Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015 78 Tabel 3.9 Komposisi Penutup defisit anggaran seluruhnya berasal dari Sisa lebih Perhitungan SiLPA NO URAIAN Proporsi dari total defisit riil 2008 2009 2010 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya -2 -37 -45 2 Pencairan Dana Cadangan - - 3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 100 100 99 4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - 5 Penerimaan, Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - - 6 Penerimaan Piutang Daerah 100 100 7 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan 100 100 100 Sumber : DPKD Kabupaten Padang Pariaman data diolah

3.3. Kerangka Pendanaan

3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Belanja periodik wajib mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan harus dibayar setiap tahun oleh pemerintah daerah, seperti belanja gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. Pengeluaran mengikat bermakna pendanaan belanja dan pengeluaran yang harus dibayar dalam satu tahun anggaran, sedangkan belanja periodek prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan. Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama dimaksud untuk menganalisa jumlah kebutuhan dana yang tidak bisa ditundaharus dikeluarkan karena kewajiban pemerintah. Komponen yang digunakan pada periodik wajib mengikat adalah Belanja Tidak Langsung Belanja Gaji Tunjangan, Belanja Penerimaan Anggota DPRD serta Operasional KDH WKH, Belanja Bunga, Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan. Komponen dan Belanja Langsung yang bisa digunakan hanya Belanja Jasa Kantor yang rutin dibayar setiap bulannya karena keterbatasan data seperti : air,listrik, dan telepon. Gambaran Pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama, tahun 2008 -2010 sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.12 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2008 -2010 NO URAIAN TAHUN RATA-RATA 2008 2009 2010 PERTUMBUHAN A Belanja Tdk Langsung 336.217.789.060,95 371.488.826.604,00 436.488.464.461,89 13,99 1 Belanja gaji tunjangan 330.223.671.960,95 365.652.039.504,00 430.471.661.361,89 14,23 2 Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH 5.214.117.100,00 5.261.787.100,00 5.261.787.100,00 0,46 3 Belanja Bunga RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015 79 4 Belanja Bagi hasil 780.000.000,00 575.000.000,00 755.016.000,00 2,51 B Belanja Langsung 12.154.193.746,00 8.767.642.689,00 9.843.714.012,00 7,80 1 Belanja Honorarium PNS Khusus guru Tenaga Medis 448.305.000,00 424.195.000,00 645.412.500,00 23,39 2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 1.966.050.000,00 578.000.000,00 350.100.000,00 55,02 3 Belanja jasa Kantor Telp, Listrik, air, koran 9.739.838.746,00 7.765.447.689,00 8.848.201.512,00 3,16 4 Belanja Sewa Gedung Kantor yg telah ada kontrak jangka panjang C Pembiayaan Pengeluaran 1 Pembentukan Dana Cadangan 2 Pembayaran Pokok Hutang TOTAL A+B+C 360.526.176.552,95 389.024.111.982,00 456.175.892.485,89 Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa rata-rata pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama selama kurun waktu 3 tiga tahun yaitu : Tahun 2008 - 2010 adalah • Pertumbuhan rata-rata Belanja Tidak Langsung sebesar 13,99 . Pengeluar terbesar dari belanja tidak langsung terjadi pada tahun 2010, hal ini disebabkan adanya kenaikan konstribusi dari belanja gaji dan tunjangan serta belanja bagi hasil. • Pertumbuhan rata-rata Belanja Langsung sebesar 7,8 . Pengeluar terbesar dari belanja langsung terjadi pada tahun 2010, hal ini disebabkan disamping adanya kenaikan honorarium PNS Khusus Guru dan Tenaga Medis, juga terjadi penurunan belanja beasiswa pendidikan PNS sebesar 55,02 dan penurunan pada Belanja Jasa Kantor sebesar 3,16 Tabel 3.13 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama No URAIAN TA Prosentase 2008 2009 2010 Rp Rp Rp A Belanja Tdk Langsung 241.934.462.577 1,00 298.460.076.893 1,00 392.001.126.685 1,00 1 belanja gaji tunjangan PNS pada dinas Pendidikan 219.598.332.577 0,908 245.791.783.693 0,824 309.898.720.185 0,7906 2 Belanja tambahan penghasilan tunjangan kependidikan 21.494.130.000 0,089 23.954.273.200 0,080 79.861.236.500 0,2037 3 Belanja Bantuan Keuangan pelaksanaan fungsi kependidikan - - - 4 Belanja hibah pelaksanaan fungsi kependidikan 658.500.000 0,003 27.586.900.000 0,092 1.020.000.000 0,0026 5 Belanja bantuan sosial pelaksanaan fungsi kependidikan 183.500.000 0,001 1.127.120.000 0,004 1.221.170.000 0,0031 B Belanja Langsung 341.007.851.631 1,00 273.833.456.810 1,00 331.346.770.185 1,00 1 Belanja kegiatan pada Dinas Pendidikan 40.914.683.018 0,12 9.731.751.039 0,03554 7.598.910.000 0,0229 2 Belanja kegiatan pelaksanaan fungsi kependidikan 39.580.153.018 0,1161 8.578.171.039 0,03133 6.250.230.000 0,0189 3 Belanja Anggaran pelaksanaan fungsi kependidikan 260.513.015.595 0,764 255.523.534.732 0,93313 317.497.630.185 0,9582 C Total Belanja Daerah Fungsi Pendidikan A+B 582.942.314.208 572.293.533.703 2,00 723.347.896.870 Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015 80 Dari tabel diatas menujukkan bahwa belanja periodik yang wajib dibayar dan tidak dapat ditunda pembayarannya adalah anggaran pelaksanaan fungsi pendidikan yang dibiayai dari belanja langsung pada belanja anggaran pelaksanaan fungsi pendidikan termasuk gaji pendidik, yang masih cukup memadai .

3.3.1.1. Penghitungan Kerangka Pendanaan

Kebijakan Pemerintah Kabupaten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011-2015 diarahkan pada peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui upaya intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan asli daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah daerah termasuk mengembangkan BUMD dengan menganut prinsip-prinsip; 1 Potensial, lebih menitikberatkan pada potensi daripada jumlah atau jenis pungutan yang banyak; 2 Tidak memberatkan masyarakat; 3 Tidak merusak lingkungan; 4Mudah diterapkan dan dilaksanakan; dan 5 Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya. Berdasarkan kinerja pertumbuhan dan kontribusi pendapatan daerah rata-rata selama 5 tahun terakhir dan asumsi target rata-rata kenaikan penerimaan pertahun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar 8,05 serta Dana Perimbangan diasumsikan Tetap tidak terjadi peningkatan, maka prediksi penerimaan pendapatan daerah untuk 5 tahun mendatang 2011-2015 sebagaimana tabel dibawah ini : RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015 81 Tabel 3.14 Proyeksi Perkiraan Pendapatan Daerah Selama 5 tahun Mendatang Tahun 2011 -2015 NO URAIAN TAHUN DASAR 2010 PROPORSI 2011 PROYEKSI 2010 PERTUMBUHAN 2011 2012 2013 2014 2015 1 PENDAPATAN 676.072.458.210 15,86 637.722.476.366 650.550.286.400 665.016.983.223 681.341.179.593 699.771.571.610

1.1. Pendapatan Asli Daerah