15 memproduksi margarin, shortening, es krim, condensed milk, vanaspati, sabun,
dan lainnya. RBD palm stearin digunakan sebagai bahan baku margarin dan shortening
juga bahan untuk pembuatan lemak untuk pelapis pada industri permen dan coklat. RBD palm stearin digunakan juga dalam menghasilkan sabun dan
industri oleokimia Siahaan, 2006. PKO yang dimurnikan dengan proses yang sama dengan pemurnian CPO
menghasilkan RBD PKO refined, bleached and deodorized palm kernel oil. Hasil fraksinasi RBD PKO kemudian menghasilkan RBD palm kernel olein. RBD
palm kernel oil digunakan secara komersial untuk menggoreng kacang, popcorn,
dan pembuatan permen setelah diubah menjadi cocoa butter substitute atau cocoa butter equivalent
Siahaan, 2006.
2.4.1. Produksi dan Konsumsi Minyak Goreng Sawit di Indonesia
Minyak goreng sawit merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai strategis karena termasuk salah satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa
Indonesia. Kebutuhan minyak goreng terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk, berkembangnya pabrik dan industri makanan, dan
meningkatnya konsumsi minyak goreng untuk memasak. Sebagai salah satu komoditas strategis yang termasuk dalam 9 bahan makanan pokok, konsumsi
masyarakat Indonesia pada tahun 2008 mencapai 16.5 kg per kapita per tahun, dimana 12.7 kg merupakan konsumsi per kapita minyak goreng sawit. Dengan
jumlah penduduk Indonesia yang berkisar 225 juta jiwa, maka konsumsi minyak goreng diperkirakan mencapai 3.7 juta ton per tahunnya. Permintaan minyak
16 goreng tersebut diperkirakan akan tetap tinggi seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk
2
. Berdasarkan tabulasi data dapat diinformasikan bahwa pabrik minyak
goreng di Indonesia telah berkembang di 13 provinsi. Wilayah terluas terdapat di Sumatera, kemudian Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Lima propinsi terluas
berturut-turut adalah Sumatera utara 30.46 persen, Riau 24.83 persen, DKI Jakarta 13.01 persen, Jawa timur 9.62 persen, dan Sumatera selatan 7.18
persen. Data 10 pelaku usaha terbesar beserta kapasitas produksi dan market share
masing-masing perusahaan minyak goreng di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5 Prasetowo et al. 2008 :
Tabel 5. Data 10 Pelaku Usaha Terbesar Beserta Kapasitas Produksi dan Market Share masing-masing Perusahaan Minyak Goreng di
Indonesia
No Pelaku Usaha
Kapasitas Produksi Tontahun
Market Share 1 Wilmar Group 5 perusahaan
2 819 400 18.27
2 Musim Mas 6 perusahaan 2 109 000
13.67 3 Permata HIjau Group
3 perusahaan 932 000
6.04 4 PT
Smart 713
027 4.62
5 Salim Group 654 900
4.24 6 PT Bina Karya Prima
370 000 2.40
7 PT Tunas Baru Lampung Sungai Budi Group
355 940 2.31
8 BEST Group 341 500
2.04 9 PT Pacifik Palmindo Industri
310 800 2.01
10 PT Asian Agro Agung Jaya RGM Group
307 396 1.99
11 Lainnya 6.542.637
42.40 Total 15.430.000
100.00
Sumber : Bank Indonesia, 2008
Dilihat dari bahan bakunya, minyak goreng yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah minyak goreng sawit. Konsumsi minyak goreng Indonesia
pada tahun 2005 meningkat hingga sekitar 1 juta ton. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6.
2
http:www.scribd.comdoc7789866711Produksi ‐dan‐Konsumsi‐Minyak‐Goreng‐Sawit‐
Nasional .
Produksi dan Konsumsi Minyak Goreng Nasional. Di akses tanggal 16 juli 2012.