71
4.1.2 Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
a. Visi
Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik
b. Misi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan
b. Memberlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkan secara optimal
c. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor
d. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas
e. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berawawasan lingkungan
f. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis
4.1.3 Tata Nilai PT. Perkebunan Nusantara III Persero
a. Proaktif Selalu bersikap proaktif, penuh inisiatif, dan sadar akan resiko yang
mungkin terjadi b. Kesempurnaan
Selalu memperhatikan keunggulan bisnis dan bekerja keras dalam mencapai hasil maksimal sesuai kompetensi perusahaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
72
c. Kerjasama tim Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan
sinergi optimal dari perusahaan d. Inovasi
Selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam metode maupun produk baru
e. Bertanggung Jawab Selalu bertanggung jawab untuk setiap keputusan yang diambil
maupun tindakan yang dilakukan.
4.1.4 Maksud dan Tujuan Perusahaan
Perusahaan melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya disektor pertanian sub sektor perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan dan sehat
berdasarkan pada azas : a. Mempertahankan dan meningkatkan kontribusi pendapatan nasional dari
sektor perkebunan melalui peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri
sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor non migas. b. Memperluas lapangan kerja dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat pada
umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan c. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkunga air, dan kesuburan
tanah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
73
Tujuan perusahaan ditentukan berdasarkan Visi, Misi dan Tata Nilai serta faktor strategi perusahaan dalam jangka panjang. Untuk mencapai maksud dan
tujuan perusahaan tersebut, maka PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan mau tidak mau, suka tidak suka harus melakukan program perusahaanuntuk
menghadapi perdagangan bebas dengan tingkat kompetisi di pengaruhi oleh kemampuan dalam mengelola dan meningkatkan perusahaan. Sebuah perusahaan
sadar bahwa untuk bersaing dipasar global ini, harus menunjukan kompetisinya berdasarkan persyaratan pasar, kalau tidak akan mengalami apa yang disebut
dengan “konsekuensi seleksi alam” , agar PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan melaksanakan Program Transformasi Bisnis PTB sadar akan tantangan
di masa mendatang ini PT. Perkebunan Nusantara III Persero mengambil inisiatif untuk melakukan pembaharuan Program Transformasi Bisnis PTB yang
merupakan metode komprehensif yang mampu menuntun dalam melakukan perubahan dan pembaharuan.
Perubahan menyeluruh terdiri atas : a. Transformasi Manajemen
Perubahan cara atau pola berpikir para pemimpin perusahaan, sehingga mampu memahami dan mencermati tuntutan perubahan yang ada. Pelaksanaan
transformasi manajemen di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan diawali oleh perumusan baru tentang paradigma bisnis yang selanjutnya
disosialisasikan atau diinternalisasikan dalam kehidupan operasional serta menjadi landasan manajemen dalam pengambilan keputusanbisnis sehari-hari.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
74
b. Transformasi Strategi Menetapkan arah dan tujuan dari program pembaharuan dan cara
pencapaiannya. Transformasi ini dilaksankan dengan perumusan kembali strategi yang merupakan salah satu komponen dari The Winning Formula atau Strategi
Usaha atau Kebijakan Usaha. Untuk mempermudah peaksanaanya, perubahan menerjemahkan The Winning Formulake dalam Business Success Model yang
lebih actionable dan berisi ukuran-ukuran keberhasilan Performance Indicators beserta upaya yang strategi Strategi Initiatives untuk mencapainya.
c. Transformasi Struktural Penyesuaian atau perbaikan prasarana infrstruktur organisasi untuk
menunjang tercapainya cita-cita perusahaan seperti dirumuskan The Winning Formula dan diterjemahkan ke dalam Business Success Model.
Transformasi Struktural terdiri atas : 1. Penyempurnaan struktur organisasi
2. Penyerdehanaan Proses 3. Penyempurnaan Sistem
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi d. Transformasi Kultural
yaitu di wujudkan dalam bentuk perubahan kebiasaan kerja sistem dan budaya kerja baru. Tujuan dari transformasi kultural adalah membentuk
menumbuhkembangkan : 1. Budaya profesional
2. Budaya kewirausahaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
75
3. Budaya Global 4. Budaya Inovasi
4.1.5 Paradigma Bisnis Baru PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
1. Perubahan, perbaikan, peningkatan metode, dan kinerja adalah suatu keharusan
2. Kepuasaan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan
3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan 4. Perkembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan
keterbukaan, kesetaraan, dan kebhinekaan. 5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani
dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan. 6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan
mengajar, membagi ilmu,membina hubungan baik, dan menjadi panutan 7. Penghargaab diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan
kinerjanya 8. Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang
sederhana dan dinamis 9.Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktivitas
kerja dan keunggulan kompetitif
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
76
10. Keputusan bisnis di ambil berdasarkan fakta dan data yang akurat 11. Setiap tugas dan oprasional perusahaan dilaksanakn dengan cepat
tanggap, cepat tindak anjut, tuntas, berkualitas, dan penuh tanggung jawab
12. Seuruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu dan lingkungan.
4.1.6 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
Struktur organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan tanggung jawab dengan tegas dari setiap posisi pekerjaan dan hubungan antara posisi dan bagian
didalam organisasi. Setiap karyawan akan mengetahui batasan tanggung jawabnya dan juga batasan tanggung jawab pekerjaan dari bagian lain. Dengan
struktur organisasi maka karyawan juga akan mengetahui kepada siapa ia harus memberikan laporan dan pertanggung jawaban atas pekerjaannya. Struktur
organisasi suatu perusahaan biasanya digambarkan dengan bagan organisasi. Berdasarkan Surat keputusaan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III
Persero Medan No. 03.7KTPSSR31984, dalam pelaksanaan pencapaian tujuan ditetapkan suatu organisasi yang menyangkut fungsi, tugas, wewenang, dan
tanggung jawab dari masing-masing pengelola. Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan adalah
struktur organisasi garis dan staff sesuai dengan laju perkembangannya, perusahaan ini mengadakan penambahan kebun dan mengadakan struktur
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
77
organisasi yang semakin luas. Adapun sstruktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
Sumber : PT.Perkebunan Nusantara III, 2013
Gambar 3.1. Struktur Organisasi
2013
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
78
4.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden penelitian. Kuesioner berisikan 26 pernyataan yang terdiri dari 12 butir pernyataan untuk variabel komunikasi XI, 10 butir pernyatan untuk variabel
Motivasi X2, 4 butir pernyataan untuk variabe kinerja Y. Sebagaimana tujuan dari penelitian ini untuk membuat lukisan deskripsi mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu yang secara sistematik, faktual dan teliti. Variabel-variabel yang diteliti terbatas sesuai dengan judu l skripsi ini yaitu
“Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan”.
4.2.1 Karakteristik Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Tahun Jumlah Orang
Persentase
21 sd 30 5
6,25
31 sd 40 43
53,75
41 sd 50 29
36,25 50
3 3,75
Total 80
100
Sumber: Hasil pengolahan data primer kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa usia karyawan menandakan kematangan serta kesiapan karyawan dalam menilai kondisi maupun iklim kerja
perusahaan. Semakin tinggi usia seseorang diharapkan semakin matang pula cara pikir dan bertindaknya. Karyawan yang menjadi responden berusia 22-57 tahun.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
79
Responden yang paling banyak adalah berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 43 orang atau 53,75
b.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah Orang Persentase
Pria 42
52,5 Wanita
38 47,5
Total 80
100
Sumber: Hasil pengolahan data primer kuesioner, 2013
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 80 responden, 42 orang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 52,5 dan 38 orang berjenis
kelamin perempuan dengan persentase 47,5. Perbedaan jumlah karyawan laki- laki dan perempuan yang tidak begitu besar menunjukan bahwa laki-laki dan
perempuan bebas untuk berkarir tanpa ada diskriminasi di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
c.Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang Persentase
SMASMK 12
15 DIPLOMA
19 23,75
S-1 42
52,5 S-2
7 8,75
Total 80
100
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas tingkat pendidikan
responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah S1, sebanyak 42 orang atau sebesar 52,5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas lulusan dengan tingkat S1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
80
lebih di utamakan agar lebih bisa meningkatkan kinerja dan kemajuan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
4.2.2 Jawaban Responden Atas Variabel Penelitian
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif presentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan PT. Perkebunan
Nusantara III Persero Medan:
a. Variabel Komunikasi X1
Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden terhadap variabel komunikasi
Item Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
F F
F F
F F Perintah atau instruksi
dapat di mengerti 36
45 34
42,5 10
12,5 0 100
Pimpinan menjelaskan prosedur
setiap pekerjaan 18
22,5 55
68,7 5
5 6,25 2 2,5
0 100
Pimpinan memberi teguran atas kesalahan
16 20
52 65
12 15
100 Pimpinan memberi
pujian kepada karyawan
26 32,5
46 57,5
8 10
100
Saran yang diberikan karyawan dapat
diterima 30
37,5 39
48,7 5
11 13,75
100
Laporan hasil pekerjaan mendapat
respon yang baik. 35
43,7 5
32 40
11 13,75
2 2,5
100
Saya selalu memberikan
informasi terbaru tentang pekerjaan
29 36,2
5 38
47,5 11
13,75 2
2,5 100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
81
Pimpinan atau karyawan
mendistribusikan koordinasi tugas
16 20
50 62,5
14 17,5 0
100
Pimpinan atau karyawan rapat untuk
konflik 26
32,5 42
52,5 12
15 0 100
Komunikasi dengan karyawan lain
mempermudah saya memperoleh
informasi 36
45 34
42,5 10
12,5 0 100
Adanya ketergantungan
diantara bagian 39
48,7 5
35 43,7
5 6
7,5 100
Saya selalu berkoodinasi dengan
karyawan bagian lain. 34
42,5 37
46,2 5
9 11.25
0 100
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 17.0 2013 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa :
1. Pada pernyataan pertama Perintah atau instruksi yang diberikan pimpinan dapat dimengerti dengan baik sebanyak 36 responden 45 menyatakan
sangat setuju, 34 responden 42,5 menyatakan setuju, 10 responden 12,5menyatakan kurang setuju,dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Namun masih ada sebagian responden yang merasa kurang mengerti terhadap perintah yang
diberikan pimpinan. 2. Pada pernyataan kedua Pimpinan menjelaskan prosedur untuk setiap
pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahannya sebanyak 16 responden 20 menyatakan sangat setuju, 52 responden 65 menyatakan setuju,
12 responden 15 menyatakan kurang setuju,dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Namun sebagian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
82
responden merasa bahwa prosedur pekerjaan belum sepenuhnya di jelaskan oleh pimpinan.
3. Pada pernyataan ketiga Pimpinan memberi teguran atas kesalahan karyawan sebanyak 18 responden 22,5 menyatakan sangat setuju, 55
responden 68,75 menyatakan setuju, 5 responden 6,25 menyatakan kurang setuju, 2 responden 2,5 menyatakan tidak setuju, dan tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden dapat menerima teguran atas kesalahan
yang dilakukan. 4. Pada pernyataan keempat Pimpinan memberi pujian bila saya
menjalankan tugas dengan memuaskan sebanyak 26 responden 32,5 menyatakan sangat setuju, 46 responden 57,5 menyatakan setuju, 8
responden 10 menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian responden tidak mendapat pujian apabila menjalankan tugas dengan memuaskan.
5. Pada pernyataan kelima Tersedianya kesempatan yang cukup bagi karyawan mengemukakan masukan untuk perusahaan sebanyak 30
responden 37,5 menyatakan sangat setuju, 39 responden 48,75 menyatakan setuju, 11 responden 13,75 menyatakan kurang setuju dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden merasa atasan tidak
memberikan kesempatan untuk memberi masukan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
83
6. Pada pernyataan keenam Laporan hasil pekerjaan yang diberikan kepada pimpinan mendapat respon yang baik sebanyak 35 responden 43,75
menyatakan sangat setuju, 32 responden 40 menyatakan setuju, 11 responden 13,75 menyatakan kurang setuju, 2 responden 2,5
menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden merasa
atasan kurang merespon laporan hasil pekerjaan karyawan. 7. Pada pernyataan ketujuh Saya selalu memberikan informasi terbaru
tentang pekerjaan kepada karyawan lain untuk pencapaian tujuan perusahaansebanyak 29 responden 36,25 menyatakan sangat setuju,
38 responden 47,5 menyatakan setuju, 11 responden 13,75 menyatakan kurang setuju, 2 responden 2,5 menyatakan tidak setuju,
dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian responden tidak selalu mendapatkan
informasi terbaru tentang pekerjaan. 8. Pada pernyataan kedelapan Pimpinan atau karyawan mendistribusikan
koordinasi tugas sebanyak 16 responden 20 menyatakan sangat setuju, 50 responden 62,5 menyatakan setuju, 14 responden 17,5 kurang
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden belum dapat
mengerti dengan kooridnasi tugas yang di berikan. 9. Pada pernyataan kesembilan Pimpinan atau karyawan rapat untuk
mendiskusikan konflik 26 responden 32,5 menyatakan sangat setuju,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
84
42 responden 52,5 menyatakan setuju, 12 responden 15 menyatakan kurang setuju , dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan sebagian responden merasa bahwa dalam perusahaan apabila terjadi konflik dapat
diselesaikan dengan rapat. 10. Pada pernyataan kesepuluh Komunikasi yang baik dengan karyawan
bagian lain mempermudah saya untuk memperoleh informasi secara cepat tentang pekerjaan 39 responden 48,75 menyatakan sangat setuju, 35
responden 43,75 menyatakan setuju, 6 responden 7,5 menyatakan kurang setuju , dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi dapat mempermudah responden dalam memperoleh informasi tentang pekerjaan
11. Pada pernyataan kesebelas Adanya ketergantungan di antara bagian yang satu dengan bagian yang lain 36 responden 45 menyatakan sangat
setuju, 34 responden 42,5 menyatakan setuju, 10 responden 12,5 kurang setuju dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan sebagian responden merasa bahwa antar bagian tidak memiliki ketergantungan.
12.
Pada pernyataan keduabelas Saya selalu berkoordinasi dengan karyawan bagian lain 24 responden 42,5 menyatakan sangat setuju, 37
responden 46,25 menyatakan setuju, 9 responden 11,25 menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden merasa tidak selalu berkoordinasi dengan responden lain.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
85
b. Variabel Motivasi X2