Pengukuran Jumlah Konsumsi Ransum Pengukuran Berat Badan Tikus Pengukuran Persen Perubahan Kadar Glukosa Darah Analisis Kolesterol Serum Darah

Seluruh tikus percobaan dalam setiap kelompoknya diberi perlakuan selama 28 hari. Selama perlakuan berlangsung dilakukan pengukuran kadar glukosa darah 4 hari sekali, pengukuran berat badan 2 hari sekali, dan pengukuran konsumsi ransum setiap hari.

c. Pengukuran Jumlah Konsumsi Ransum

Pengukuran jumlah konsumsi ransum dilakukan setiap hari selama 28 hari. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ransum yang dikonsumsi setiap hari oleh tiap ekor tikus percobaan. Konsumsi ransum dapat ditentukan dengan mengumpulkan dan menimbang ransum sisa. Ransum sisa yang dikumpulkan diayak terlebih dahulu untuk memisahkan sekam yang tercampur dalam ransum. Setelah diayak, sisa ransum ditimbang dengan timbangan dan dinyatakan dalam satuan gram. Jumlah konsumsi ransum dihitung dengan mengurangi jumlah ransum yang diberikan dengan sisa ransum yang telah ditimbang.

d. Pengukuran Berat Badan Tikus

Pengukuran berat badan tikus percobaan dilakukan setiap 2 hari sekali selama 28 hari. Pengukuran dilakukan dengan tujuan untuk memonitor tingkat pertambahan maupun penurunan berat badan tikus percobaan tersebut. Pengukuran berat badan tikus dilakukan dengan menggunakan timbangan dan dinyatakan dalam satuan gram.

e. Pengukuran Persen Perubahan Kadar Glukosa Darah

Pengukuran persen perubahan kadar glukosa darah pada tikus percobaan dilakukan setiap 4 hari sekali selama 28 hari. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan glukometer. Cara pengukuran dilakukan pada bagian ekor tikus pada masing-masing kelompok perlakuan. Ekor tikus dibersihkan terlebih dahulu, lalu bagian ujung ekor yang mau ditusuk jarum dibasahi alkohol terlebih dahulu, kemudian ditusuk dengan menggunakan jarum. Darah yang diperoleh diteteskan di atas strip glukometer. Kadar glukosa darah akan terukur pada alat setelah 10 detik dan dinyatakan dalam satuan mgdl.

f. Analisis Kolesterol Serum Darah

Untuk melihat pengaruh perlakuan pemberian VCO atau minyak goreng terhadap kadar kolesterol darah, maka kepada semua tikus percobaan dilakukan analisis kadar kolesterol darahnya. Analisis dilakukan satu hari setelah hari terakhir perlakuan yaitu hari ke-29.

E. Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan untuk penelitian ini adalah rancangan acak lengkap. Menurut Torrie et al 1991 rancangan acak lengkap sangat luwes dalam arti bahwa banyaknya perlakuan dan ulangan hanya dibatasi oleh banyaknya satuan percobaan yang tersedia. Pengamatan dapat diuraikan menjadi jumlah dua komponen, yaitu nilai tengah dan komponen acak dan selanjutnya nilai tengah tersebut merupakan jumlah beberapa komponen. Asumsi dasar dalam analisis ragam adalah bahwa komponen acak bersifat bebas satu dengan yang lainnya dan menyebar normal di sekitar nilai tengah nol dan ragam yang sama. Nilai percobaan itu dapat diterangkan oleh model linier aditif. Penelitian dilakukan terhadap 25 ekor tikus yang dibagi ke dalam lima kelompok. Model linier untuk penelitian ini adalah : Yij = μ + πi + εij Keterangan : Yij = Nilai parameter pengamatan dari perlakuan ke-i pengamatan ke-j μ = Nilai tengah umum rata-rata sebenarnya πi = Pengaruh perlakuan ke -i εij = Pengaruh galat percobaan pada perlakuan ke-i pengamatan ke-j Apabila pengaruh perlakuan itu nyata, diteruskan dengan uji lanjut LSD Least Significance Difference atau Duncan pada taraf nyata 5 atau 1 . Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program Software SPSS 13 Ariyanto, 2005.