F. Instrumen Penelitian
1. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert, Sugiyono menerangkan 2012:93 bahwa skala
likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.
Kriteria Skala Likert SS
: Sangat setuju skor 4
S : Setuju
skor 3 TS
: Tidak setuju skor 2
STS : Sangat tidak setuju
skor 1
2. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen pada penelitian ini yang digunakan untuk mengukur variabel Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai adalah
berupa angket atau kuesioner. Instrumen yang digunakan telah mengadopsi dari penelitian yang ada sebelumnya. Angket atau
kuesioner yang disajikan berisi 21 item pertanyaan, yang terdiri dari 5 pertanyaan tentang Motivasi Kerja, 8 item pertanyaan tentang Disiplin
Kerja dan 8 item pertanyaan tentang Kinerja Pegawai .
Adapun kisi-kisi instrumen dibuat dengan tujuan agar penyusunan instrumen lebih
sistematis sehingga akan lebih mudah dikontrol dan dikoreksi.
Kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan indikator yang digunakan, yaitu:
Tabel. 5 Kisi-kisi Instrumen
Variabel Indikator
Item Pertanyaan
Motivasi Kerja Mc Clelland dalam
Robbin 2013: 207
1. Kebutuhan akan Prestasi 1,2
2. Kebutuhan akan Afiliasi 3,4
3. Kebutuhan akan Kekuasaan 5
Disiplin Kerja Soejono:2000
1. Ketepatan Waktu 1,2
2. Pemanfaatan Sarana 3,4
3. Tanggung Jawab Kerja 5,6
4. Ketaatan Dalam Bekerja 7,8
Kinerja Karyawan Mathis dan Jackson
2006 :329
1. Kualitas Kerja Karyawan 1,2
2. Kuantitas Kerja Karyawan 3,4
3. Ketepatan Waktu 5,6
4. Kehadiran 7,8
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut Ghozali, 2011:52. Alat uji yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Confirmatory Faktor Analysis CFA. Untuk memudahkan dalam melakukan uji validitas, maka digunakan analisis
faktor yang ada pada software SPSS versi 20.0 for Windows. Kriteria pada uji validitas menurut Ghozali 2011: 53, suatu instrument
dikatakan valid apabila hasil dari uji Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Sampling Adequacy KMO MSA menunjukkan nilai factor loading lebih dari 0,50 dan tidak mengukur konstruk lain.
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis faktor dari program SPSS versi 20.0 for Windows.
Teknik analisis faktor yang digunakan untuk menguji adalah Confirmatory Factor Analysis CFA. Metode rotasi faktor yang
digunakan adalah varimax. Validitas korelasi antar variabel dalam melihat uji Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO
MSA. Nilai KMO yang dikehendaki harus 0,50 untuk dapat dilakukan analisis faktor Ghozali, 2011: 58 dan nilai signifikansi
Ba rtlett’s Test of Sphericity kurang dari 5 atau 0,05 Hair et al,
2010. Hasil Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
KMO MSA dan uji validitas dengan Confirmatory Factor Analysis CFA ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 6. Kaiser- Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy dan
Bartlett’s Test Tahap 1
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .638
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
805.758 Df
210 Sig.
.000
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa
nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO MSA lebih besar dari 0,50 yaitu 0,638, ini menunjukkan bahwa data
yang ada layak untuk dilakukan faktor analisis, jumlah sampel