Karakteristik Responden Analisis Deskriptif

memiliki penghasilan rata-rata per bulan diatas Rp. 5.000.000 yakni sebanyak 44 orang 62,9.

b. Deskripsi Kategori Variabel Penelitian

Deskripsi kategori variabel penelitian menggambarkan jawaban tanggapan responden mengenai masing-masing variabel penelitian. Data hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dikategorikan ke dalam tiga kelompok kategori dengan rumus yang telah ditentukan dalam menentukan tinggi rendahnya kategori yaitu kategori tinggi X ≥ Mi+SDi, sedang Mi – SDi ≤ X Mi+SDi, dan rendah X Mi- SDi. Pengkategorian tersebut didasarkan pada nilai rerata mean dan simpangan baku pada masing-masing variabel penelitian. Hasil kategorisasi tersebut disajikan berikut: 1 Motivasi Kerja Deskripsi kategori variabel motivasi kerja disajikan dalam Tabel 12 sebagai berikut: Tabel 12. Kategorisasi Variabel Motivasi Kerja Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase Tinggi X ≥ 15 32 45,7 Sedang 10 ≤ X 15 38 54,3 Rendah X 10 0,0 Jumlah 70 100,0 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Tabel 12 tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel motivasi kerja dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 32 orang 45,7, responden yang memberikan penilaian terhadap variabel motivasi kerja dalam kategori sedang yaitu sebanyak 38 orang 54,3, dan responden yang memberikan penilaian terhadap variabel motivasi kerja dalam kategori rendah tidak ada 0,0. 2 Disiplin Kerja Deskripsi kategori variabel disiplin kerja disajikan dalam Tabel 13 sebagai berikut: Tabel 13. Kategorisasi Variabel Disiplin Kerja Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase Tinggi X ≥ 21 27 38,6 Sedang 14 ≤ X 21 35 50,0 Rendah X 14 8 11,4 Jumlah 70 100,0 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Tabel 13 tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel disiplin kerja dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 27 orang 38,6, responden yang memberikan penilaian terhadap variabel disiplin kerja dalam kategori sedang yaitu sebanyak 35 orang 50, dan responden yang memberikan penilaian terhadap variabel disiplin kerja dalam kategori rendah sebanyak 8 orang 11,4. 3 Kinerja Pegawai Deskripsi kategori variabel kinerja pegawai disajikan dalam Tabel 14 sebagai berikut: Tabel 14. Kategorisasi Variabel Kinerja Pegawai Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase Tinggi X ≥ 21 27 38,6 Sedang 14 ≤ X 21 33 47,1 Rendah X 14 10 14,3 Jumlah 70 100,0 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Tabel 14 tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel kinerja pegawai dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 27 orang 38,6, responden yang memberikan penilaian terhadap variabel kinerja pegawai dalam kategori sedang yaitu sebanyak 33 orang 47,1, dan responden yang memberikan penilaian terhadap variabel kinerja pegawai dalam kategori rendah sebanyk 10 orang 14,3.

2. Uji Prasyarat Analisis

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Sebelum melakukan analisis data untuk mencari pengaruh antar variabel yang dipakai untuk penelitian, dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas. Pelaksananan uji prasyarat analisis dilakukan dengan SPSS 20.0 for Windows.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan teknik analisis Kolmogorov- Smirnov K-S berdasarkan nilai signifikansinya dengan menggunakan software SPSS 20.0 for Windows. Hasil uji normalitas untuk variabel penelitian disajikan berikut ini. Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp. Sig. 2-tailed Kesimpulan Motivasi Kerja 0,183 Normal Disiplin Kerja 0,063 Normal Kinerja Pegawai 0,061 Normal Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Hasil uji normalitas seperti tencantum dalam Tabel 15 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi seluruh variabel dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05 Sig.0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

b. Uji Liniearitas

Tujuan uji linearitas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Kriteria pengujian linearitas adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil rangkuman uji liniearitas disajikan berikut ini: Tabel 16. Hasil Uji Linearitas Variabel Signifikansi Sig Kesimpulan Motivasi Kerja  Kinerja Pegawai 0,151 Linier Disiplin Kerja  Kinerja Pegawai 0,850 Linier Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Hasil uji linieritas pada Tabel 16 di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 Sig0,05, hal ini menunjukkan bahwa hubungan semua variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah linier. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkorelasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas untuk model regresi dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 17 di bawah ini: Tabel 17. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Bebas Tolerance VIF Kesimpulan Motivasi Kerja 0,791 1,264 Tidak terjadi multikolinearitas Disiplin Kerja 0,791 1,264 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 17 di atas terlihat bahwa semua variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

5 45 87

Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat

20 105 86

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak (Survei Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

0 8 48

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI.

1 4 16

PENDAHULUAN PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI.

0 1 6

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA.

1 3 16

PENDAHULUAN PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PENILAIAN KINERJA, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PURWOKERTO.

0 0 6

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN.

2 11 121

Pengaruh Motivasi Kerja, Kompetensi, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan

0 11 11

PENGARUH SERVANT LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PALU (KPP PRATAMA PALU)

0 4 12