Analisis Regresi Linier Berganda

Artinya, jika varians variabel independent adalah konstan sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik terhadap variabel terikat kepuasan pelanggan. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS Statistic Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Programe and Social Sciens versi 15.0. Menurut Sugiyono 2004 : 204 model regresi linier berganda yang digunakan adalah: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana: Y = Skor Dimensi Proses Kepuasan Pelanggan a = Konstanta b 1-5 = Koefisien Regresi X1 = Kehandalan X 2 = Daya Tanggap X 3 = Jaminan X 4 = Empati X 5 = Bukti Fisik e = Standart Error Suatu perhitungan statistik dikatakan signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, dikatakan tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah H diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:

1. Uji signifikasi Simultan Uji – F

Uji - F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X,X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,X 5 yaitu berupa variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap kepuasan pelanggan yaitu variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X , X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,X 5 yaitu berupa variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap kepuasan pelanggan variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

2. Uji Siginifikan parsial Uji t

Uji – t merupakan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. H : B 1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel terikat X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 yaitu variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik terhadap kepuasan pelanggan yaitu variabel terikat Y. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

3. Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya kemampuan seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,X 5 adalah besar terhadap variabel terikat Y. hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN