Populasi dan Sampel Penelitian Kerangka Konseptual Penelitian

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan atau karyawan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penelitian.

4.6. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini yaitu penumpang kereta api pada Stasiun Medan yang berjumlah 3252 orang. Kemudian dilakukan penarikan jumlah sampel dengan Metode Gay, yaitu 10 dari populasi yang diamati sehingga 10 x 3252 orang = 325,2 ≈ 326 orang. Setelah diperoleh jumlah sampel yang mewakili populasi yang ada, kemudian dilakukan penyebaran kuisioner tertutup.

4.7. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual dari penelitian ini secara umum dapat dilihat pada Gambar 4.1 . Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian Kondisi Fasilitas Ruang tunggu di stasiun kereta api X1 Kualitas pelayanan ruang tunggu stasiun kereta api Y Lingkungan kerja bagian ruang tunggu stasiun kereta api X3 Temperatur Udara Pelayanan dari pihak pengelola KA SDM X2 Keramahan pihak pengelola KA Fasilitas fisik mejakursi Fasilitas Pendukung lainnya toilet,tempat ibadah dll Kemudahan akses informasi X4 Rute perjalanan dan Informasi tarif Jadwal keberangkatan dan kedatangan KA Tingkat intensitas bunyi dB Tingkat pencahayaan lux 4.7.1.Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: a. Fasilitas ruang tunggu kereta api X1 merupakan fasilitas-fasilitas pendukung yang terdapat pada stasiun kereta api meliputi fasilitas fisik kursi dan meja, dan fasilitas pendukung lainnya toilet dan tempat ibadah b.Pelayanan dari pihak pengelolaSDM jasa kereta api X2 merupakan keramahan pihak pengelola terhadap pengguna jasa kereta api. c. Lingkungan kerja stasiun kereta api X3 merupakan suatu kondisi lingkungan dimana manusia melakukan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Unsur-unsur yang mendukung kondisi lingkungan kerja adalah temperatur udara, tingkat intensitas bunyi dan tingkat pencahayaan. Temperatur udara merupakan kondisi suhu udara yang ada. Temperatur udara yang tinggi akan menimbulkan panas yang mengakibatkan penumpang merasa terganggu selama menunggu di ruang tunggu stasiun kereta api. Tingkat intensitas bunyi merupakan daya atau bunyi yang melalui suatu luasan dalam ruangan yang biasa dinyatakan dalam satuan decibel dB. Tingkat intensitas bunyi yang terlalu besar akan sangat mengganggu penumpang yang berada di ruang tunggu stasiun kereta api untuk mendengarkan informasi secara audio dengan mic melalui perantara loudspeaker yang diberikan oleh pihak Petugas Perjalanan Kereta Api PPKA. Tingkat pencahayaan merupakan banyaknya arus cahaya yang datang pada satu unit bidang yang dinyatakan dalam satuan lux. Tingkat pencahayaan yang baik memudahkan penumpang untuk melakukan aktivitas seperti membaca di bagian ruang tunggu. d. Akses informasi X4 merupakan kemudahan bagi pengguna kereta api untuk mengakses informasi mengenai jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api, tarif, rute perjalanan dan kelas pelayanan yang ada pada stasiun kereta api. 4.7.2.Variabel Penelitian Variabel pada penelitian ini terdiri dari: a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yaitu: Fasilitas ruang tunggu kereta api X1, Pelayanan dari pihak pengelolaSDM jasa kereta api X2, lingkungan kerja stasiun kereta api X3 dan kemudahan akses informasi X4. b. Variabel Dependen atau variabel tergantung Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yaitu: kualitas pelayanan pada bagian ruang tunggu stasiun kereta api Y.

4.8. Pengolahan Data