1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini yaitu kondisi fasilitas ruang tunggu pada Stasiun Kereta Api di Medan yang masih belum memenuhi standar
pelayanan minimum sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan pendekatan Mikro Ergonomi dan Makro Ergonomi guna peningkatan kualitas pelayanan dan
menjadikan kereta api sebagai leader jasa transportasi darat di Sumatera Utara.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada fasilitas ruang tunggu pada Stasiun Kereta Api di Medan.
2. Menganalisis kondisi fasilitas ruang tunggu pada Stasiun Kereta Api di Medan dengan pendekatan Mikro Ergonomi dan Makro Ergonomi.
3. Memberikan usulan perbaikan fasilitas ruang tunggu Stasiun Kereta Api di Medan dengan pendekatan Mikro Ergonomi dan Makro Ergonomi guna
peningkatan kualitas pelayanan dan menjadikan kereta api sebagai leader jasa transportasi darat di Sumatera Utara.
1.4. Asumsi dan Batasan Masalah
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi baik dan
sesuai standar.
2. Waktu pengamatan untuk pengumpulan data lingkungan kerja dimulai 30 menit sebelum jadwal keberangkatan karena penumpang pada umumnya
sudah berada di ruang tunggu paling lama 30 menit sebelum jadwal keberangkatan.
3. Tidak ada perbedaan tingkat intensitas bunyi dB pada setiap titik pengukuran.
Sedangkan batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan di Stasiun Kereta Api di wilayah Medan,Sumatera Utara. 2. Pengamatan hanya dilakukan pada bagian ruang tunggu Stasiun Kereta Api.
3. Perbaikan pada fasilitas ruang tunggu Stasiun Kereta Api mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan No: PM 9 tanggal 8 Febuari tahun 2011
mengenai Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api dan Manual For Standarization and Specification for Railway Station in
India by Ministry of Railway Government of India pada bulan Juni tahun 2009.
1.5. Manfaat Penelitian