Penyaringan Persepsi selektif Kelebihan Informasi Emosi Bahasa Teori Motivasi Klasik Frederik Winsow Taylor Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow

24

b. Wewenang Manajerial

Tanpa wewenang untuk membuat keputusan tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan dengan efektif. Tetapi dilain pihak, kenyataannya bahwa seseorang yang mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan-hambatan terhadap komunikasi.

c. Spesialisasi

Meskipun spesialisasi adalah prinsip dasar organisasi, tetapi juga menciptakan masalah-masalah komunikasi, di mana hal ini cenderung memisahkan orang-orang, bahkan bila mereka bekerja saling berdekatan.

2. Hambatan Bagi Komunikasi yang Efektif

Menurut Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, 27:2008 Seorang manajer perlu meperhatikan hambatan-hambatan yang efektif seperti:

a. Penyaringan

Yaitu merujuk pada upaya pengirim yang dengan sengaja memenipulasi informasi sehingga akan menjadi lebih nyaman bagi penerima.

b. Persepsi selektif

Persepsi sekeltif kembali muncul disisi karena penerima, dalam proses komunikasi secara selektif mendengar dan melihat berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik-karakteristik pribadi yang lain. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 25

c. Kelebihan Informasi

Kondisi dimana aliran informasi yang masuk melebihi kapasitas pemerosesan seorang individu.

d. Emosi

Emosi-emosi atau depresi memiliki potensi tang sangat besar untuk menghambat komunikasi yang efektif dalam keadaan semacam ini kita cenderung mengabaikan proses pemikiran rasional dan objektif kita sering menggantikannya dengan penilaian emosional.

e. Bahasa

Kata-kata bisa memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, umur, pendidikan, latar belakang kultural adalah tiga variabel yang menonjol yang memengaruhi bahasa yang digunakan seseoarang dan defenisi yang ia berikan pada kata-kata. 2.2 Motivasi Kerja 2.2.1 Pengertian Motivasi Kerja Menurut Hasibuan 2008:142 motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintergrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasaan. Robin dan Judge 2008:222, medefenisikan motivasi sebagai suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya. Dari defenisi tersebut dapat dipelajari bahwa motivasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 26 menjadi bagian yang sangat penting yang mendasari seseorang dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Gibson dan Kadarisman 2012:275 menyatakan bahwa motivasi adalah yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang memulai serta mengerahkan perilaku. Dari defenisi diatas dapat dikatakan bahwa motivasi kerja yang baik dan positif dapat membuat perilaku karyawan akan semakin semangat dan bekerja lebih baik lagi . Sebaliknya, apabila pimpinan perusahaan atau organisasi tidak mampu memberikan motivasi yang baik terhadap karyawannya, dapat berakibat karyawan tidak mempunyai semangat untuk melakukan pekerjaannya dan tujuan perusahaan tidak akan terpenuhi.

2.2.2 Tujuan Motivasi

Menurut Sunyoto 2012:198, tujuan motivasi antara lain sebagai berikut: 1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan 2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 4. Mempertahankan loyaitas dan kestabilan karyawan perusahaan 5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan 6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 7. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan 8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 27

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Ardana, dkk 2008:31, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah:

1. Karakteristik Individu

a. Minat b. Sikap terhadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan c. Kebutuhan individual d. Kemampuan atau kompetensi e. Pengetahuan tentang pekerjaan f. Emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai Pada umumnya karakteristik individu ini mempengaruhi bagaimana orang menilai apa yang diperolehnya dari bermacam-macam faktor dalam pekerjaan yang telah diuraikan. Bila faktor-faktor dalam pekerjaan cocok dengan karakteristik individu, orang cenderung untuk termotivasi menjalankan tugasnya. 2.Faktor-faktor pekerjaan a. faktor lingkungan pekerjaan 1 gaji dan benefit yang diterima 2 Kebijakan-kebijakan perusahaan 3 Supervisi 4 Hubungan antar manusia 5 Kondisi pekerjaan seperti jam kerja, lingkungan fisik 6 Budaya organisasi b. faktor dalam pekerjaan 1 Sifat pekerjaan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 28 2 Rancangan tugas pekerjaan 3 Pemberian pengakuan terhadap prestasi 4 Tingkat besarnya tanggung jawab yang diberikan 5 Adanya perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan

2.2.4 Teori-Teori Motivasi

Menurut Hasibuan 2008:151, teori-teori motivasi dapat dikasifikasikan dikeompokan atas: 1. Teori Kepuasan Content Theory Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilakunya. Teori ini menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan seseorang dan apa saja yang mendorong semangat bekerja seseorang. Hal yang memotivasi semangat kerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasaan baik materiil maupun nonmaterii yang diperolehnya sebagai imbalan jasa dari jasa yang di berikannya kepada perusahaan. Apabila imbal materiil dan nonmateriil yang diterimanya semakin memuaskan, semangat kerja seseorang kan semakin meningkat. Semakin tinggi standar kebutuhan yang diinginkan, semakin giat orang itu bekerja. Teori motivasi kepuasaan antara lain: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 29

a. Teori Motivasi Klasik Frederik Winsow Taylor

Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memnuhi kebutuhan fisikbiologisnya, berbentuk uangbarang dari hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat, bilamana ia mendapat imbalan materi yang mempunyai kaitan dengan tugas-tugasnya.

b. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow

Dasar Teori Hierarki Kebutuhan adalah: 1 Manusia adalah makhluk sosia yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba. 2 Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi motivator, 3 Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjanghierarki, yakni: a Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan, udara, dan sebagainya. b Kebutuhan kan rasa aman, kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 30 c Kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergauan keompok pekerja dan masyarakat lingkungannya. d Kebutuhan akan penghargaan atau prestise, kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta perghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. e Kebutuhan akan aktualisasi diri, dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskanluar biasa.

c. Teori Dua Faktor Frederick Herzberg