Deskripsi Hasil Data Kemampuan Memecahkan Masalah

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Data

Penelitian ini dilakukan dalam empat kali pertemuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pertemuan pertama digunakan untuk mengerjakan soal pre test, dilanjutkan dengan pemberian perlakuan pada pertemuan kedua dan ketiga. Pertemuan keempat digunakan untuk mengerjakan soal post test. Hasil penelitian didapat dari data-data sebelum penelitian pre-test dan setelah penelitian post-test di kelas V SD Muhammadiyah Mutihan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kemampuan memecahkan masalah pada mata pelajaran Matematika sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian ini yang membahas tentang pengaruh model cooperative learning tipe think pair share terhadap kemampuan memecahkan masalah pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah Mutihan.

1. Deskripsi Hasil Data Kemampuan Memecahkan Masalah

a. Deskripsi Hasil Data Pre Test Kemampuan Memecahkan Masalah Kelas yang digunakan sebagai kelompok eksperimen adalah kelas V.1 yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model cooperative learning tipe think pair share sedangkan kelas yang digunakan sebagai kelompok kontrol adalah kelas V.2 yang menggunakan model pembelajaran seperti biasa. Sebelum diberikan perlakuan, kelas-kelas tersebut diberikan pre test terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Pre test pada kelompok eksperimen dilakukan pada 43 Kamis, 30 Maret 2017 jam pelajaran ke-5 sedangkan pre test pada kelompok kontrol dilakukan pada Jumat, 31 Maret 2017 jam pelajaran ke-5. Berdasarkan hasil skor dari pre test maka diketahui hasil kemampuan memecahkan masalah awal di masing-masing kelas yaitu sebagai berikut. Tabel 8. Data Deskriptif Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol N 25 26 Mean 11,60 12,77 Skor Maksimum 18 19 Skor Minimum 6 5 Tabel tersebut menunjukkan bahwa skor tertinggi pada kelas eksperimen adalah 18 dan skor terendah adalah 6 dengan rata-rata sebesar 11,60. Skor tertinggi pada kelas kontrol adalah 19 dan skor terendah adalah 5 dengan rata-rata sebesar 12,77. Data pre test kemampuan memecahkan masalah pada pembelajaran matematika tersebut kemudian dikategorikan menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kategori data pre test kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen tersaji ke dalam tabel berikut ini. Tabel 9. Kategori Data Pre Test Kemampuan Memecahkan Masalah Kelas Eksperimen No Interval Skor Kategori Frekuensi Presentase 1. X 16,505 Sangat Tinggi 1 4 2. 16,505 ≥ X 12.835 Tinggi 10 40 3. 12.835 ≥ X 9,165 Sedang 6 24 4. 9,165 ≥ X 5,495 Rendah 8 32 5. 5,495 ≥ X Sangat Rendah Total 25 100 Keterangan: X = Skor Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kategori data pre test kemampuan memecahkan masalah tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram batang, sebagai berikut. 44 Gambar 3. Diagram Data Pre Test Kemampuan Memecahkan Masalah Kelas Eksperimen Berdasarkan tabel dan diagram tersebut dapat diketahui bahwa siswa di kelas eksperimen memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika pada kategori sangat tinggi sebanyak 1 siswa atau 4, kategori tinggi sebanyak 10 siswa atau 40, kategori sedang sebanyak 6 siswa atau 24, kategori rendah sebanyak 8 siswa atau 32, dan tidak ada siswa dalam kategori sangat rendah. Di bawah ini merupakan kemampuan memecahkan masalah siswa dihitung per indikator dalam persentase. Tabel 10. Pencapaian Pre Test Kemampuan Memecahkan Siswa Per Indikator Kelompok Eksperimen No. Indikator Presentase

1. Pemahaman terhadap masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO PUSAT

0 3 66

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Penalaran Matematika Siswa Kelas VIII

1 7 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Penalaran Matematika Siswa Kelas VIII

0 3 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI.

2 9 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 9