letak sudut yang sama memiliki besar sudut yang sama; dan memiliki ukuran dengan perbandingan yang sama. Simetri Putar

99 MATERI KESEBANGUNAN DAN SIMETRI

A. Kesebangunan

Kesebangunan antarbangun datar Gambar di atas merupakan dua gambar dengan bentuk yang sama, hanya saja ukurannya yang berbeda. Pasangan gambar-gambar benda yang demikian dikatakan sebangun. Suatu benda dikatakan sebangun dengan benda yang lain apabila: 1. bentuk kedua bangun tersebut sama;

2. letak sudut yang sama memiliki besar sudut yang sama; dan

3. memiliki ukuran dengan perbandingan yang sama.

Contoh: Segitiga ABC dan segitiga DEF dikatakan sebangun karena memiliki bangun yang sama, besar sudut yang sama, dan ukuran perbandingan yang sama, yaitu 4 – 4- 8 berbanding dengan 3 – 3 -6. Untuk menentukan apakah suatu bangun datar sebangun atau tidak perlu pembuktian. Berikut ini contoh soal mengenai suatu bangun apakah sebangun atau tidak. 100 Apakah segitiga ABC sebangun dengan segitiga RST? Jawab: Untuk mengetahui apakah kedua segitiga itu sebangun maka kita perlu mencari tahu apakah sudut-sudut kedua segitiga tersebut sama besar dan sisi-sisinya sebanding atau tidak. a. Kedua bangun tersebut merupakan segitiga siku-siku. b. Sudut-sudutnya sama besar ∠ABC = ∠RST = ° ∠ = ∠ = ° ∠BCA = ∠SRT = ° Jadi, telah diketahui bahwa sudut-sudut pada kedua segitiga tersebut sama besar c. Sisi-sisinya sebanding Diketahui bahwa AB = 6 cm, BC = 4 cm, RS = 3 cm, dan ST = 2 cm. - AB : SR = 6 : 3 AB : SR = 2 : 1 AB = 2 x SR - BC : ST = 4 : 2 BC : ST = 2 : 1 BC = 2 x ST Jadi, telah diketahui bahwa sisi-sisi pada segitiga tersebut sebanding. 101 Karena segitiga ABC dan RST telah memenuhi syarat-syarat bangun datar yang sebangun maka, dapat disimpulkan bahwa segitiga ABC dan RST sebangun. B. Simetri Lipat dan Simetri Putar 1. Simetri Lipat Suatu bangun datar dikatakan memiliki simetri lipat jika bangun tersebut apabila dilipat memiliki dua bagian yang sama besar saling menutup. Simetri dapat diartikan pula dengan sejajar atau saling menutup. Garis yang membuat terjadinya simetri disebut sumbu simetri. Perhatikanlah gambar berikut ini - Segitiga sama sisi pada gambar di atas memiliki 3 sumbu simetri, yaitu sumbu a, b, dan c. Oleh karena itu, segitiga di atas memiliki 3 simetri lipat. - Huruf H pada gambar di atas memiliki 2 sumbu simetri yaitu sumbu m dan n. Oleh karena itu, huruf H pada gambar di atas mempunyai 2 simetri lipat.

2. Simetri Putar

Telah dijelaskan di atas, bahwa simetri dapat diartikan pula dengan sejajar atau saling menutup. Pada simetri lipat proses sejajar atau saling menutup dilakukan dengan cara melipat. Sedangkan dalam simetri putar proses saling sejajar saling menutup dilakukan dengan cara memutar. 102 Perhatikan bangun persegi panjang di samping. Tentukan simetri putarnya a. Beri nama dan tentukan titik pusat bangun persegi panjang tersebut. Misalnya bangun persegi panjang ABCD dengan titik pusat di O. b. Kemudian putar persegi panjang tersebut sebesar putaran, putaran, putaran, atau lainnya. Apakah bangun itu saat diputar dapat menempati bingkainya dengan tepat? a Keadaan semula b Diputar searah jarum jam sebesar 90 o c Diputar searah jarum jam sebesar 180 o d Diputar searah jarum jam sebesar 270 o e Diputar searah jarum jam sebesar 360 o sehingga kembali ke keadaan semula. Karena bangun persegi panjang dapat menempati bingkainya sebanyak dua kali, maka dapat dikatakan bangun ini memiliki dua simetri putar. 103 Lampiran 15. Lembar Kegiatan Siswa LKS Pertemuan 1 Nama Lengkap : …………………………………. Nomor Presensi : …………………………………. Kelas : …………………………………. Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi Dasar : 6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelesakan sifat-sifat kesebangunan berbagai macam bidang

2. Membuktikan kesebangunan antarbangun Petunjuk Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO PUSAT

0 3 66

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Penalaran Matematika Siswa Kelas VIII

1 7 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Penalaran Matematika Siswa Kelas VIII

0 3 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI.

2 9 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 9