PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
b. Dasar Konsolidasian b.
Basis of Consolidation
a Entitas Anak a Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas termasuk entitas bertujuan khusus di mana Kelompok
Usaha memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya,
biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan
dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi,
dipertimbangkan ketika menilai apakah Kelompok Usaha mengendalikan entitas lain.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan
kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Entitas
Induk kehilangan pengendalian. Subsidiaries are all entities including
special purpose entities over which the Group has the power to govern the
financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more
than one half of the voting rights. The existence and effect of potential
voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when
assessing whether the Group controls another entity. Subsidiaries are fully
consolidated from the date on which control is transferred to the Company.
They are deconsolidated from the date on which that control ceases.
Seluruh transaksi signifikan antar entitas dan saldo akun, termasuk keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anak
diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang
diadopsi Kelompok Usaha. All significant intercompany transactions
and accounts balances, including unrealized gains or losses, have been
eliminated. Accounting policies of
Subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the
policies adopted by the Group. b Kepentingan Nonpengendali
b Non-controlling interests Kepentingan non-pengendali NCI
merupakan bagian dari laba atau rugi dan aset bersih Entitas Anak yang tidak
diatribusikan secara langsung atau tidak langsung
kepada Entitas Induk, yang
disajikan secara terpisah masing-masing dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, yang disajikan secara terpisah dalam bagian yang dapat diatribusikan
kepada pemilik perusahaan induk. Non-controlling interests NCI represents
the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable,
directly or indirectly, to owners of the Company, which are presented separately
in the consolidated statement of comprehensive income and under the
equity section of the consolidated statement of financial position,
respectively, separately from the corresponding portion attributable to the
owners of the parent company.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki sepenuhnya diatribusikan pada kepentingan
nonpengendali bahkan jika itu mengakibatkan saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if that
results in a deficit balance.
Kelompok Usaha memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai
transaksi dengan pemilik ekuitas Kelompok Usaha. Untuk pembelian dari kepentingan
non-pengendali, Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang
diakuisisi atas jumlah tercatat aset bersih Entitas Anak dicatat pada ekuitas.
Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada
ekuitas. The Group treats transactions with non-
controlling interests as transactions with equity owners of the Group. For
purchases from non-controlling interests, the difference between any consideration
paid and the relevant share acquired of the carrying amount of net assets of the
Subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling
interests are also recorded in equity.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
b. Dasar Konsolidasian lanjutan b.
Basis of Consolidation continued
b
Kepentingan Nonpengendali lanjutan b Non-controlling interests continued
Ketika Kelompok Usaha tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih
tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan
jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Jumlah tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk
kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas
asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan.
When the Group ceases to have control or significant influence, any retained
interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying
amount recognized in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for
the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate,
joint venture or financial asset.
Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain
sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Kelompok Usaha telah melepas
aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada
pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi.
In addition, any amounts previously recognized in other comprehensive
income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly
disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts
previously recognized in other comprehensive income are reclassified to
profit or loss.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing c.
Foreign Currency Transactions and Balances
a Mata Uang Fungsional dan Penyajian a Functional and Presentation Currency
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan dan Entitas Anak. The consolidated financial statements are
presented in Rupiah which is the functional currency of the Company
and its Subsidiaries.
b Transaksi dan Saldo b Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian. Item non- moneter dalam mata uang asing diukur
berdasarkan biaya historis yang tidak dijabarkan kembali.
Transactions in foreign currencies are translated in to Rupiah using
the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are translated at the rate of
exchange ruling at the consolidated statement of financial position date. Non-
monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign
currency are not retranslated.
Selisih kurs yang timbul atas penyelesaian item moneter dan pada penjambaran kembali
item moneter dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Exchange differences arising on the settlement of monetary items and on
retranslation of monetary items are included in the consolidated statement of
comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan untuk ASD 1 masing-masing
adalah sebesar Rp 12.189 dan Rp 9.670. As of December 31, 2013 and 2012,
the exchange rate used for USD 1 was Rp 12,189 and Rp 9,670, respectively.