18
e. Ketergantungan dan kewibawaan yang harus dimiliki oleh setiap guru dan
orang tua untuk memahami dinamisme perkembangan anak. Berdasarkan pendapat-pendapat ahli diatas, disimpulkan bahwa
kedisiplinan dipengaruhi oleh faktor internal yang berupa kesehatan; kondisi psikologis; sikap konsisten dan kesinambungan terhadap keteraturan, dan
faktor eksternal yang berasal dari keluarga terutama orang tua, lingkungan, dan sekolah.
3. Aspek-aspek Kedisiplinan
Aspek-aspek kedisiplinan menurut Emile Durkheim 1990: 25 antara lain:
a. Keinginan akan adanya keteraturan. Keseluruhan tatanan moral
bertopang pada keteraturan ini. b.
Pengendalian diri. Seseorang yang disiplin akan memahami bahwa tidak semua keinginannya dapat terpenuhi karena ia harus
menyesuaikannya dengan realita yang ada. Marcal 2006: 45 mengemukakan bahwa aspek disiplin, meliputi:
a. Ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan
Peraturan atau tata tertib disusun untuk memberikan arahan terhadap perilaku siswa di sekolah dengan harapan mampu membentuk
siswa menjadi pribadi yang baik bukan hanya di dalam sekolah, akan tetapi juga di lingkungan yang lain. Peraturan berisi hal-hal yang harus
dilakukan oleh masing-masing siswa dan hal-hal yang tidak
19
diperbolehkan sekaligus konsekuensi yang akan didapat oleh siswa ketika melanggar peraturan tersebut.
b. Kesadaran untuk melaksanakan tugas sesuai dengan pedoman
Kesadaran adalah keadaan mengerti yang mengarah kepada pemahaman siswa dalam melaksanakan tugas sesuai pedoman.
Pedoman-pedoman yang diberlakukan di sekolah merupakan salah satu upaya untuk membentuk siswa menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh
karena itu, seharusnya siswa menydari bahwa pedoman-pedoman itu adalah suatu hal yang akan mengantarkannya menuju kebaikan baik
untuk dirinya sendiri maupun orang lain. c.
Tanggung jawab Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Siswa merupakan individu-individu yang telah dikenai berbagai peraturan maupun larangan yang berlaku di sekitarnya. Maka
ketika ia melakukan ataupun melanggar peraturan yang ada harus disertai dengan tanggung jawab yang berarti ia mau atau siap
menanggung resiko dari setiap hal yang diperbuatnya. d.
Kejujuran Kejujuran berasal dari kata jujur yang berarti lurus hati, tidak
berbohong, tidak curang dan tulus; ikhlas. Berdasarkan uraian-uraian di atas, disimpulkan bahwa aspek-aspek
kedisiplinan meliputi; patuh pada peraturan yang berlaku, kesadaran untuk melaksanakan tugas sesuai pedoman, tanggungjawab, kejujuran serta timbul
20
rasa malu, gelisah, dan salah apabila melanggar peraturan. Dalam penelitian ini kedisiplinan yang diteliti adalah kedisiplinan siswa kelas IV kelas tinggi
di sekolah. Adapun kedisiplinan siswa kelas tinggi di sekolah, dalam kaitannya dengan perkembangan moral berada pada tingkat moralitas
konvensional di mana anak mengikuti aturan dan penyesuaian konvensional dengan norma kelompok, sehingga perilaku moral adalah perilaku yang dapat
menyenangkan atau dapat membantu orang lain. Anak berusaha memenuhi harapan orang tua dan guru, dan anggota kelompok yang lain.
C. Dukungan Sosial Orang Tua
1. Pengertian Dukungan Sosial Orang Tua
Keluarga, khususnya orang tua, merupakan lembaga pertama dan utama yang berperan penting dalam membekali anak dalam bersosialisasi
dengan lingkungannya. Menurut Baron Byrne 2005: 244, dukungan sosial adalah
kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diperoleh dari teman atau anggota keluarga. Dukungan sosial dapat diperoleh individu dari orang-
orang terdekat, yaitu teman, pasangan, dan keluarga atau orang tua. Dukungan sosial orang tua adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis
yang diberikan oleh orang tua kepada anak. Sarafino dalam Ismudiyati dan Hastjarjo 2003 mengatakan bahwa
adanya dukungan sosial berarti adanya penerimaan dari orang tua atau sekelompok orang tua terhadap individu sehingga dalam diri individu