40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bacillus subtilis dibandingkan bakteri Gram negatif Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella enterica sv typhimurium. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh komponen penyusun dinding sel dari masing-masing bakteri. Menurut Pelczar dan Chan 1986, struktur dinding sel pada bakteri Gram positif
mengandung lipid dengan konsentrasi rendah yaitu 1 – 4. Pada bakteri Gram
negatif dinding sel mengandung lipid dengan konsentrasi tinggi yaitu 11 – 22,
selain itu juga bakteri Gram negatif mengandung lipoprotein, membran luar fosfolipid dan lipopolisakarida. Membran luar fosfolipid dapat mengurangi
masuknya zat antibakteri ke dalam sel, oleh karena itu bakteri Gram positif lebih dapat dihambat dibandingkan dengan bakteri Gram negatif. Isolat kapang endofit
yang dihasilkan dari proses isolasi didapatkan 20 isolat, kemudian setelah dilakukan skrining kapang endofit yang berpotensi sebagai antibakteri didapatkan
8 isolat. Gambar hasil uji seleksi kapang endofit dapat dilihat pada Lampiran 12.
4.6 Fermentasi kapang endofit
Kapang endofit yang memperlihatkan hasil positif pada saat proses seleksi kemudian difermentasi. Proses fermentasi ini menggunakan medium semi sintetik,
yaitu dengan menggunakan ekstrak kentang dan menambahkan dextrose, yeast extract dan ditambahkan CaCO
3
. Tujuan pencampuran ini adalah agar nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang dapat tersedia lengkap sehingga proses
pertumbuhan kapang di dalamnya dapat optimal, sedangkan ditambahkannya CaCO
3
sebagai mengatur pHnya. Proses fermentasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan suspensi koloni kapang endofit . Proses fermentasi dilakukan
selama 14 hari dengan metode statis pada suhu ruang. Medium fermentasi memiliki pH 6. pH medium dapat mempengaruhi fungsi membran sel, morfologi
dan struktur sel, dan produksi biosintesis Pokhrel and Ohga, 2007. pH juga sangat penting untuk pertumbuhan kapang, karena enzim-enzim tertentu hanya
akan mengurai suatu substrat sesuai dengan aktivitasnya pada pH tertentu Gandjar et al., 2006. Merlin et al 2013, menyatakan bahwa medium dengan
pH 6 merupakan pH yang optimal untuk pertumbuhan kapang dan produksi metabolit sekunder.
Menurut Gandjar et al 2006, fermentasi kapang endofit menggunakan medium cair yang tidak digoyang shaker di atas permukaan mediumnya terlihat
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pertumbuhan miselium berupa lapisan yang makin hari semakin tebal. Hifa vegetatif tumbuh ke dalam medium seperti akar-akar yang bercabang. Warna
medium yang semula tidak terlalu bening menjadi sangat bening, medium yang asalnya bening berubah menjadi berwarna merah dan juga ada medium asalnya
bening berubah menjadi keruh. Gambar hasil fermentasi kapang endofit dapat dilihat pada Lampiran 13.
Merlin et al 2013, menyatakan bahwa masa inkubasi yang kurang dari 10 hari menghasilkan pertumbuhan dan produksi metabolit yang lebih sedikit.
Pertumbuhan kapang dalam medium fermentasi dan produksi metabolit sekunder yang maksimum terjadi setelah mencapai fase stasioner dan sisanya hampir
konstan hingga 15 hari inkubasi. Selama fase stasioner ini metabolit sekunder akan dibentuk dan pada akhir tahap ini proses fermentasi dihentikan Pokhrel and
Ohga, 2007. Setelah 15 hari pertumbuhan kapang dan produksi metabolit sekunder secara signifikan pertumbuhannya menurun Merlin et al., 2013.
Metabolit sekunder sering diproduksi dalam jumlah besar dan kebanyakan disekresikan ke dalam medium pertumbuhan Suwandi, 1989. Proses fermentasi
kapang endofit menggunakan medium cair karena fermentasi dengan medium cair lebih efektif untuk memproduksi biomassa Pokhrel and Ohga, 2007 dan
senyawa bioaktif. Cairan hasil fermentasi kapang diambil sebanyak 10 mL dengan
menggunakan pipet volumetrik steril, kemudian disentrifugasi. Proses sentrifugasi ini dilakukan dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Kecepatan
sentrifugasi tidak lebih dari 3000 rpm, karena dikhawatirkan apabila kecepatan yang lebih tinggi akan menyebabkan lisis pada sel kapang dan senyawa yang
terkandung dalam cairan juga akan lisis. Cairan supernatan ini yang kemudian akan diuji sebagai antibakteri.
4.7 Karakterisasi Isolat Kapang Endofit