Determinasi Tanaman Isolasi dan Pemurnian Kapang Endofit

33 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Determinasi Tanaman

Tanaman parijoto Medinilla speciosa Reinw. ex Blume yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari lereng Pegunungan Muria, Kudus dan telah dideterminasi di Herbarium Bogoriense, LIPI, Cibinong, Bogor untuk membuktikan identitasnya. Hasil determinasi menunjukan bahwa bahan uji yang digunakan adalah Medinilla speciosa Reinw. ex Blume suku Melastoceace. Hasil determinasi tanaman parijoto dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.2 Isolasi dan Pemurnian Kapang Endofit

Pemilihan tanaman yang akan diisolasi untuk menghasilkan endofit memiliki beberapa ketentuan, yaitu : 1 Tanaman dari lingkungan yang unik, terutama yang memiliki sifat biologi yang tidak biasa; 2 Tanaman yang punya sejarah etnobotani yang dihubungkan dengan penggunaan spesifik oleh penduduk asli suatu daerah; 3 Tanaman endemik pada suatu daerah dan masa pertumbuhannya membutuhkan waktu lama; 4 Tanaman yang tumbuh di daerah dengan keanekaragaman hayati yang tinggi Strobel and Daisy, 2003. Tanaman Parijoto mengandung senyawa flavonoid, tannin dan terpenoid, dimana senyawa flavonoid ini diketahui sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas farmakologi yang luas antara lain dapat menghasilkan senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini ingin diketahui apakah tanaman parijoto Medinilla specioca Reinw. ex Blume memiliki aktivitas terhadap bakteri patogen penyebab penyakit sehingga diketahui manfaatnya sebagai antibakteri. Pemilihan tanaman parijoto ini karena parijoto merupakan tumbuhan musiman yang biasanya tumbuh pada bulan Februari hingga Mei dan secara etnobotani digunakan oleh masyarakat di daerah Kudus untuk mengobati peyakit sariawan dan diare. Endofit biasanya bertempat pada bagian tanaman yang berada di atas tanah, seperti daun, batang, kulit batang, tangkai daun, dan alat reproduktif Faeth and Fagan, 2002. Hal ini berhubungan dengan banyaknya paparan sinar matahari 34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterima bagian tersebut. Endofit dapat membentuk koloni di salah satu bagian dalam jaringan tanaman, sehingga tidak semua jaringan tanaman yang ditanam secara acak terjadi pertumbuhan mikroba endofit Johnston et al., 2006. Rangkaian pengujian yang dilakukan adalah pertama dengan mengisolasi kapang endofit dari ranting tanaman parijoto. Bagian ranting parijoto yang digunakan adalah ranting daun dan ranting buah. Gambar ranting parijoto dapat dilihat pada Lampiran 10. Isolasi kapang endofit dilakukan dengan sterilisasi permukaan. Proses sterilisasi permukaan dilakukan untuk mengeliminasi kontaminasi mikroba epifit atau mikroba yang berada dipermukaan tanaman sehingga kapang yang tumbuh pada medium isolasi benar-benar kapang endofit Strobel and Daisy, 2003 dan juga suatu prosedur untuk memisahkan atau mengisolasi tiap-tiap jenis kapang dan populasinya Wahyudi, 2001. Proses sterilisasi permukaan sampel tidak digunakan etanol murni, tetapi digunakan etanol 70 karena proses denaturasi protein mikroba memerlukan keberadaan air, dan etanol dengan kadar 70 adalah kadar yang optimal untuk tujuan ini. Natrium hipoklorit NaOCl mempunyai kemampuan germisidal yang bekerja mengoksidasi protein sehingga membran sel mikroorganisme rusak dan terjadi inaktivasi enzim mikroorganisme Pratiwi, 2008. Proses isolasi kapang endofit selanjutnya adalah menanam ranting daun dan ranting parijoto pada medium PDA dengan posisi permukaan belahan menempel pada medium. Medium Potato Dextrose Agar PDA digunakan untuk menumbuhkan kapang endofit Medinilla speciosa. Medium PDA digunakan karena medium ini tidak cocok untuk pertumbuhan bakteri dan kapang patogen sehingga mengurangi kemungkinan adanya kontaminasi Strobel et al., 2001. Medium PDA mengandung ekstrak kentang, salah satu sumber karbohidrat yang digunakan sebagai nutrisi untuk pertumbuhan kapang. Kapang endofit yang telah didapat dari proses isolasi, kemudian dilakukan proses pemurnian. Proses pemurnian bertujuan untuk mendapatkan kultur endofit yang murni. Waktu inkubasi yang diperlukan untuk mengisolasi kapang endofit termasuk cukup lama karena umumnya kapang endofit bersifat lambat slow grower Wahyudi, 2001. Pengamatan koloni dilakukan dengan menggunakan 35 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kriteria bahwa bentuk koloni yang berbeda dianggap isolat yang berbeda, kemudian setiap koloni dengan morfologi berbeda dipisahkan menjadi satu isolat yang ditanam pada medium PDA. Berdasarkan variasi dari ranting tanaman parijoto yaitu ranting buah dan ranting daun maka didapatkan 20 isolat kapang endofit yang berbeda secara makroskopik. Koloni kapang endofit yang telah murni dibuat stock culture dalam medium PDA miring untuk mempersempit luas daerah pertumbuhan. Gambar hasil pemurnian kapang endofit dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 4.1 Hasil Pemurnian Kapang Endofit Nama Tanaman Bagian yang Digunakan Jumlah Isolat Kode Isolat Medinilla speciosa Reinw. ex Blume Ranting buah RB 4 RB11 RB12 RB13 RB14 6 RB21 RB22 RB23 RB24 RB25 RB26 Ranting daun RD 3 RD11 RD12 RD13 7 RD21 RD22 RD23 RD24 RD25 RD26 RD27 36 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3 Uji Kemurnian Bakteri Uji