisis Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk

64

B. Prosedur Pengembangan

Menurut Tim Puslitjaknov 2008: 14, prosedur pengembangan berbeda dengan model pengembangan. Prosedur pengembangan pada dasarnya penjelasan dari model pengembangan yang telah ditetapkan. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan implementasi dari model penelitian dan pengembangan milik Sugiyono. Berdasarkan gambar 24, maka langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan media pembelajaran ini dapat dijabarkan peneliti sebagai berikut:

1. Analisis Potensi dan Masalah

Kebutuhan pengembangan media pembelajaran interaktif diawali dari adanya potensi dan masalah. Tahap ini merupakan tahap awal penelitian pengembangan. Pada tahap ini diidentifikasi berbagai potensi dan masalah baik dari segi pembelajaran, karakteristik siswa, guru maupun lingkungan tempat belajar pada pembelajaran teori mata pelajaran Teknik Listrik siswa kelas X Teknik Audio Video di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Potensi dan masalah diperoleh melalui kegiatan studi lapangan yang dilakukan dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara akan mengakibatkan teridentifikasinya berbagai potensi dan permasalahan dalam pembelajaran sehingga diperlukan suatu pengembangan media pembelajaran dengan tujuan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan akhir tahap ini adalah untuk mengetahui bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keadaansituasi, baik siswa, guru, maupun lingkungan tempat siswa belajar. Sehingga media pembelajaran yang dikembangkan benar-benar dibutuhkan dalam proses pembelajaran. 65

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan sejumlah data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perancangan dan pembuatan produk berupa media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Teknik Listrik. Bahan yang dimaksud berupa objek-objek perancangan serta peralatan yang dibutuhkan antara lain: materi pembelajaran, keperluan hardware dan software, serta obyek multimedia yang perlu dipersiapkan sebelum perancangan dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan meliputi: analisis isi materi media pembelajaran, dan analisis kebutuhan perangkat keras hardware serta perangkat lunak software. Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui studi pustaka.

3. Desain Produk

Pada tahap ini akan dihasilkan produk awal media pembelajaran. Tahap desain produk terdiri dari tahap perancangan dan tahap pembuatan produk awal media pembelajaran. Tujuan dari pembuatan rancangan untuk mempermudah pengembang pada saat pembuatan produk serta meminimalisir kesalahan saat proses pembuatan media pembelajaran dilakukan. Tahapan yang dilakukan pada tahap perancangan meliputi: analisis konsep, menetapkan strategi pembelajaran, menentukan bentuk soal latihan dan soal evaluasi, menentukan garis besar isi media pembelajaran, pembuatan diagram alir flowchart, dan pembuatan desain antarmuka media pembelajaran dalam bentuk storyboard. Setelah rancangan produk selesai dibuat, tahap selanjutnya pembuatan produk awal media pembelajaran yaitu mengimplementasikan hasil rancangan produk media pembelajaran yang berupa flowchart dan storyboard ke dalam 66 bentuk yang lebih nyata dengan menggunakan seperangkat komputer dan software Adobe Flash CS6 sebagai software utama. Tahap pembuatan produk dibagi lagi menjadi beberapa tahapan kecil yakni pembuatan antarmuka, pengkodean, test movie pengujian pada Adobe Flash CS6, publishing dan pemaketan produk awal media pembelajaran interaktif.

4. Validasi Produk