PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
40
15. PERPAJAKAN lanjutan
15. TAXATION continued
d. Pajak Penghasilan Badan lanjutan d.
Corporate Income Tax continued 2013
2012
Beda permanen: Permanent differences:
Beban yang berhubungan dengan penghasilan yang
telah dikenakan pajak Expense related to income
bersifat final: already subjected to final tax:
beban usaha dan beban operating expenses and
lainnya 927.093.529
- other charges
Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk
tujuan fiskal 25.091.087
183.556.548 Non-deductible expenses
Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang
Income already bersifat final
956.980.014 71.310.825
subjected to final tax Taksiran rugi fiskal Perusahaan
39.793.542 2.001.151.127
Estimated fiscal loss of the Company Rugi fiskal 2012
2.001.151.127 -
2012 fiscal loss
Akumulasi rugi fiskal 2.040.944.669
2.001.151.127 Accumulated fiscal losses
Taksiran rugi fiskal di atas menjadi dasar dalam perhitungan Surat Pemberitahuan Tahunan SPT
yang disampaikan ke Kantor Pajak. The above estimated fiscal loss is used as the
basis for the preparation of the Annual Tax Return SPT to be submitted to the Tax
Office.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku
terhadap rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
adalah sebagai berikut: Reconciliation between income tax expense
included in the consolidated statement of comprehensive income and the amount
computed by applying the applicable tax rates to loss before income tax per consolidated
statement of comprehensive income is as follows:
2013 2012
Rugi sebelum pajak Loss before income tax
penghasilan menurut per the consolidated
laporan laba rugi komprehensif statements of comprehensive
konsolidasian 45.259.722.254
50.823.870.974 income
Rugi sebelum pajak penghasilan dari Entitas Anak
46.449.820.896 47.938.332.090
Loss before income tax of Subsidiaries
Laba rugi sebelum pajak Income loss before income tax
penghasilan Perusahaan 1.190.098.642
2.885.538.884 of the Company
Beban pajak pada tarif pajak Income tax expense benefit
yang berlaku 297.524.660
721.384.721 at applicable tax rate
Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effect of permanent differences:
Beban yang berhubungan dengan penghasilan yang
telah dikenakan pajak Expense related to income
bersifat final: already subjected to final tax:
beban usaha dan beban operating expenses and
lainnya 231.773.383
- other charges
Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk
tujuan fiskal 6.272.772
45.889.137 Non-deductible expenses
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended
December 31, 2013 And 2012 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
41
15. PERPAJAKAN lanjutan
15. TAXATION continued
d. Pajak Penghasilan Badan lanjutan d.
Corporate Income Tax continued 2013
2012
Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang
Income already bersifat final
239.245.004 17.827.706
subjected to final tax Penghapusan aset pajak
tangguhan yang tidak Write-off of unrecoverable
terpulikan -
113.238.688 deferred tax assets
Pajak tangguhan yang tidak diakui
302.441.923 693.323.290
Unrecognized deferred tax Beban pajak penghasilan -
Income tax expense - Perusahaan
- 113.238.688
the Company Pajak final - Perusahaan
9.000.000 -
Final tax - the Company Beban pajak penghasilan -
Income tax expense - Entitas Anak
280.140.673 14.778.263.050
Subsidiaries
Beban Pajak Penghasilan Consolidated Income
Konsolidasian 289.140.673
14.891.501.738 Tax Expense
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan”
diubah untuk keempat kalinya dengan penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan
tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya
menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal, untuk tahun 2010 dan seterusnya yaitu
25. Berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008, wajib pajak badan dalam negeri dengan
peredaran bruto tahunan tidak melebihi Rp 50 milyar penjualan maksimum atau kurang
berhak mendapat pengurangan tarif sebesar 50 dari tarif pajak standar yang dikenakan terhadap
bagian penghasilan kena pajak sampai dengan penghasilan kena pajak maksimal sebesar
Rp 4,8 milyar. In September 2008, Law No. 7 Year 1983
regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with the issuance of Law
No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes
in corporate tax rates from progressive tax rates to a single rate which, for
fiscal years 2010 and onwards, is 25. Under Law No. 36 Year 2008, a domestic corporate
taxpayer with an annual turnover of not more than Rp 50 billion maximum turnover is
entitled to a 50 tax reduction on a portion of its taxable income up to a maximum taxable
income of Rp 4.8 billion.
Jika penghasilan kena pajak melebihi Rp 4,8 milyar namun peredaran bruto tahunan
tidak melebihi Rp 50 milyar, maka bagian dari penghasilan kena pajak wajib pajak yang
dikenakan pengurangan tarif pajak dihitung dengan mengkalikan antara penghasilan kena
pajak dengan hasil pembagian antara penghasilan kena pajak maksimal sebesar Rp 4,8 milyar
dengan jumlah peredaran bruto tahunan. If the taxable income exceeds Rp 4.8 billion
but the annual turnover is not more than Rp 50 billion, the portion of the taxpayer’s
taxable income that is subject to the reduced tax rate is computed by multiplying the taxable
income by the percentage of the maximum taxable income of Rp 4.8 billion to the actual
annual turnover sales.
Pada bulan Juni 2013, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 462013
tentang “Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak
yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu”, yang berlaku secara efektif pada tanggal 1 Juli 2013.
Peraturan No. 46 menetapkan bahwa pajak final sebesar 1 dikenakan atas pendapatan kotor
yang diperoleh atau diterima oleh wajib pajak yang tidak melebihi Rp 4,8 miliar.
In June 2013, the Indonesian Government released Regulation No. 462013 Income Tax
on Gross Revenue Earned or Received by Individual and Corporate Taxpayers“ which is
effective July 1, 2013. The Regulation No. 46 stipulated that a 1 final tax is to be imposed
on gross revenue earned or received by taxpayer that does not exceed Rp 4.8 billion.