30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahapan metode Slide Culture yaitu : kertas kering diletakkan pada dasar cawan petri dan diatasnya diletakkan kaca objek dan cover glass, kemudian cawan
petri tersebut disterisasi dalam auotoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Setelah itu, kertas saring dalam cawan Petri dibasahi dengan akuades steril
Kumala and Nur, 2008. Kaca objek ditetesi medium PDA dan dibiarkan memadat, kemudian isolat kapang endofit diinokulasikan pada medium. Kaca
objek yang telah mengandung medium dan isolat kapang ditutup dengan cover glass. Kapang endofit diinkubasi selama 7 hari pada suhu ruang. Hasil inkubasi
diamati di bawah mikroskop pada pembesaran 20 kali, 40 kali dan 100 kali Atlas et al., 1984 dalam Jauhari, 2010 dengan modifikasi. Bagan mengenai tahapan
karakterisasi kapang endofit dapat dilihat pada Lampiran 5.
3.8 Seleksi Kapang Endofit Penghasil Antibakteri
Skrining isolat kapang endofit penghasil antibakteri dilakukan dengan menginokulasikan 1 potongan agar berukuran 6 mm isolat kapang endofit umur
14 hari ke medium NA yang mengandung bakteri uji. Kultur diinkubasi pada suhu ruang selama 3 hari. Aktivitas antibakteri kapang endofit dilihat dari zona hambat
yang terbentuk Elfina et al., 2013 dengan modifikasi. Bagan mengenai tahapan skrining kapang endofit dapat dilihat pada Lampiran 6.
3.9 Fermentasi Kapang Endofit
Hasil metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kapang endofit dapat diperoleh melalui suatu proses fermentasi, menggunakan medium PDY cair.
Koloni kapang endofit yang telah dikultur dalam medium PDA selama 7 hari, diambil menggunakan sedotan steril tiga potongan, bulatan agar yang
mengandung isolat kapang endofit diambil menggunakan jarum ose dimasukkan ke dalam 200 mL medium PDY cair. Kultur tersebut diinkubasi pada suhu ruang
selama 14 hari dengan kultur diam statis Kumala et al., 2006b dengan modifikasi. Biomassa dipanen dengan menggunakan sentrifus dengan kecepatan
3000 rpm selama 15 menit. Supernatan yang diperoleh akan digunakan untuk uji hayati Kumala et al., 2006a. Bagan mengenai tahapan skrining kapang endofit
dapat dilihat pada Lampiran 7.
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.10 Peremajaan bakteri uji
Peremajaan bakteri dilakukan dengan mengambil dari stok bakteri dalam agar miring Nutrient Agar NA diremajakan kembali pada Nutrient Agar NA
miring baru dengan cara menggoreskan masing-masing bakteri menggunakan ose yang telah disterilkan dengan cara memijarkan pada api bunsen. Bakteri yang
sudah digoreskan pada medium NA baru kemudian diinkubasi pada suhu 35°C selama 24 jam Atikah, 2013. Pengerjaan dilakukan dalam kondisi steril di dalam
Laminar Air Flow Jauhari, 2010.
3.11 Uji Kemurnian Bakteri Uji
Uji Kemurnian dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Pengamatan makroskopik bakteri uji dilakukan dengan mengamati morfologi dan
pertumbuhan koloni Rustanti, 2007. Bakteri uji diambil satu ose diletakkan diatas kaca objek yang telah ditetesi sedikit NaCl 0,9. Bakteri disebar pada kaca
objek dengan menggunakan ose bulat kemudian difiksasi dengan cara dilewatkan di atas api. Larutan kristal violet diteteskan di atas preparat dan dibiarkan selama
1 menit, kemudian preparat dicuci dengan air mengalir. Preparat kemudian ditetesi cairan lugol dan dibiarkan selama 45-60 detik, kemudian dicuci dengan air
mengalir. Preparat dicuci lagi dengan etanol 96 dan digoyang-goyangkan selama 30 detik. Setelah itu safranin diteteskan di atas preparat dan dibiarkan
selama 1-2 menit. Preparat dicuci dengan air dan dikeringkan dengan tisu. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 kali Rachmayani, 2008. Bagan
mengenai tahapan uji kemurnian bakteri dapat dilihat pada Lampiran 5.
3.12 Pembuatan Kurva Tumbuh