15
B. Fungsi Bahasa
Dalam praktek bertutur, bahasa yang digunakan oleh peserta tutur memiliki fungsi yang sangat menonjol. Setiap bahasa memiliki fungsi yang
berbeda-beda bagi masyarakat penuturnya. Buhler berpendapat sebagai berikut. Bahasa memiliki tiga fungsi yaitu fungsi ekspresif, fungsi konatif, dan
fungsi representasional. Fungsi ekspresif berorientasi pada diri sendiri, pembicara; fungsi konatif berorientasi pada adresi, pendengar; dan fungsi
representasional berorientasi pada realitas selain adresor dan adresi dalam Santoso, 2003: h.19.
“Bahasa memiliki tujuh fungsi yaitu fungsi ekspresif atau emotif, fungsi direktif atau konatif atau persuasif, fungsi poetik, fungsi kontak atau fisik atau
psikologis, fungsi metalinguistik atau fokus pada makna, fungsi referensial, dan fungsi kontekstual atau situasional” Hymes dalam Ibrahim,1993:217.
“Bahasa memiliki tujuh fungsi yaitu fungsi instrumental, fungsi regulasi, fungsi representasi, fungsi interaksi, fungsi perorangan, fungsi heuristik, serta
fungsi imajinatif” Halliday dalam Sumarlam, 2003:1-7. Berikut ini diuraikan mengenai ketujuh fungsi tersebut.
1. Fungsi instrumental, artinya bahasa berfungsi menghasilkan bentuk perintah atau imperatif. Contoh : Mari bersama tepuk diam”
2. Fungsi regulasi, artinya bahasa berfungsi untuk mengendalikan serta mengatur orang lain. Contoh: “Kalau tidak bisa diam, pindah ke nol
kecil saja” 3. Fungsi representasi, artinya bahasa berfungsi membuat pernyataan,
menyampaikan fakta, menjelaskan apa yang dilihat. Contoh: “Indonesia terdiri dari pulau-pulau.”
16
4. Fungsi interaksi, artinya bahasa berfungsi menjamin dan memantapkan ketahanan dan keberlangsungan komunikasi serta menjalin interaksi
sosial. Contoh: Siswa menyapa gurunya dengan menggunakan sapaan Bu atau Pak secara sopan dan lembut.
5. Fungsi perorangan, artinya bahasa berfungsi sebagai sarana komunikasi yang dapat menunjukkan kepribadian seseorang, apakah ia
marah, sedih, jengkel, kecewa, gembira, dan sebagainya. Contoh: “Jangan dilempar”. Jika dituturkan dengan intonasi tinggi disertai
isyarat para linguistik tertentu maka tuturan itu menandakan bahwa si penutur sedang marah, kesal atau jengkel.
6. Fungsi heuristik, artinya bhasa berfungsi sebagai bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban. Contoh: “Kelompok disana ini dibaca apa?”
7. Fungsi imajinatif, artinya bahasa berfungsi sebagai pencipta sistem, gagasan atau kisah yang imajinatif. Fungsi ini biasanya ditemukan
dalam cerita, dongeng, kisah, dan sebagainya. Dari berbagai pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa tidak
hanya berfungsi sebagai alat komunikasi semata, namun juga dapat digunakan untuk membangun serta membina hubungan antar warga pemakai bahasa itu.
Berkenaan dengan imperatif, maka berkaitan erat dengan fungsi konatif menurut Buhler, fungsi direktif menurut Hymes, dan fungsi instrumental menurut Halliday.
17
C. Pragmatik