99
F tabel = 3,11. Nilai F
hitung
F
tabel
95.101 3,11 dan tingkat signifikansi 0.000 0,05, dengan hipotesis H
ditolak dan H
a
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu Komunikasi X
1
dan Motivasi Kerja X
2
4.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan Y.
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah Komunikasi X
1
Motivasi Kerja X
2
Kriteria Pengujian adalah: secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan
terhadapKinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan Y.
1. H : b
1
, b
2
2. H = 0, Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabelindependen terhadap variabel dependen : b
1
, b
2
Kriteria pengambilan keputusan adalah: ≠ 0, Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
1. H diterima jika t
htitung
t
tabel
2. H pada α= 5
ditolak jika t
hitung
t
tabel
Besar nilai t pada α= 5
tabel
Maka t diperoleh dengan derajat bebas df= n-k= 80-3= 77
tabel
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut ini : = 0,05 77 = 1.991
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
100
Tabel 4.12 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 17.0, 2013
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa : 1. Variabel Komunikasi adalah 2.649 dengan tingkat signifikansi 0.41 dan nilai t
tabel
pada alpha 5 dan df1 = 77 adalah 1,991. variabel komunikasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Perkebunan Nusantara III Persero Medan Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.041 0.05. nilai t
hitung
2.649 t
tabel
2. Variabel Motivasi Kerja adalah 5.058 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan nilai t
1,991
tabel
pada alpha 5 dan df1 = 77 adalah 1,991. variabel Motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja PT. Perkebunan
Nusantara III Persero, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000 0.05. nilai t
hitung
5.058 t
tabel
4.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi R
1.991.
2
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas Komunikasi dan Motivasi Kerja terhadap
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
1.626 1.172
1.388 .169
komunikasi .036
.055 .097
2.649 .041
Motivasi .324
.064 .754
5.058 .000
a. Dependent Variable: kinerja
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
101
variabel terikat Kinerja Karyawan. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0
≤ R
2
Jika R ≥ 1.
2
semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
yaitu Komunikasi, X
2
Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan SPSS Statistic 17.0 for windo ws dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini:
yaitu Motivasi Kerja adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu Kinerja Karyawan. Hal ini berarti model
yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.844
a
.712 .704
.91843 a. Predictors: Constant, motivasi, komunikasi
Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 17.0, 2013
1. Nilai R sebesar 0.844 sama dengan 84,4 berarti hubungan antara variabel Komunikasi X
1
dan Motivasi Kerja X
2
2. Nilai Adjusted R Square0.704 berarti 70.4 kinerja karyawan dapat di jelaskan oleh Variabel Komunikasi dan Variabel Motivasi Kerja. Sedangkan sisanya
29.6 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan lain sebagainya.
terhadap variabel Kinerja Karyawan Y sebesar 84,4 artinya hubungannya erat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
102
3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate0.91843
4.5 Pembahasan