36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.3 Uji Kemurnian Bakteri Uji
Untuk mengetahui bakteri uji yang digunakan benar-benar murni dan tidak terkontaminasi, maka dilakukan pewarnaan Gram dan pengamatan dilakukan
dibawah mikroskop. Identifikasi bakteri uji secara mikroskopik dilakukan dengan metode pewarnaan Gram.
Table 4.2 Hasil Uji Kemurnian Bakteri Uji secara Makroskopik dan Mikroskopik
No. Bakteri Uji
Ciri Makroskopik Ciri Mikroskopik
1 Bacillus subtilis
Koloni berwarna
putih, berbentuk
batang, permukaannya tidak rata.
Bakteri Gram positif, berbentuk
batang pendek, susunan tidak
teratur. 2
Staphylococcus aureus
Koloni berwarna
kuning keemasan,
mengkilap, dan
permukaannya rata. Bakteri Gram positif,
berbentuk kokus tidak beraturan, berbentuk
seperti buah anggur. 3
Shigella dysenteriae
Koloni berwarna
putih, berbentuk bulat, permukaannya
rata. Bakteri Gram negatif,
berbentuk batang
pendek, dan susunan tidak teratur.
4 Escherichia coli
Koloni pada agar berbentuk bulat,
berwarna keputihan
dengan permukaan mengkilap. Bakteri Gram negatif
dengan warna merah, berbentuk
batang tunggal.
5 Salmonella
enterica sv
typhimurium Koloni
berwarna putih,
permukaannya rata
dan mempunyai
diameter 0,9-1
mm. Bakteri Gram negatif,
berbentuk batang.
Pada metode pewarnaan Gram digunakan larutan Kristal violet dan safranin sebagai zat warna. Laruran Kristal violet akan membentuk kompleks
dengan lugol dan akan mewarnai sel bakteri dengan warna ungu gelap, kemudian
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dibilas dengan etanol 96 maka akan terlihat perbedaan antara dua golongan tersebut. Pada bakteri Gram positif, dinding sel bakteri akan mengalami dehidrasi,
pori-porinya menciut, dan juga ikatan kompleks antara Kristal violet dan lugol tidak dapat keluar dari sel sehingga sel tetap berwarna ungu, sedangkan pada
bakteri Gram negatif lipid akan terekstraksi dari dinding sel dan kompleks Kristal violet dan lugol akan keluar dari sel, sehingga ketika diteteskan dengan larutan
safranin sel akan berwarna merah Pelczar and Chan, 1986. Perbedaan tersebut karena adanya perbedaan struktur dari dinding sel bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif. Pada bakteri Gram positif kadar lipid pada dinding sel rendah 1- 4, sedangkan pada bakteri Gram negatif, dinding selnya mengandung lipid
dengan konsentrasi tinggi 11-22. Preparat dicuci alkohol, kemudian diwarnai kembali dengan safranin yang
merupakan pewarna basa berwarna merah. Bakteri yang tetap berwarna ungu digolongkan ke dalam Gram positif, sedangkan bakteri yang berwarna merah
digolongkan ke dalam Gram negatif. Gambar hasil pengamatan bakteri uji secara mikroskopik dapat dilihat pada Lampiran 15.
Medium yang digunakan untuk kultivasi bakteri uji adalah Nutrient Agar NA. Medium NA adalah medium yang umum digunakan untuk kultivasi
nonfastidious mikroorganisme, yaitu mikroorganisme yang tidak membutuhkan nutrisi atau kondisi khusus untuk tumbuh Arulanantham et al., 2012. Medium
ini mengandung pepton, ekstrak daging dan agar. Pepton merupakan sumber utama nitrogen organik dan ekstrak daging mengandung substansi jaringan hewan
yang dapat larut dalam air Pelczar and Chan, 1986, kedua komponen ini merupakan nutrisi untuk pertumbuhan bakteri.
4.4 Kurva pertumbuhan bakteri uji