24 meningkat.
Dengan penjabaran tersebut menunjukkan adanya pengaruh model cooperative learning tipe think pair share terhadap kemampuan memecahkan
masalah pada pembelajaran matematika.
D. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Laila Kodariyati. Penelitian t
esis tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Model PBL terhadap Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SD Se-
gugus V Kecamatan Kasihan Bantul”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBL berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan komunikasi dan
pemecahan masalah matematika kelas V SD se gugus V Kecamatan Kasihan, Bantul.
E. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan suatu kegiatan manusia menemukan pola dan hubungan melalui penyelesaian masalah yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan
penemuan yang kemudian penemuan tersebut digunakan untuk berkomunikasi. Pada kenyataannya, kemampuan memecahkan masalah siswa di Indonesia masih
rendah. Hal tersebut terlihat terlihat ketika siswa mengerjakan soal cerita. Dalam mengerjakan soal cerita, siswa tidak bisa memodelkan ke dalam bentuk
matematika. Model yang umum digunakan dalam membelajarkan matematika yaitu model
pembelajaran langsung. Sayangnya, dalam menerapkan model tersebut guru sering
25 mendominasi dalam berceramah. Sehingga, model tersebut dirasa kurang efektif
dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa. Model pembelajaran langsung tidak membentuk keaktifan siswa dan siswa hanya pasif
pada saat proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
dalam pembelajaran, salah satunya adalah model cooperative learning tipe think pair share. Model tersebut menekankan kerja sama dan peran aktif setiap anak
dalam proses pembelajaran. Model cooperative learning tipe think pair share memberikan kesempatan
pada siswa untuk memahami masalah dan merumuskan masalah matematis secara individu. Selain itu, dalam model cooperative learning tipe think pair share ini,
siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah secara berpasangan dan mengecek kembali hasil yang telah didapatkan.
Siswa secara aktif menyelesaikan masalah yang diberikan kepada mereka. Siswa menemukan konsep yang dipelajarinya melalui penyelesaian masalah yang
ditemukan, sehingga siswa terlatih untuk menemukan langkah-langkah penyelesaian secara mandiri. Selain itu, dalam langkah-langkah model cooperative
learning tipe think pair share terdapat pembentukan kelompok secara berpasangan dalam pembelajaran. Pembentukan kelompok tersebut dapat membantu siswa untuk
meningkatkan pemahaman melalui diskusi yang dilakukan. Pada saat siswa berdiskusi, siswa akan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya yang pernah
diperoleh sebelumnya untuk mengemukakan berbagai macam cara atau solusi. Dengan menyelesaikan tugas individual, siswa juga diminta untuk menuliskan
26 langkah-langkah penyelesainnya. Dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut,
maka siswa akan belajar untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Model pembelajaran langsung dan model cooperative learning tipe think pair
share mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Melalui penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan kedua model tersebut, peneliti ingin mencari perbedaan kemampuan memecahkan masalah dalam penggunaan model
cooperative learning tipe think pair share dan model pembelajaran langsung Penelitian ini berkaitan dengan dua variabel. Dalam penelitian ini, yang akan
diteliti adalah pengaruh variabel cooperative learning tipe think pair share yang disimbolkan dengan X terhadap kemampuan memecahkan masalah dalam
pembelajaran matematika yang disimbolkan dengan Y. Untuk memperjelas uraian di atas, mekanisme pikir dapat dilihat pada bagan kerangka pikir berikut.
27 Gambar 1. Kerangka Berpikir
Kemampuan memecahkan masalah siswa rendah.
Peneliti mengujicobakan apakah terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah kelompok siswa yang menerapkan model cooperative learning tipe
think pair share dengan kelompok siswa yang menerapkan model pembelajaran biasa pada mata pelajaran matematika materi geometri di kelas
V SD Muhammadiyah Mutihan.
Langkah- Langkah Model
Cooperative Learning Tipe
Think Pair Share
1. Think 2. Pair
3. Share Indikator Kemampuan
Memecahkan Masalah 1. Memahami masalah
2. Merencanakan cara penyelesaian
3. Melaksanakan rencana
4. Menafsirkan atau
mengecek hasilnya
Langkah-Langkah Model Pembelajaran
Langsung 1. Menjelaskan
materi 2. Pemberian
contoh 3. Pemberian
latihan
Terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah kelompok siswa yang menerapkan model cooperative learning tipe think pair share dengan
kelompok siswa yang menerapkan model pembelajaran biasa pada mata pelajaran matematika materi geometri di kelas V SD Muhammadiyah
Mutihan.
28
F. Hipotesis Penelitian