Karakteristik Individu dengan Motivasi Berprestasi Tinggi

11 b. Standar keunggulan diri, yaitu standar yang berhubungan dengan pencapaian prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi yang pernah dicapai. c. Standar keunggulan siswa lain, yakni standar keunggulan yang berhubungan dengan pencapaian prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi yang dicapai oleh siswa lain, misal teman sekelas. Berdasarkan pendapat Johnson dan Schwitzgebel Kalb, Sardiman A.M., dan Heckhausen, disimpulkan bahwa karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi: berusaha unggul; tekun dalam menyelesaikan tugas dengan baik; menyukai tantangan dan menyelesaikan masalah; memilih tugas dengan tingkat resiko menengah; memiliki tanggung jawab pribadi dalam tugas; dan menyukai situasi atau pekerjaan dengan umpan balik yang nyata guna mengetahui hasil kerjanya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi

Terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap motivasi berprestasi seseorang, sehingga motivasi berprestasi seseorang dengan seseorang lainnya berbeda-beda. Menurut Reni Akbar-Hawadi 2003: 45, ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, yaitu: a. Faktor Individual Berdasarkan hasil penelitian Harter pada siswa berdasarkan dimensi intrinsik dan ekstrinsik menunjukkan bahwa hanya siswa yang mempersepsikan diri untuk berkompetensi dalam bidang akademis yang 12 mampu mengembangkan motivasi intrinsik. Siswa-siswa ini lebih menyukai tugas yang menantang dan selalu berusaha untuk memenuhi rasa ingin tahunya. b. Faktor Situasional Kelas yang besar cenderung bersifat formal, penuh persaingan dan kontrol dari guru. Siswa cenderung mengenyampingkan penguasaan bahan pelajaran, dan hanya menekankan pentingnya kemampuan. Peraturan yang ketat di sekolah yang mengarah pada disiplin siswa, lingkungan belajar yang mendukung, Peran guru sebagai motivator dan cara mengajar guru kepada siswa, dan dukungan dari orang tua merupakan hal-hal yang dapat mendorong siswa untuk berprestasi. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Reni Akbar-Hawadi, motivasi berprestasi dapat dipengaruhi oleh faktor dalam diri individu, yaitu persepsi untuk berkompetensi dalam bidang akademik, dan faktor dari luar diri individu yang dapat dipengaruhi oleh guru, orang tua, dan lingkungan belajar. Fernald Fernald Lili Garliah Fatma Kartika Sary Nasution,2005: 39, mengungkapkan beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang, yaitu: 1. Keluarga dan kebudayaan family and cultural Keluarga merupakan orang-orang terdekat yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi berprestasi individu. Kebudayaan di sekitar individu juga mempengaruhi kekuatan motivasi berprestasi. 13 2. Konsep diri self concept Apabila individu optimis bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam bertingkah laku. 3. Pengakuan dan prestasi recognition and achievement Individu lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras apabila memperoleh pengakuan atau perhatian dari orang lain. Berdasarkan kedua teori di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi individu dapat dipengaruhi oleh dua macam faktor, yakni faktor dari dalam diri internal dan dari luar diri individu eksternal. Faktor internal.berupa persepsi diri untuk berkompetensi, dan konsep diri. Faktor eksternal yaitu keluarga dan kebudayaan, pengakuan dan prestasi, serta perilaku orang lainlingkungan sekitar individu.

B. Kedisiplinan

Sebelum dipaparkan kajian teori mengenai kedisiplinan, dipaparkan terlebih dahulu teori perkembangan moral siswa kelas tinggi sekolah dasar. Dikarenakan perkembangan moral merupakan salah satu bagian dari kedisiplinan. Berikut beberapa teori tentang perkembangan moral. Masa anak sekolah dasar berkisar pada usia 6 tahun sampai 12 tahun. Syamsudin dkk. 2004: 83 mengemukakan perkembangan moral masa anak usia SD sebagai berikut.