Simulasi Historis Pengujian Model

65 sawit di domestik lebih suka mengekspor minyak sawit dari pada menjual di domestik.

6. Permintaan Minyak Sawit Domestik

Permintaan minyak sawit domestik dari model yang telah diduga, ditentukan oleh harga minyak sawit t-1, harga minyak goreng sawit domestik t-1, harga margarin domestik, dan laju pertumbuhan harga sabun domestik. Berdasarkan kriteria statistik, diketahui bahwa permintaan minyak sawit domestik dipengaruhi secara signifikan oleh harga margarin domestik dan laju pertumbuhan harga sabun domestik. Tabel 18. Hasil Estimasi Permintaan Minyak Sawit Domestik Variabel Parameter Estimasi Elastisitas Prob |T| Variabel Label SR Intercept 1646.372 0.0016 LHRMSD -0.40131 -0.1237 0.1553 Harga Minyak Sawit Domestik t-1 LHRMGSD 0.277441 0.1256 0.1889 Harga Minyak Goreng Sawit Domestik t-1 HRMRD 0.166149 0.1841 0.0023 Harga Margarin Domestik THRSBD 08.810846 0.0010 0.0265 Laju Pertumbuhan Harga Sabun Domestik R-squared 0.73545 Prob|F| 0.0003 Durbin-w stat 0.784067 Keterangan: Nyata pada taraf α 5 Sumber : Data diolah 2013 Pada Tabel 18 dapat dilihat harga minyak sawit domestik t-1 tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan minyak sawit domestik. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa minyak sawit sebagai bahan baku produk turunan seperti minyak goreng sawit, margarin dan sabun merupakan kebutuhan yang cukup krusial, sehingga harga minyak sawit tidak berpengaruh terhadap permintaan minyak sawit. Harga minyak goreng sawit domestik t-1 tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan minyak sawit domestik. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa harga minyak goreng sawit domestik tidak hanya ditentukan oleh mekanisme pasar. 66 Campur tangan pemerintah dalam mengendalikan harga minyak goreng domestik terutama dilakukan melalui operasi pasar Badan Logistik Bulog dengan mengatur pasokan minyak goreng di dalam negeri. Pemerintah juga menentukan harga dasar tertinggi dalam rangka menjamin pemerataan distribusi minyak goreng untuk konsumsi dalam negeri. Hal ini menyebabkan harga minyak goreng sawit domestik tidak berpengaruh terhadap permintaan minyak sawit domestik. Secara statistik harga margarin domestik berpengaruh secara nyata terhadap permintaan minyak sawit domestik. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan pada harga margarin domestik mempengaruhi keputusan produsen margarin atas produksinya sehingga permintaannya terhadap minyak sawit sebagai bahan baku juga berubah. Dilihat berdasarkan nilai elastisitasnya, respon permintaan minyak sawit terhadap harga margarin domestik adalah inelastis dalam jangka pendek. Hal ini mengindikasikan dalam jangka pendek perubahan harga margarin domestik sebesar 1 persen akan menyebabkan permintaan minyak sawit berubah lebih rendah dari 1 persen. Laju pertumbuhan sabun domestik berpengaruh secara nyata terhadap permintaan minyak sawit domestik. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan pada laju pertumbuhan harga domestik mempengaruhi keputusan produsen sabun atas produksinya sehingga permintaannya terhadap minyak sawit sebagai bahan baku juga berubah. Dilihat berdasarkan nilai elastisitasnya, respon permintaan minyak sawit terhadap laju pertumbuhan harga sabun domestik adalah inelastis dalam jangka pendek. Hal ini mengindikasikan dalam jangka pendek perubahan laju pertumbuhan harga sabun domestik sebesar 1 persen akan menyebabkan permintaan minyak sawit berubah lebih rendah dari 1 persen.