RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015 31
atau tidak pernah terjadi gerakan tanah, baik gerakan tanah lama maupun gerakan tanah baru, kecuali pada daerah tidak luas di tebing sungai
Kerentanan gerakan tanah rendah adalah daerah yang mempunyai tingkat kerentanan rendah untuk terjadi gerakan tanah. Umumnya pada zona ini jarang
terjadi gerakan tanah, jika tidak mengalami gangguan pada lereng , jika terdapat tanah lama, lereng telah mantap kembali. Gerakan tanah berdimensi kecil mungkin
terjadi, terutama pada tebing lembah alur sungai Kerentanan gerakan tanah menengah adalah daerah yang mempunyai tingkat
kerentanan menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah, gawir, tebing
jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali terutaa akibat curah hujan yang tinggi dan erosi kuat
Kerentanan gerakan tanah tinggi adalah daerah yang mempunyai tingkat kerentanan tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah,
sedangkan gerakan tanah lama dan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah hujan yang tinggi dan erosi kuat
Alur rentan aliran bahan rombakan, merupakan aliran bahan rombakan dapat terjadi bila terdapat akumulasi dan pembendungan alur oleh endapan lahar atau material
longsoran pada alur sungai di bagian hulu dan dipicu oleh erosi yang kuat dan curah hujan yang tinggi
3. Kawasan Rawan Liquifaksi
Liquifaksi adalah proses pembuburan dari lapisan pasir yang bersifat urai dan jenuh air pada saat terjadi getaran gelombang gempa yang merambat melalui lapisan
pasir tersebut. Karakter bahaya dari kondisi ini adalah keluarnya material tanah berbutir pasir dari bawah permukaan melalui retakan-retakan pada tanah, badan jalan,
saluran air dan tiang pondasi bangunan dan sumur gali yang akan mengancam wilayah permukiman dan area terbuka.
Sebaran kawasan liquifaksi umumnya berada di wilayah dataran menuju wilayah pesisir dari kabupaten Padang Pariaman atau sebagian besar berada di bagian
Barat sebelah selatan Kabupaten. Kondisi ini mencerminkan wilayah yang potensial akan terjadinya liquifaksi akan berada di wilayah kecamatan-kecamatan pesisir yang
berada di bagian Barat Selatan dari wilayah yang ada di kabupaten Padang Pariaman. Lihat Gambar 1.7 Peta Kerentanan Gempa pada halaman berikut.
Potensi liquifaksi di kabupaten Padang Pariaman, umumnya berada di sekitar pesisir,yang terbagi atas lima kelompok kondisi sebagai berikut :
Potensi Liquifaksi tinggi adalah daerah yang berpotensi terjadi liquifaksi tinggi, karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis a 0,10g
dengan muka air tanah yang dangkal, maka apabila lapisan tanah tersebut menerima gempa dengan percepatan z= 0,01 g pada zona tersebut akan terjadi liquifaksi.
Potensi liquifaksi sedang adalah daerah yang berpotensi terjadi liquifaksi sedang, karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis a antara
0,10 - 0.20 g dengan muka air tanah yang dangkal, maka apabila lapisan tanah tersebut menerima gempa dengan percepatan z= 0,10 g pada zona tersebut akan
terjadi liquifaksi. Potensi liquifaksi rendah adalah daerah yang kurang berpotensi terjadi liquifaksi
sedang, karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis a antara 0,20 - 0.30 g, selain itu rata-rata muka air tanahnya cukup dalam.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015 32
Potensi liquifaksi sangat rendah adalah daerah yang sangat kecil berpotensi terjadi liquifaksi, karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis a
0.30 g, selain itu rata-rata muka air tanahnya cukup dalam Tidak berpotensi terjadi liquifaksi adalah daerah yang tidak berpotensi terjadi
liquifaksi, karena lapisan tanah sangat tipis dan di bawahnya merupakan batuan dasar.
4. Kawasan Rawan Bencana Tsunami