Kesesuaian dan Daya Dukung untuk Wisata

14 2. Melibatkan masyarakat 3. Ekowisata air meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap alam dan perairan itu sendiri, nilai-nilai peninggalan sejarah dan budaya. 4. Tumbuhnya pasar ekowisata air di tingkat nasional dan internasional 5. Ekowisata air sebagai sarana mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Pengembangan ekowisata merupakan jawaban dari masalah lingkungan dan di sisi lain sangat menunjang pembangunan ekonomi, terutama ekonomi penduduk lokal. Ekowisata yang benar harus didasarkan pada sistem pandang yang mencakup di dalamnya prinsip keseimbangan dan adanya partisipasi masyarakat setempat dalam areal-areal potensial untuk pengembangan ekowisata. Selain itu, ekowisata merupakan suatu kegiatan yang biasanya digunakan untuk mempelajari tentang biodiversity, konservasi, dan ekologi Zambrano et al. 2010. Ekowisata tersebut dapat dilihat sebagai usaha bersama antara masyarakat setempat dan pengunjung dalam usaha melindungi lahan-lahan Wildlands, aset budaya dan biologi melalui dukungan terhadap pembangunan masyarakat setempat Horwich et al. 1995 in Rahmawati 2009. Dalam kegiatan ekowisata terdapat keseimbangan kepentingan antara pertumbuhan ekonomi dengan konservasi lingkungan Grenier 1993 in Bjork 2000. Menurut Pedersen 1991 in Fennel 2001 terdapat lima kriteria utama dalam kegiatan ekowisata, yaitu: perlindungan alam, penghasilan, pendidikan, partisipasi dan keterlibatan masyarakat lokal. Masyarakat lokal bisa mendapatkan penghasilan dari apresiasi pengunjung terhadap sumberdaya alam, selain itu juga sebagai pemasukan bagi pengelolaan kawasan Goodwin dan Roe 2001. Fungsi utama dari ekowisata adalah perlindungan kawasan alami, pengalaman wisata yang berkualitas, meransang pertumbuhan ekonomi lokal, pendidikan lingkungan, dan partisipasi masyarakat Ross dan Wall 1999.

2.6. Kesesuaian dan Daya Dukung untuk Wisata

Dalam pariwisata kesesuiaan mencakup kesesuiaan sumberdaya atau potensi yang dikaitkan dengan luas areal bagi setiap peruntukan wisata. Setiap kegiatan wisata mempunyai persyaratan sumberdaya dan lingkungan yang sesuai dengan wisata yang dikembangkan Yulianda 2007. Daya dukung suatu badan perairan yang digunakan sebagai kawasan wisata dipengaruhi oleh luas dan volume badan air dan gerak air. Sebuah danau dengan kedalaman, dan percampuran air yang baik, serta pergantian air terjadi dengan cepat akan mempunyai daya dukung yang lebih besar daripada danau yang 15 sempit, dangkal, airnya tenang dan mengalami pergantian air yang pelan. Hal ini disebabkan karena di danau dengan volume air yang besar, sehingga tercampur oleh gelombang atau arus, maka zat pencemar akan mengalami pengenceran dan terbawa keluar danau oleh aliran air keluar Soemarwoto 2004 in Emelia 2009. Daya dukung lingkungan pariwisata dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya; tujuan wisatawan dan faktor lingkungan biofisik lokasi pariwisata. Tujuan pariwisata adalah untuk mendapatkan rekreasi. Rekreasi tidak hanya sekedar bersenang-senang, melainkan diciptakan kembali sehingga melalui rekreasi seseorang ingin menciptakan kembali atau memulihkan kembali dirinya dari tugas-tugasnya. Oleh karena itu, tujuan rekreasi dapat berupa bermain-main, berolah raga, belajar, beristirahat, dan kombinasi macam-macam tujuan itu. Meskipun tujuannya bermacam-macam, tetapi semuanya mempunyai sifat umum yang sama, yaitu dilakukan diluar tugas pekerjaan untuk mendapatkan hiburan. Perencanaan lingkungan haruslah memperhatikan daya dukung berdasarkan atas tujuan pariwisata Soemarwoto 2004 in Emelia 2009. Pada hakekatnya ekowisata mencakup melestarikan, memanfaatkan alam dan budaya masyarakat lokal, jauh lebih ketat dibanding dengan hanya keberlanjutan. Pembangunan ekowisata berwawasan lingkungan jauh lebih terjamin hasilnya dalam melestarikan alam dibanding dengan keberlanjutan pembangunan. Sebab ekowisata tidak melakukan eksploitasi alam, tetapi hanya menggunakan jasa alam dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, fisik dan psikologis wisatawan Fandeli dan Mukhlison 2000. Faktor bofisik yang mempengaruhi daya dukung lingkungan bukan hanya faktor alamiah, melainkan juga faktor yang berasal dari perbuatan manusia. Daya dukung lingkungan tidak hanya cukup dilihat dari sarana dan pelayanan wisatawan, melainkan juga harus mempertimbangkan kemampuan lingkungan untuk mendukung sarana itu. Oleh karena itu, jelaslah bahwa perencanaan pariwisata yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan akan menurunkan kualitas lingkungan, serta merusak ekosistem yang digunakan sebagai objek pariwisata, hal ini akan menghambat bahkan menghentikan perkembangan pariwisata tersebut Soemarwoto 2004 in Emelia 2009. 16

3. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Danau Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Wilayah penelitian yang diamati mencakup sekitar kawasan Danau Diatas. Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan, pengambilan data primer dan sekunder serta analisis data. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2010, untuk mengetahui kondisi awal daerah penelitian dan mempersiapkan perlengkapan untuk pengambilan data. Kedua, pengumpulan data primer dan sekunder yang dilaksanakan pada Februari hingga Maret 2011, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian. Berikut peta gambaran umum Danau Diatas serta stasiun pengamatan Gambar 2. Gambar 2. Peta lokasi penelitian dan titik sampling Google Earth 2011 Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan memperhatikan luasan wilayah tepian danau, perbedaan pemandangan yang menarik, dan karakteristik aktifitas di sekitar kawasan. Terdapat 4 lokasi pengambilan contoh yaitu Dermaga Danau Diatas stasiun 1, Resort Alahan 4