24
b. Wewenang Manajerial
Tanpa wewenang untuk membuat keputusan tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan dengan efektif. Tetapi dilain pihak, kenyataannya bahwa
seseorang yang mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan-hambatan terhadap komunikasi.
c. Spesialisasi
Meskipun spesialisasi adalah prinsip dasar organisasi, tetapi juga menciptakan masalah-masalah komunikasi, di mana hal ini cenderung
memisahkan orang-orang, bahkan bila mereka bekerja saling berdekatan.
2. Hambatan Bagi Komunikasi yang Efektif
Menurut Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, 27:2008 Seorang manajer perlu meperhatikan hambatan-hambatan yang efektif seperti:
a. Penyaringan
Yaitu merujuk pada upaya pengirim yang dengan sengaja memenipulasi informasi sehingga akan menjadi lebih nyaman bagi penerima.
b. Persepsi selektif
Persepsi sekeltif kembali muncul disisi karena penerima, dalam proses komunikasi secara selektif mendengar dan melihat berdasarkan kebutuhan,
motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik-karakteristik pribadi yang lain.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
c. Kelebihan Informasi
Kondisi dimana aliran informasi yang masuk melebihi kapasitas pemerosesan seorang individu.
d. Emosi
Emosi-emosi atau depresi memiliki potensi tang sangat besar untuk menghambat komunikasi yang efektif dalam keadaan semacam ini kita
cenderung mengabaikan proses pemikiran rasional dan objektif kita sering menggantikannya dengan penilaian emosional.
e. Bahasa
Kata-kata bisa memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, umur, pendidikan, latar belakang kultural adalah tiga variabel yang
menonjol yang memengaruhi bahasa yang digunakan seseoarang dan defenisi yang ia berikan pada kata-kata.
2.2 Motivasi Kerja 2.2.1 Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan 2008:142 motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif dan terintergrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasaan.
Robin dan Judge 2008:222, medefenisikan motivasi sebagai suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk
mencapai tujuannya. Dari defenisi tersebut dapat dipelajari bahwa motivasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
menjadi bagian yang sangat penting yang mendasari seseorang dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.
Gibson dan Kadarisman 2012:275 menyatakan bahwa motivasi adalah yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang
memulai serta mengerahkan perilaku. Dari defenisi diatas dapat dikatakan bahwa motivasi kerja yang baik dan positif dapat membuat perilaku karyawan akan
semakin semangat dan bekerja lebih baik lagi . Sebaliknya, apabila pimpinan perusahaan atau organisasi tidak mampu memberikan motivasi yang baik terhadap
karyawannya, dapat berakibat karyawan tidak mempunyai semangat untuk melakukan pekerjaannya dan tujuan perusahaan tidak akan terpenuhi.
2.2.2 Tujuan Motivasi
Menurut Sunyoto 2012:198, tujuan motivasi antara lain sebagai berikut: 1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyaitas dan kestabilan karyawan perusahaan 5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 7. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Ardana, dkk 2008:31, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah:
1. Karakteristik Individu
a. Minat b. Sikap terhadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan
c. Kebutuhan individual d. Kemampuan atau kompetensi
e. Pengetahuan tentang pekerjaan f. Emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai
Pada umumnya karakteristik individu ini mempengaruhi bagaimana orang menilai apa yang diperolehnya dari bermacam-macam faktor dalam pekerjaan
yang telah diuraikan. Bila faktor-faktor dalam pekerjaan cocok dengan karakteristik individu, orang cenderung untuk termotivasi menjalankan tugasnya.
2.Faktor-faktor pekerjaan
a. faktor lingkungan pekerjaan 1 gaji dan benefit yang diterima
2 Kebijakan-kebijakan perusahaan 3 Supervisi
4 Hubungan antar manusia 5 Kondisi pekerjaan seperti jam kerja, lingkungan fisik
6 Budaya organisasi b. faktor dalam pekerjaan
1 Sifat pekerjaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
2 Rancangan tugas pekerjaan 3 Pemberian pengakuan terhadap prestasi
4 Tingkat besarnya tanggung jawab yang diberikan 5 Adanya perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan
2.2.4 Teori-Teori Motivasi
Menurut Hasibuan 2008:151, teori-teori motivasi dapat dikasifikasikan
dikeompokan atas: 1.
Teori Kepuasan Content Theory
Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku
dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan
menghentikan perilakunya. Teori ini menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan seseorang dan apa saja yang mendorong semangat
bekerja seseorang. Hal yang memotivasi semangat kerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasaan baik materiil maupun
nonmaterii yang diperolehnya sebagai imbalan jasa dari jasa yang di berikannya kepada perusahaan. Apabila imbal materiil dan nonmateriil
yang diterimanya semakin memuaskan, semangat kerja seseorang kan semakin meningkat. Semakin tinggi standar kebutuhan yang diinginkan,
semakin giat orang itu bekerja. Teori motivasi kepuasaan antara lain:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
a. Teori Motivasi Klasik Frederik Winsow Taylor
Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memnuhi kebutuhan fisikbiologisnya, berbentuk uangbarang dari hasil
pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat, bilamana ia mendapat imbalan materi yang mempunyai kaitan dengan
tugas-tugasnya.
b. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
Dasar Teori Hierarki Kebutuhan adalah: 1 Manusia adalah makhluk sosia yang berkeinginan. Ia selalu
menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba.
2 Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan
menjadi motivator, 3 Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjanghierarki, yakni:
a Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan
makan, minum, perumahan, udara, dan sebagainya. b Kebutuhan kan rasa aman, kebutuhan akan kebebasan dari
ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
c Kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergauan keompok pekerja dan masyarakat
lingkungannya. d Kebutuhan akan penghargaan atau prestise, kebutuhan akan
penghargaan diri dan pengakuan serta perghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
e Kebutuhan akan aktualisasi diri, dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai
prestasi kerja yang sangat memuaskanluar biasa.
c. Teori Dua Faktor Frederick Herzberg