42
G. Bentuk Imperatif Pemberitahuan
Ditandai oleh kata biar.
217. Guru: “Sini….sini biar Bu guru yang menggunting ini”
PF: Guru memberitahu kepada siswa bahwa ia yang akan menggunting kertas itu. Konteks Tuturan: Disampaikan guru seraya mengambil kertas gambar dari meja salah satu
kelompok siswa. Tuturan tersebut terjadi saat siswa membuat keterampilan
dengan menggunakan bahan dasar kertas. RTTLTTLit.
218. Guru: “Anak-anak kalau sudah selesai boleh dibawa kesini biar Bu guru nilai dulu”
PF: Guru memberitahu siswa yang telah selesai mengerjakan tugas agar membawa pada guru
untuk diberi nilai.
Konteks Tuturan: Siswa berkerumun di sekeliling guru untuk menyerahkan tugas yang telah
mereka kerjakan. Guru dengan cukup sabar memberikan nilai. Tuturan itu
dituturkan saat pelajaran berhitung di dalam kelas. RTTLTTLit.
219. Guru: “Taruh disitu saja dik, nanti biar Bu guru yang ambil”
PF: Guru memberitahu siswa agar menaruh buku di mejanya karena nanti akan diambil sendiri
oleh guru.
Konteks Tuturan: Dituturkan guru sambil menunjuk ke arah meja yang ada di depan kelas. Tuturan itu disampaikan guru saat pelajaran akan usai. CTTLTTLit.
43
H. Bentuk Imperatif Himbauan
Ditandai oleh penambahan –lah atau dapat langsung berupa himbauan
220. Guru: “Hati-hati, Dik”
PF: Guru menghimbau siswa agar berhati-hati menempel gambar di buku. Konteks Tuturan: Dituturkan guru saat melihat seorang siswa tergesa-gesa menempelkan gambar
pada buku tugasnya. Guru menuturkan tuturan itu sambil mendekati siswa itu
dan membantu menempel gambar tersebut. RCTTLTTLit.
221.Guru: “Dik, buatlah alat-alat dapur”
PF: Guru menghimbau siswa agar menggambar alat-alat dapur. Konteks Tuturan: Disampaikan guru saat pelajaran menggambar berlangsung di kelas, saat itu
ada siswa yang tidak mengerti tugas apa yang harus dibuatnya.
RCTTLTTLit.
222. Guru: “Hati-hati nanti tumpah”
PF: Guru menghimbau seorang siswa agar berhati-hati menuangkan cat air. Konteks Tuturan: Disampaikan guru kepada siswa yang menggambar menggunakan cat air.
Guru menuturkan tuturan itu sambil membantu siswa tersebut menuang cat
ke dalam palet. RCTTLTTLit.
223. Guru: “Pelan-pelan Dik, gambarnya nanti kena temannya”
PF: Guru menghimbau agar siswa menggambar pelan-pelan agar tidak terkena teman semejanya. Konteks Tuturan: Dituturkan guru sambil menggeser beberapa peralatan cat air agak menjauh
dari siswa. Tuturan itu disampaikan guru saat pelajaran menggambar
berlangsung di dalam kelas. RCTTLTTLit.
224. Guru: “Buatlah gambar seperti contoh”
PF: Guru menghimbau siswa agar menggambar seperti contoh di papan tulis. Konteks Tuturan: Disampaikan guru sambil menunjuk gambar yang ada di papan tulis.
Disampaikan guru setelah selesai menerangkan materi tugas yang akan
dikerjakan oleh siswa. RCTTLTTLit.
225. Guru: “Amatilah gambar di bawah ini dengan baik”
PF: Guru menghimbau agar siswa mengamati gambar yang ada di buku dengan baik.
44
Konteks Tuturan: Disampaikan guru sambil membaca petunjuk yang ada di buku. Tuturan itu disampaikan saat pembagian tugas per kelompok. RCTTLTTLit.
226. Guru: “Sekarang berilah tanda centhang”
PF: Guru menghimbau agar tugas siswa diberi tanda cek. Konteks Tuturan: Dituturkan guru saat menerangkan materi tugas yang akan dikerjakan oleh
siswa. Guru menuturkan tuturan itu sambil berjalan dari satu kelompok ke
kelompok lain. RCTTLTTLit.
227. Guru: “Berilah tanda cek untuk alat komunikasi”
PF: Guru menghimbau siswa agar kembali memberi tanda cek pada alat komunikasi. Konteks Tuturan: Disampaikan guru setelah selesai menerangkan tugas kepada masing-masing
kelompok siswa. Dituturkan guru sambil berkeliling memeriksa hasil
pekerjaan salah seorang siswa. RCTTLTTLit.
45
I. Bentuk Imperatif Ajakan
Ditandai dengan pemambahan penanda kesantunan ayo yo dan mari.
228. Guru: “Mbak Fara ….. nanti yang ndak matur ditunjuk Yo, satu …… tiga ….. ” Siswa: “Sanjak dengan judul Api. Sinar nyalamu sebagai penerang. Panas baramu …. tiada
….. terbilang. Manusia dapat memanfaatkan. Semua itu anugerah Tuhan.”
PF: Guru mengajak seluruh siswa untuk menghapalkan sajak berjudul Api. Konteks Tuturan: Disampaikan oleh guru sambil menunjuk tulisan yang ada di papan tulis seraya
mengucapkan bersama-sama dengan siswa. Saat itu di dalam kelas tengah
berlangsung pelajaran menghapal sajak. RCTTLTTLit.
229. Guru: “Mari anak-anak sebelum belajar berdoa dulu supaya anak-anak nanti dapat mengerjakan tugas dengan baik, ……. tidak ada apa?, halangan dan anak-anak
nanti cepat pulang ke rumah”
PF: Guru mengajak seluruh siswa untuk berdoa bersama-sama. Konteks Tuturan: Dituturkan guru kepada siswa saat akan memulai pelajaran di dalam kelas.
Dituturkan guru sambil melakukan tepukan tangan beberapa kali.
RCTTLTTLit.
230. Guru: “Mari bersama tepuk di….am” Siswa: sambil melintangkan jari di depan mulut. “Ssst …. Ssst …. Ssst ….. diam.”
PF: Guru mengajak seluruh siswa untuk bertepuk diam. Konteks Tuturan: Dituturkan guru dengan intonasi cukup keras disertai tindakan meletakkan jari
di depan mulut seperti yang dilakukan oleh siswa. Tuturan itu dimaksudkan
agar seluruh siswa diam dan tenang. RTTLTTLit.
231. Guru: “Mari menghafal Pancasila” Siswa: “Pancasila. Satu ketuhanan Yang Maha Esa. Dua kemanusiaan yang adil dan
beradab. Tiga persatuan endonesa. Empat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Lima keadilan sosial bagi
seluruh rakyat endonesa.”
PF: Guru mengajak seluruh siswa untuk menghapal Pancasila. Konteks Tuturan: Dituturkan guru kepada seluruh siswa saat pelajaran menghafal berlangsung di
kelas. Guru menuturkan tuturan itu sambil menunjuk sila-sila Pancasila yang
46
tertera pada gambar di dinding dengan menggunakan kayu penggaris.
RCTTLTTLit.
232. Guru: “Yo kembali ke papan tulis”
PF: Guru mengajak siswa untuk kembali ke papan tulis. Konteks Tuturan: Dituturkan guru sambil melakukan beberapa kali tepukan tangan. Guru
menuturkan tuturan itu saat ia akan menerangkan materi pelajaran yang baru.
RCTTLTTLit.
233. Guru: “Anak-anak bisa mengucapkan Pancasila tidak?” Siswa: “Bi…..sa…….”
Guru: “yo” Siswa: “Pancasila. Satu ketuhanan Yang Maha Esa. Dua kemanusiaan yang adil dan
beradab. Tiga persatuan Indonesia. Empat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Lima keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.”
PF: Guru mengajak seluruh siswa agar bersama-sama mengucapkan pancasila. Konteks Tuturan: Disampaikan guru sambil bertepuk tangan beberapa kali dan kemudian
bersama-sama siswa mengucapkan sila-sila dalam Pancasila. Tuturan itu
terjadi saat pelajaran menghapal berlangsung di kelas. RCTTLTTLit.
234. Guru: “Mari berhitung bersama bolanya” Siswa: “satu….dua….tiga…….”
PF: Guru mengajak seluruh siswa menghitung gambar bola yang ada di papan tulis. Konteks Tuturan: Dituturkan oleh guru sambil menunjuk gambar bola yang ada di papan tulis
dan kemudian disertai menghitung jumlahnya bersama-sama dengan siswa.
Tuturan itu terjadi saat pelajaran berhitung berlangsung. RCTTLTTLit.
235. Guru: “Ayo ditirukan, Ayah…..menanam….pohon pisang di ke….bun” Siswa: “Ayah….menanam….pohon pisang di ke….bun.”
PF: Guru mengajak seluruh siswa untuk menirukan membaca kalimat. Konteks Tuturan: Disampaikan guru saat pelajaran menghafal berlangsung di kelas. Guru
menuturkan tuturan itu sambil menunjuk tulisan di papan tulis dengan
menggunakan penggaris. RCTTLTTLit.
236 .Guru: “Yo……berdoa dulu”
PF: Guru mengajak suluruh siswa untuk berdoa.
47
Konteks Tuturan: Dituturkan oleh guru kepada siswa saat akan memulai pelajaran di kelas
.
Guru
menuturkan tuturan tersebut sambil melakukan beberapa kali tepukan tangan. RCTTLTTLit.
237. Guru: “Yo baca-baca dulu Ini dibaca r…o….ro…., t…..i….,ti…., roti. G….u….,gu….., l…..a…..,la….., gula. P….i….,pi….., t…..a……,ta….., pita.”
Siswa: “R … o …. ,r o…., t…. . i….. ,ti …., roti. G …. U …., gu ….. ,l ….. a ….., la ….., gula. P …. I …., p i….., t….. a ……, ta ….. pita.”
PF: Guru mengajak seluruh siswa untuk bersama-sama belajar mengeja. Konteks Tuturan: Dituturkan guru saat pelajaran menghapal berlangsung di kelas. Guru
menuturkan tuturan tersebut sambil menunjuk kata-kata yang ada di papan
tulis menggunakan penggaris kayu. RCTTLTTLit.
J. Bentuk Imperatif Keinginan