Identifikasi Model Pengujian Model
59 produksi minyak goreng sawit domestik untuk menyesuaikan diri dalam merespon
perubahan ekonomi yang terjadi. Peningkatan harga minyak goreng sawit domestik sebesar Rp 1 per kg
dapat mendorong kenaikan produksi sebesar 0.69182 ton minyak goreng. Secara ekonomi respon produksi minyak goreng sawit domestik terhadap perubahan
harga minyak goreng sawit domestik adalah inelastis dalam jangka pendek dan panjang. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak goreng sawit
domestik sebesar 1 persen akan meningkatkan produksi minyak goreng sawit domestik lebih rendah dari 1 persen.
Tabel 14. Hasil Estimasi Persamaan Produksi Minyak Goreng Sawit Domestik
Variabel Parameter Estimasi
Elastisitas Prob |T|
Variabel Label
SR LR Intercept 4774.628
0.0452 HRMGSD 0.691
0.30932 0.47521 0.0893
Harga riil
minyak goreng sawit domestik
THRMSD -18.990 -0.00759
-0.01166 0.1006
Laju pertumbuhan
harga riil minyak sawit
domestik
TB -309.518
-0.64395 -0.98929
0.0408 Tingkat
suku bunga
LPMGSD 0.349
0.0975 PMGSD t-1
R-squared 0.6544 Prob|F| 0.0020 Durbin-h stat 0,01113 Keterangan: Nyata pada taraf
α 5 Nyata pada taraf
α 10 Nyata pada taraf
α 15 Sumber : Data diolah 2012
Secara ekonomi, laju pertumbuhan harga riil minyak sawit domestik berhubungan negatif dengan produksi minyak goreng sawit domestik. Kenaikan
laju pertumbuhan harga riil minyak sawit domestik sebesar 1 persen akan menurunkan produksi minyak goreng sawit domestik sebesar 18.990 ton.
Elastisitas produksi minyak sawit terhadap laju pertumbuhan harga riil minyak
60 sawit domestik adalah inelastis dalam jangka pendek dan panjang. Hal ini dapat
mengindikasikan bahwa kenaikan laju pertumbuhan harga riil minyak sawit domestik sebesar 1 persen akan menurunkan produksi minyak goreng sawit
domestik kurang dari 1 persen. Variabel tingkat suku bunga, secara ekonomi berhubungan negatif dengan
produksi minyak goreng domestik. Apabila tingkat suku bunga menurun, maka investasi akan meningkat. Meningkatnya investasi menyebabkan modal
perusahaan bertambah sehingga produksi akan ikut meningkat. Dari hasil estimasi, dapat dilihat bahwa tingkat suku bunga berpengaruh nyata terhadap
produksi minyak goreng domestik. Hal ini menunjukkan apabila terjadi penurunan tingkat suku bunga sebesar 1 persen akan meningkatkan produksi minyak goreng
sawit domestik sebesar 309.518 ton.