1. 6 Deposit batu kapur 1. 7 Kegunaan batu kapur

353 Gambar 20. 39 Indust ri kimia Indust ri kimia Kapur at au bubuk bat u kapur digunakan unt uk menghilangkan gas sulf ur dioksida yang dihasilkan dari pembakaran bat ubara at au minyak pada pembangkit list rik. Gambar 20. 40 Quicklime Quicklime CaO Penyusun ut ama bat u kapur adalah kalsium karbonat . Bat u kapur yang dibakar menghasilkan gas karbondioksida dan kalsium oksida. Kalsium oksida inilah yang disebut dengan quicklime kapur t ohor, yang dimanf aat kan unt uk memurnikan baj a dan logam lain dalam pembuat an glass, dan unt uk mengelola limbah indust ri makanan dan t ekst il. Gambar 20. 41 bahan makanan yang mengandung kalsium Nut rien Semua hewan memerlukan kalsium dalam makanannya. Oleh karena it u, bat u kapur dit ambahkan dalam banyak makanan hewan dan j uga rot i. Gambar 20. 42 Penggunaan lime Lime Jika bat u kapur dipanaskan, maka akan berubah menj adi lime dan karbondioksida. Kegunaan lime dalam indust ri sangat beragam, misalnya dalam pembuat an berbagai macam benda, dari gula sampai baj a. 354 Gambar 20. 43 Produksi semen Semen Semen umumnya dibuat dari 80 bat u kapur dan 20 clay. Bahan-bahan t ersebut dicampur dan bersama-sama digiling unt uk memperoleh bubuk halus sebagai bahan baku pembuat an semen. 355

20. 2 Semen

Past i Anda pernah melihat pembangunan suat u rumah, gedung, at au j embat an. Apa yang selalu dapat kit a t emukan di sana? Ya, kit a past i melihat semen. Sebenarnya apakah semen it u dan bagaimana cara kerj a sert a kegunaannya? Dengan mempelaj ari sub-bab ini Anda akan menget ahui hal-hal t ersebut . 20. 2. 1 Definisi semen Gambar 20. 44 Semen Semen merupakan binder, yait u senyawa yang dapat t ergabung dan mengeras sendiri, j uga dapat mengikat mat erial lain dan mengeras bersama-sama. Nama semen berasal dari bangsa Romawi yang menggunakan kat a opus caement i t i um unt uk menamai t embok menyerupai bet on yang dibangun dari bat uan yang dihancurkan dan kapur yang dibakar sebagai binder. Penggunaan semen yang t erpent ing adalah unt uk menghasilkan mor t ar dan concr et e. Dalam hal ini, mort ar Gambar 20. 45 dapat diart ikan sebagai mat erial at au adonan pengikat di ant ara bat ubat a unt uk memperkuat bangunan. Sedangkan concret e bet on Gambar 20. 46 dan 20. 47 adalah mat erial unt uk bangunan yang t erbuat dari campuran semen dan bahan t ambahan lain, sif at nya sangat kuat . 356 Gambar 20. 45 Mort ar Gambar 20. 46 Pembuat an concret e Gambar 20. 47 Concret e yang sudah dibent uk Secara umum, semen yang digunakan dalam konst ruksi bangunan ada dua macam, yait u semen hidrolik dan semen non- hidrolik . ™ Semen hidrolik Semen hidrolik merupakan mat erial yang t ergabung dan mengeras set elah dicampur dengan air, karena adanya reaksi kimia dengan air yang dit ambahkan. Set elah mengeras, semen ini akan t et ap kuat dan st abil meskipun berada dalam lingkungan berair. Hidrat yang t erbent uk pada saat reaksi t iba-t iba dengan air menj adi sangat t idak larut dalam air. Semen yang digunakan unt uk konst ruksi bangunan sekarang ini adalah semen hidrolik, dan umumnya didasarkan pada semen Por t l and yang dibuat dari bat u kapur, mineral clay t ert ent u, dan gips melalui proses t emperat ur t inggi. Dalam proses t ersebut karbondioksida dikeluarkan dan secara kimia komponen-komponen penyusunnya t ergabung menj adi senyawa baru. 357 Gambar 20. 48 Bat u kapur Gambar 20. 49 Clay Gambar 20. 50 Gips Penggabungan dan pengerasan semen hidrolik disebabkan oleh t erj adinya pembent ukan senyawa yang mengandung air melalui reaksi ant ara komponen-komponen semen dengan air. Reaksi t ersebut disebut r eaksi hi dr asi , sedangkan produk reaksinya merupakan hi dr at at au f ase hi dr at . ™ Semen non-hidrolik Sesuai dengan namanya, semen non-hidrolik t erdiri dari mat erial non-hidrolik, sepert i lime dan plast er gipsum yang harus dij aga t et ap kering unt uk mendapat kan st rengt h kekuat an, sert a semen oksiklorida yang memiliki komponen cair. Sebagai cont oh, mort ar lime, t ergabung ket ika dikeringkan dan proses penguat annya sangat lambat melalui absorpsi karbondioksida CO 2 dari udara unt uk membent uk kembali kalsium karbonat dengan reaksi karbonat asi. 358

20. 2. 2 Sej arah perkembangan semen

¾ Awal penggunaan semen Penggunaan semen dimulai ket ika manusia mulai mengenal konst ruksi bangunan. Pada saat it u semen yang dipakai adalah semen non-hidrolik, yait u slurry t anah liat sebagai lapisan t ipis di ant ara susunan bat ubat a. Kemudian pada f ase berikut nya mulai dit ambahkan kapur dalam campuran semen primit if ini. Dengan berkembang dan meluasnya pembuat an sert a pemakaian bat ubat a yang dibakar, maka manusia mulai melakukan penelit ian unt uk membuat mort ar adonan unt uk mengikat bat ubat a dalam bangunan yang memiliki kekuat an lebih t inggi. Di Mesopot amia, mort ar yang digunakan berbahan dasar bit umen aspal, sedangkan orang Mesir menggunakan gips, dan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia adalah kapur. Tidak diket ahui di mana pert ama kali dit emukan bahwa kombinasi ant ara kapur non-hidrolik t erhidrasi dan pozzol an dapat menghasilkan campuran hidrolik. Akan t et api, pembuat an concret e bet on dari campuran ini pert ama kali dilakukan oleh bangsa Romawi. Pozzolan Gambar 20. 51 merupakan mat erial yang bersif at sepert i semen ket ika dicampur dengan kalsium hidroksida. Mat erial pozzolan banyak mengandung silika, ket ika bereaksi dengan kalsium hidroksida akan membent uk kalsium silikat . Gambar 20. 51 Pozzolan Bangsa Romawi menggunakan pozzolan alami bat u apung at au campuran t anah dan semen dan pozzolan buat an bat ubat a dan gerabah dalam concret e ini. Beberapa cont oh bangunan yang dibuat dari concret e ini masih berdiri t egak sampai sekarang, sepert i monolit hic dome Pant heon di Roma Gambar 20. 52 dan 20. 53. Akan t et api penggunaan concret e di Eropa sempat menghilang di abad pert engahan.