Metode Pendugaan Model Pengujian Model
61 domestik terhadap harga minyak goreng sawit domestik yaitu inelastis dalam
jangka pendek 0.16037 namun elastis dalam jangka panjang 1.55712. Perubahan elastisitas tersebut mengindikasikan bahwa fluktuasi harga
minyak goreng sawit domestik dalam jangka pendek tidak banyak mempengaruhi stabilitas permintaan komoditas itu. Hal ini dikarenakan minyak goreng
merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dan belum ada subtitusinya. Pada jangka panjang faktor lain lebih fleksibel atau lebih mudah berubah seperti
adanya barang subtitusi untuk minyak goreng sawit.
Tabel 15. Hasil Estimasi Permintaan Minyak Goreng Sawit Domestik
Variabel Parameter Estimasi
Elastisitas Prob |T|
Variabel Label
SR LR Intercept 1242.059
.0001 HRMGSD -0.35868
-0.16037 -1.55752
.0001 Harga minyak goreng sawit
domestik PDK 31.23010
0.02232 0.21682
0.0651 Pendapatan riil
perkapita Indonesia
LDMGSD 0.89703 .0001
DMGSD t-1
R-squared 0.8401 Prob|F| .000.1 Durbin-h stat 0,00131 Keterangan: Nyata pada taraf
α 5 Nyata pada taraf
α 10 Sumber : Data diolah 2012
Pendapatan riil per kapita Indonesia berpengaruh positif terhadap permintaan minyak goreng sawit domestik dan secara statistik pendapatan riil
perkapita penduduk Indonesia berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan minyak goreng sawit domestik. Hal ini menunjukkan bahwa minyak goreng sawit
merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia sehingga dengan meningkatnya pendapatan maka permintaan terhadap minyak goreng sawit
domestik juga meningkat.
62