5.1.3. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil yang didapat, dari 10 pengelola peternakan sapi di Kabupaten Deli Serdang diperoleh bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SD.
Pada umumnya pengelola peternakan hanya menggunakan pengalaman dan pengetahuan umum dari teman-temannya dalam mengelola peternakan. Banyak
pengelola yang sudah putus sekolah dan bekerja sebagai penjaga ternak orang lain di usia muda ataupun mengelola peternakan sendiri. Pengelola peternakkan yang
tamatan SD namun lama bekerja dapat jauh lebih baik dalam hal mencari pakan ternak dikarenakan sudah memiliki banyak alternatif tempat pengambilan pakan atau
memiliki banyak kenalan petani padi dan palawija. Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi pengelola peternakkan dalam memelihara ternak sapi.
5.1.4. Lama Bekerja
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan maka diperoleh lama bekerja pengelola peternakan sapi potong yang paling lama adalah 30 tahun dan yang
paling sebentar lama bekerjanya adalah 1 tahun. Pada umunya mengelola peternakan sapi butuh waktu yang lama dan kesabaran untuk mendapatkan hasil. Pengelola
peternakan yang memiliki pengalaman lebih lama akan lebih mudah mendapatkan pakan ternak karena sudah mengenal banyak rekan yang bisa mendistribusikan pakan
sapi. Pakan sapi yang selalu tersedia dan terjamin sumbernya akan lebih aman untuk perkembangan ternak sapi.
5.2. Manajamen Pemeliharaan Sapi
5.2.1. Sumber Pakan Sapi
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan maka diketahui sebagian besar peternakan menggunakan limbah hasil pertanian sebagai satu-satunya sumber
pakan sapi yaitu ada 4 peternakan, 3 peternakan lainnya menggunakan rumput liar dan limbah hasil pertanian, 2 peternakan lagi hanya menggunakan rumput liar, dan 1
peternakan lainnya yang menggunakan ketiganya untuk pakan sapi. Hasil uji laboratorium pada hati sapi yang menggunakan rumput liar sebagai satu-satunya
alternatif pakan menunjukkan konsentrasi Timbal Pb yang cukup tinggi yaitu 1,230 ppm.
Pakan buatan pabrik yang tidak tercemar Timbal Pb, jarang digunakan oleh peternak karena harganya yang tinggi sehingga peternak lebih sering menggunakan
pakan hasil pertanian. Pada umumnya para peternak akan membeli sisa-sisa hasil pertanian yang di jual murah ataupun di tukar dengan kotoran sapi. Sebagian peternak
bekerja sama dengan petani, ketika waktu panen tiba para peternak akan membantu petani memanen dan diberi upah hasil sisa-sisa tanaman mereka seperti jerami
ataupun batang jagung. Ada juga yang membeli kulit ubi dari pedagang ataupun ampas ubi yang di jual murah oleh agen, sisa-sisa hasil pertanian ini pada umumnya
diperoleh dari lokasi pertanian, sehingga kemungkinan untuk tercemar oleh emisi Timbal Pb dari kendaraan bermotor lebih kecil. Sedangkan alternatif lain, pengelola
peternakan akan berkeliling mencari rumput, memotong, dan memberikan rumput liar kepada sapi. Rumput liar biasanya tumbuh dimana saja, dipinggir jalan,raya, dekat