Peran VCO dalam Membantu Pencegahan Komplikasi Penyakit

Dinyatakan lebih lanjut oleh Milne 1989, bahwa oksidasi lemak menghasilkan energi disertai badan keton. Peningkatan badan keton asam asetoasetat, aseton, dan asam hidrolisis butirat dalam tubuh dapat menyebabkan adanya ketosis, ketonemia. Badan keton yang terbentuk akan mengikat ion natrium sehingga kadar ion hidrogen meningkat dan terjadi gangguan keseimbangan elektrolit, asidosis dan diikuti koma serta kematian.

E. Peran VCO dalam Membantu Pencegahan Komplikasi Penyakit

Efek pertama VCO dalam membantu pencegahan komplikasi diabetes melitus adalah membantu mensuplai energi kepada sel sebab minyak kelapa dapat dengan mudah diserap tanpa bantuan enzim lipase sehingga akan meningkatkan sekresi insulin dan penggunaan glukosa darah. Setelah masuk tubuh, VCO yang mengandung lauric acid dan capric acid ternyata mempunyai efek yang sangat potensial dalam menstimulir terjadinya sekresi insulin oleh sel-sel Langerhans pankreas Garfinkel et al., 1992. Lemak polyunsaturated berdasarkan hasil penelitian Ginsberg et al 1982 akan bergabung dengan dinding sel lipid bilayer membrane dan menggabung dalam struktur sel. Sel ini kemudian tenyata berkurang kemampuannya untuk mengikat insulin, sehingga kemampuan sel untuk mengambil glukosa juga menurun. Akibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi. Biasanya pengobatan pada penderita diabetes memang telah diberikan nasehat untuk mengurangi konsumsi minyak, terutama minyak atau lemak lain yang bersifat polyunsaturated, monounsaturated yang berasal dari minyak kedelai, jagung dan lain-lain, serta minyak atau lemak hewani yang bersifat saturated fat dengan rantai panjang long chain saturated fatty acid = LCSFA. Dengan mengurangi lemak tersebut, pada hewan percobaan memang langsung terjadi perbaikan dari penyakit diabetes tipe II yang dibuat di laboratorium. Bahkan berbagai studi pada manusia, konsumsi rendah lemak juga akan membantu memperbaiki kadar kimiawi darah dan sekaligus membantu mengkontrol penyakit diabetes itu sendiri Parekh et al, 1998 dan Barnard et al, 1983 Nanji 1995 menyatakan bahwa, tubuh yang mendapat makanan sehari-hari yang diperkaya dengan lemak jenuh atau saturated fatty acid akan mampu mempertahankan keutuhan sel hati liver dari kerusakan yang diakibatkan oleh pemakaian alkohol dan stres oksidatif lain. Efek ini tampaknya terjadi oleh campur tangan asam linoleat linoleic acid yang ada pada VCO. Asam linoleat ini bekerja dengan cara menurunkan peroksidasi lemak down-regulation of lipid peroxidation sehingga tidak terjadi Reactive Oxigen Substances ROS yang terlalu tinggi yang merusak dan menyebabkan disfungsi endotel. Dengan demikian menurut Nanji 1995 bahwa ROS yang terlalu tinggi pada penderita diabetes dapat diturunkan, seiring dengan turunnya peroksidasi lemak yang terjadi. Kerusakan hati komplikasi pada kerusakan hati dapat dibantu diperingan sampai total dicegah. Di samping itu, ternyata VCO juga mengandung vitamin alami yaitu Vitamin E yang bersifat sebagai anti-oksidan. Anti-oksidan ini pulalah yang membantu mencegah minyak VCO menjadi tidak tengik dan membantu memblok oksidan yang terlalu tinggi pada penderita diabetes. Penelitian Monserrat et al 1995 melaporkan bahwa kemungkinan juga VCO mendukung dalam membantu pencegahan kerusakan ginjal. Mereka mendapatkan bahwa pemberian VCO pada hewan percobaan dengan diberi diet yang tidak mengandung cholin dan metil methyl-deficient diet ternyata mampu memproteksi terjadinya kerusakan, perlukaan renal lession, dan kehancuran necrosis dari ginjal. Dengan demikian penelitian ini membuktikan bahwa VCO secara umum mampu meringankan derajat kerusakan ginjal. Kemampuan ini terjadi jika pada diet atau makanannya diberi VCO 20 . Kemampuan meringankan kerusakan ginjal ini tidak tampak pada minyak jagung dan tumbuhan lain yang terhidrogenasi Monserrat et al, 1995. Kemampuan ini tampaknya akan mendukung pencegahan kerusakan ginjal yang ditunjukkan dengan adanya microalbuminuria pada penderita diabetes yang diberikan pengobatan. Bukti kehandalan lain dari VCO pada pencegahan komplikasi diabetes datang dari penelitian Muller et al 2003. Mereka mampu membuktikan bahwa pemberian VCO akan menurunkan tissue-Plasminogen Activator antigen t-PA antigen segera setelah makan. Perlu diketahui bahwa t-PA antigen ini berhubungan dengan aktivitas plasminogen activator inhibitor type 1=PAI-1 activity yang biasanya meningkat pada penderita diabetes karena adanya Hypertriglyceridemia peningkatan triglyseride. Dengan menurunnya t-PA antigen dan PAI-1 maka akan terjadi perbaikan sistem fibrinolisis penghancuran jendalan darah. Kemampuan ini ditambah dengan efek penurunan Lp[a] yang berhubungan dengan serangan stroke dan jantung Muller et al, 2003. Kemampuan lain dari VCO yang sangat menguntungkan penderita diabetes, dapat membantu mengurangi timbulnya penyakit sampingan atau komplikasi, antara lain: anti bakteri, anti virus, anti fungal, anti yeast, anti parasit, menurunkan kolesterol tubuh, dan lain-lain Enig, 1996. Dengan demikian nampak jelas bahwa VCO mampu mencegah atau mengurangi insiden terjadinya stroke, infark jantung, dan sumbatan darah lain yang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi termasuk komplikasi disfungsi ereksi.

F. Dislipidemia pada Diabetes