Parameter Lingkungan Sebagai Faktor Pembatas

7 4. Tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah 5. Sarana transportasi untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari satu tempat ketempat lainnya 6. Penghasil energi melalui PLTA 7. Sarana rekreasi dan objek wisata Danau sebagai suatu badan air yang stagnan dengan tipe-tipe yang beranekaragam, ada yang dangkal, dalam, luas, sempit, namun karakteristik berbeda satu sama lain, yang mengakibatkan komuditas penghuninya juga berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya substrat, sinar, stratifikasi panas suhu, dan posisi geografis dari masing-masing tempat. Kriteria danau sebagai kawasan wisata memiliki kenampakan yang tidak monoton, seperti adanya pulau di tengah danau, bentuk garis tepi yang bervariasi, air jernih, tidak berbau, dan tampak bergembur beriak-riak kecil. Selain itu, danau memiliki suasana yang tidak gersang bervegetasi Sunarto 2000 in Nancy 2007.

2.2. Parameter Lingkungan Sebagai Faktor Pembatas

Lingkungan adalah suatu system kompleks yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Faktor-faktor yang ada dalam lingkungan saling berinteraksi dengan sesama faktor tersebut, sehingga sulit untuk memisahkan dan mengubahnya tanpa mempengaruhi bagian lain dari lingkungan Irwan 2007 in Maria 2010. Faktor pembatas bagian perairan tawar adalah suhu dan debit arus. Parameter fisika yang dianalisis antara lain: suhu, kecerahan, warna, dan bau perairan. Suhu suatu perairan dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam satu hari, sirkulasi udara, penutupan awan dan aliran serta kedalaman dari suatu badan air. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisik, kimia dan biologi badan air. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan adalah 20 C-30 C Effendi 2003. Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan dan padatan tersuspensi, serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang berupa plankton dan mikroorganisme lain APHA 1976; Davis Cornwell 1991 in Effendi 2003. 8 Warna perairan biasanya dikelompokkan menjadi dua, yaitu warna sesungguhnya true color dan warna tanpak apparent color. Warna perairan ditimbulkan oleh adanya bahan organik dan bahan organik; karena keberadaan plakton, humus, dan ion-ion logam misalnya besi dan mangan, serta bahan-bahan lain Effendi 2003. Aroma atau bau odor bersifat “chemical sense” karena merupakan suatu kontak langsung bahan air sampel dengan reseptor cell yang terletak di hidung. Senyawa organik dan anorganik yang ada perairan sangat berpengaruh terhadap aroma dan bau. Parameter kimia yang dapat menjadi faktor pembatas di perairan diantaranya: DO, BOD, pH. Oksigen terlarut Dissolved OxygenDO adalah gas oksigen yang larut dalam air. Oksigen yang larut dalam air berasal dari fotosintesis oleh fitoplankton atau tumbuhan air dan difusi udara APHA 1992 in Effendi 2003. Sumber oksigen terlarut dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35 dan sebagian besar merupakan hasil sampingan aktifitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kebutuhan Oksigen Biokimiawi Biochemical Oxygen DemandBOD merupakan gambaran secara tidak langsung kadar bahan organik menjadi karbondioksida dan air, dan diukur pada suhu 20 C selama 5 hari dalam keadaan tanpa cahaya. pH adalah salah satu parameter kualitas air yang berkaitan dengan karbondioksida dan alkalinitas. pH hanya menggambarkan ion hydrogen, semakin tinggi pH maka semakin tinggi pula nilai alkalinitas dan semakin sedikit kadar karbondioksida bebas. Nilai pH dapat menunjukkan kualitas perairan sebagai lingkungan hidup, walaupun perairan itu tergantung pula dari berbagai faktor lain. Parameter biologi yang dianalisis adalah kesuburan suatu perairan dengan melihat kelimpahan plankton dan biota hidup di kawasan perairan. Parameter biologi yang diamati diantaranya plankton, karena kelimpahan plankton sering dan umum digunakan sebagai indikator biologis untuk menduga kualitas perairan.

2.3. Pengelolaan Danau yang Berkelanjutan