28
3. Tinjauan tentang Media Pembelajaran Interaktif
Interaktif dalam bahasa Indonesia merupakan kata sifat, berasal dari kata interaksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 438, definisi interaksi
adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, dan antar hubungan. Bambang Warsita 2008: 156, mengemukakan bahwa media
pembelajaran interaktif merupakan media pembelajaran yang bersifat komunikasi dua arah, artinya media pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memberikan respon dan melakukan berbagai aktivitas yang pada akhirnya juga bisa direspon balik oleh program media dengan suatu
kebalikan atau feedback. Dalam pengertian lain, Ariesto Hadi Sutopo 2003: 7,
mendefinisikan media pembelajaran interaktif merupakan suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat digunakan oleh pengguna
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban yang mempengaruhi komputer
untuk mengerjakan fungsi selanjutnya. Dengan kata lain, media pembelajaran dikatakan interaktif apabila pengguna tidak hanya melihat dan mendengar tetapi
secara nyata berinteraksi langsung dengan media pembelajaran tersebut. Adapun media pembelajaran interaktif menurut Andi Prastowo 2011:
330, diartikan sebagai bahan ajar yang mengkombinasikan beberapa media pembelajaran berupa audio, video, teks, grafik, dan animasi. Sehingga dapat
diartikan sebagai multimedia pembelajaran interaktif. Lebih lanjut, Bambang Warsita 2008: 39, mendefinisikan multimedia interaktif sebagai kombinasi dari
berbagai media yang dikemas diprogram secara terpadu dan interaktif untuk menyajikan pesan pembelajaran tertentu.
29 Sementara itu, Heinich dkk dalam Bambang Warsita 2008: 140,
mengemukakan enam fomat bentuk interaksi pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran interaktif, yaitu: 1
praktik dan latihan drill and practice, 2 tutorial, 3 permainan games, 4
simulasi simulation, 5 penemuan discovery, dan 6 pemecahan masalah
problem and solving. Sedangkan bentuk format sajian program media pembelajaran berbasis komputer CAI, sebagai berikut:
1 Tutorial, merupakan program yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial. Informasi yang berisi konsep disajikan dengan teks, gambar
baik diam maupun bergerak, dan grafik. 2 Praktik dan latihan drill and practice, format ini dimaksudkan untuk melatih
peserta didik sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep.
3 Simulasi simulation, format simulasi ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata. Format ini mencoba memberikan pengalaman
masalah dunia nyata yang berhubungan dengan resiko. 4 Percobaan atau eksperimen, format ini mirip dengan simulasi, namun lebih
ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen. 5 Permainan game, permainan yang disajikan mengacu pada proses
pembelajaran, dengan ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif merupakan media pembelajaran yang mengkombinasikan berbagai
jenis media, antara lain: teks, gambar, audio, video, dan animasi yang dikemas diprogram secara terpadu dan dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
30 dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna tidak hanya melihat dan
mendengar tetapi secara nyata berinteraksi langsung dengan media tersebut. Mengacu pada format bentuk interaksi pembelajaran berbasis komputer di atas,
bentuk format media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa simulasi dan permainan. Bentuk simulasi dan permainan digunakan untuk
memperjelas konsep materi yang disajikan sehingga materi menjadi lebih mudah untuk dipahami peserta didik dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik
dan menyenangkan joyfull learning. Sedangkan bentuk interaktifitas media
dengan pengguna ditunjukkan dengan adanya navigasi yang dapat dikontrol oleh pengguna. Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan diharapkan
mampu memberikan kesempatan kepada pengguna untuk dapat merespon dan melakukan berbagai aktivitas yang pada akhirnya juga bisa direspon balik oleh
media pembelajaran tersebut dengan suatu kebalikan atau feedback.
4. Tinjauan tentang Pengembangan Media Pembelajaran