3.9. Keterkaitan antara Teori Makro Ergonomi dengan Penelitian ini
Teknologi pada ilmu ergonomi memiliki paling sedikit lima sub bagian dimana empat diantaranya manusia-mesin, manusia-lingkungan, manusia-
perangkat lunak, manusia-pekerjaannya berintegrasi dalam ilmu Mikro ergonomi dan yang kelima yaitu konsep manusia-organisasi yang menjadi konsep dasar
Makro Ergonomi Hendrick, 2000. Makro ergonomi berkenaan dengan analisis dan perancangan sistem kerja dimana kata kerja mengacu pada usaha manusia
ataupun aktivitas manusia dan kata sistem mengacu pada sosioteknikal yang meliputi: subsistem personal, subsistem teknologi dan perancangan sistem kerja.
Jasa kereta api merupakan salah satu jasa transportasi darat yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, pihak pengelola jasa kereta api senantiasa melakukan
perbaikan secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Pengguna kereta api biasanya melakukan pembelian tiket kereta api secara
langsung pada peron tiket yang tersedia pada setiap stasiun kereta api. Setelah membeli tiket penumpang biasanya akan menunggu keberangkatannya pada ruang
tunggu yang tersedia. Oleh sebab itu kenyamanan yang dirasakan penumpang diruang tunggu akan mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna terhadap jasa
kereta api. Dari sudut pandang ilmu Makro Ergonomi, kondisi fasilitas yang ada pada
stasiun kereta api dipengaruhi oleh subsistem personal yaitu dari pengguna jasa kereta api user dan pihak pengelola kereta api staff dan subsistem teknologi
yang akan berinteraksi dengan faktor lingkungan eksternal yang ada. Ada
beberapa criteria kualitas pelayanan yang baik pada jasa transportasi yang menjadi prinsip pelayanan pada kereta api yaitu:
1. Kenyamanan pengguna kereta api yang dipengaruhi oleh kondisi fasilitas dan lingkungan
2. Ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan kereta api 3. Keramahan atau pelayanan yang diberikan pihak pengelola kereta api
4. Keselamatan pengguna jasa kereta api ditempat tujuan
3.10. Macroergonomic Analysis and Design MEAD Methodology