9. NAB adalah Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional
Indonesia 7378 tahun 2009 tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan.
10. Memenuhi syarat adalah jika kadar Timbal Pb dalam hati sapi berada di bawah
Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia 7378 tahun 2009 yaitu 2 ppm.
11. Tidak memenuhi syarat adalah jika kadar Timbal Pb dalam hati sapi berada di
atas Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia 7378 tahun 2009 yaitu 2 ppm.
3.7. Prosedur Kerja Pemeriksaan Timbal Pb
Menurut Darmono 1995, adapun prosedur Kerja Pemeriksaan Timbal Pb dengan metode Spektrofometri Serapan Atom SSA yaitu:
I. Peralatan a
Timbangan analitik b
Oven pengering c
Furnase untuk pengabuan system kering d
Pelarut e
Cangkir porselen 100 ml f
Erlenmeyer 50 ml g
Gelas ukur 50 ml dan 100 ml h
Pipet pastur i
Pipet volumetrik
j Pemanas hotplate
k Kertas saring Whatman ukuran 42
l Spektrofotometer dan Atomik absorpsi spektrofotometer.
II. Bahan Kimia a
Asam Nitrat pekat 65 b
Asam sulfat pekat 98 c
Asam klorida pekat 70 d
Asam perklorat pekat 70 e
Aquabides Demineralisasi aquades f
Triklorasetat g
Elon’s reagent h
Gliserin i
Lantanum klorida j
Stanous klorida III. Prosedur Kerja
Sampel dapat dikeringkan atau dapat juga dalam bentuk basah, tetapi dalam perhitungan harus diberi keterangan berat kering atau berat basah.
Digesti 1. Sampel dengan berat sekitar 1-2 gr dimasukkan dalam gelas Erlenmeyer, kemudian ditambah dengan asam nitrat pekat sebanyak 10 ml dan ditutup dengan
gelas arloji. Kemudian dipanaskan di atas hotplate pada suhu 115ºC selama sekitar 8- 10 jam sampai warnanya menjadi putih, lalu tutup dibuka supaya menguap dan
kering. Sampel kering tersebut dilarutkan dalam HNO ₃ 10 sebanyak 5- 10 ml
tergantung berat sampelnya dan di baca melalui mesin AAS. Digesti 2. Sampel dimasukkan dalam cangkir porselen bersih kemudian
dikeringkan. Tambahkan 8 ml 65 supra pure asam nitrat , kemudian dipanaskan di atas hotplate pada temperatur sekitar 75ºC selama 3 jam atau lebih dan dibiarkan
mongering. Larutkan dalam 10 asam nitrat, disaring melalui kertas saring Whatman 42, dan dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 ml dengan menggunakan corong plastik
polietilen. Bilas dengan aquabides dan buat larutan menjadi 50 ml, kemudian dianalisis dengan AAS.
3.8. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium akan dianalisa dengan membandingkan hasil yang diperoleh pada pemeriksaan laboratorium dengan
standar yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia 7378 tahun 2009 tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
4.1.1. Aspek Geografi
Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º57´- 3º16´ Lintang Utara
dan 98º33´- 99º 27´ Bujur Timur dengan Ibukota Kabupaten yang terletak di Kecamatan Lubuk Pakam.
Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Deli Serdang, dapat diuraikan sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Selat Malaka
Sebelah Selatan : Kabupaten Tanah Karo dan Kabupaten Simalungun
Sebelah Barat : Kabupaten Langkat dan Tanah Karo
Sebelah Timur : Kabupaten Serdang Bedagai
Kondisi wilayah Kabupaten Deli Serdang terletak mengelilingi Kota Medan, sehingga seakan-akan Kota Medan merupakan bagian dari Kabupaten Deli Serdang.
Pada tahun 2003 Kabupaten Deli Serdang telah mengalami pemekaran menjadi 2 dua wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang
Bedagai. Adapun luas Kabupaten Deli Serdang saat ini adalah 2.394,62 km² yang terdiri dari 22 Kecamatan, 14 Kelurahan dan 389 Desa.