Minyak bakar Walaupun set iap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak

332 Apabila makhluk hidup t ersebut mat i, maka 99, 9 senyawa karbon dan makhluk hidup akan kembali mengalami siklus sebagal rant ai makanan, sedangkan sisanya 0, 1 senyawa karbon t erj ebak dalam t anah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa-senyawa f osil at au dikenal j uga sebagai embrio minyak bumi. Embrio ini mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah sat u t empat yang kemungkinan menj adi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut , dan ada j uga karena perbedaan t ekanan di bawah laut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang t erendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil. Embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau t idak sedap di ant ara mineral-mineral dan sedimen, lalu membent uk molekul besar yang dikenal dengan geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang t erpendam ini akan t et ap dengan karakt er masing-masing yang spesif ik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembent ukannya. Selanj ut nya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalam perut bumi. Pert ama akan mengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik dan makhluk hidup sudah merupakan senyawa mat i dan t erkubur sampai 600 met er saj a di bawah permukaan dan li ngkungan bersuhu di bawah 50° C. Tabel 19. 2 Fosil molekul dan prekursornya Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi 333 dekarboksilasi dan dehidrat asi. Semakin dalam pemendaman t erj adi, semakin panas lingkungannya, penam-bahan kedalaman 30 - 40 m akan menaik-kan t emperat ur 1° C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar ant ara 50 - 150 ° C, proses geologi kedua yang disebut kat agenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang t erpendam mulal t erurai akibat panas bumi. Gambar 19. 9 Komponen-komponen Minyak Bumi Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai t erbent uk dan senyawa–senyawa karakt erist ik yang berasal dan makhluk hidup t ert ent u kembali dibebaskan dari molekul. Bila kedalaman t erus berlanj ut ke arah pusat bumi, t emperat ur semakin naik, dan j ika kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di at as 150° C, maka bahan-bahan organik dapat t erurai menj adi gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut met agenesis. Set elah proses geologi ini dilewat i, minyak bumi sudah t erbent uk bersama-sama dengan bio-marka. Fosil molekul yang sudah t erbent uk ini akan mengalami perpindahan migrasi karena kondisi lingkungan at au kerak bumi yang selalu bergerak rat a-rat a se-j auh 5 cm per t ahun, sehingga akan t er-perangkap pada suat u bat uan berpori, at au selanj ut nya akan bermigrasi membent uk suat u sumur