17 pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian, proses pembelajaran benar-benar disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Kardi dan Nur Trianto, 2012:22 model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yaitu 1 rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta
atau pengembangnya, 2 landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai, 3 tingkah laku mengajar yang
diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan 4 lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu tercapai.
Huda 2015:75 menyatakan bahwa model pembelajaran memiliki empat aspek struktur umum, antara lain sintak tahap-tahap, sistem sosial, tugasperan
guru, dan pengaruh model. Sintak merupakan deskripsi implementasi model di lapangan. Sistem sosial mendiskripsikan peran dan relasi antara guru dan siswa.
Tugasperan guru mendiskripsikan bagaimana seorang guru harus memandang siswanya dan merespons apa yang dilakukan oleh siswanya. Sedangkan pengaruh
model merujuk pada efek-efek yang ditimbulkan oleh setiap model. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
merupakan seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang disusun secara sistematis yang digunakan sebagai pedoman dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Slavin Hamzah, 2014:160 mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai suatu model pembelajaran di mana siswa bekerja dalam suatu kelompok
yang heterogen dengan anggota yang terdiri atas 4-6 orang. Pembelajaran
18 kooperatif bertujuan untuk mengembangkan prestasi akademis, keterampilan
sosial, dan menanamkan toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman individu. Penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa dalam pembelajaran kooperatif
siswa bekerja secara berkelompok dan saling membantu satu sama lain sehingga dapat meningkatkan prestasi akademik, kerja sama, dan toleransi. Huda 2015:62
juga menyebutkan bahwa melalui pembelajaran kooperatif keterampilan seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat sintesis dapat dikembangkan.
Menurut Johnson dan Johnson, pembelajaran kooperatif berarti working together to accomplish shared goals. Dalam pembelajaran kooperatif, setiap
anggota kelompok secara bersama-sama berusaha untuk mencapai hasil yang dapat dirasakan oleh semua anggota kelompok. Pembelajaran koperatif memanfaatkan
kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dan saling meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain Huda, 2015:31.
Pembelajaran kooperatif menekankan pada tiga hal, yaitu task structure struktur tugas, goal structure struktur tujuan, dan reward structure. Pada
pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk mengerjakan tugas secara bersama- sama dan mereka harus mengoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas itu
Arends, 2003:4-5. Untuk itu, dalam pembelajaran kooperatif semua siswa dituntut untuk aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran.
Dengan demikian, pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok siswa untuk mencapai tujuan. Tujuan yang dapat dicapai yaitu
meliputi tujuan akademik, keterampilan sosial dan toleransi serta penerimaan terhadap keanekaragaman.
19 Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok
bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran harus diterapkan, yaitu a saling ketergantungan positif,
b tanggung jawab perseorangan, c tatap muka, d komunikasi antaranggota, dan e evaluasi proses kelompok Lie, 2007:31.
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS