6. Perhitungan
Bilangan peroksida dapat dinyatakan dalam miligram ekivalen dari oksigen aktif per kg.
Dihitung sampai dua desimal contoh dengan menggunakan rumus : V
1
– Vo x T Bilangan peroksida mgkg = x 1000 atau
m keterangan :
Vo adalah volume dari larutan natrium tiosulfat untuk blanklo,
dinyatakan dalam ml V
1
adalah volume dari larutan natrium tiosulfat untuk contoh, dinyatakan dalam ml
T adalah normalitas larutan standar natrium tiosulfat yang
digunakan m
adalah berat contoh, dinyatakan dalam gram.
7. Asam-asam lemak 1. Acuan
AOCS The Oil Chemiats Society, Ce 2 – 66, 1998 dan ISO 5509, second adition 2000 – 04 – 01
2. Prinsip
Lemak dan asam-asam lemak diekstrakan dari contoh dengan cara hidrolisis menggunakan basa. Hasil ekstraksi kemudian
dimetilasi menjadi asam lemak metil ester dengan menggunakan BF3 dalam methanol. Jumlah asam methil ester dapat diukur dengan
menggunakan Gas Kromatografi GC.
3. Peralatan
a. Gas Kromatografi GC, dilengkapi dengan Flame lonization Detector, injector dan temperatur oven terprogram.
Kondisi operasi : Temperatur injektor : 250
C Temperatur Oven
:
Tabel 10. Kondisi operasi Gas Kromatografi
Temperatur C
Time menit Rate
C mnt 100
150 250
0.00 3.00
3.00 5.0
5.0 end
Temperatur FID : 250
C Gas Pembawa : Helium
Kecepatan alir : 0.75 mlmenit Gas Pembakar : Udara tekan dan Hidrogen
b. Kolom : Kapiler panjang 30 m Diameter dalam 0,25 mm
Film 0,25 mm c. Neraca analitik terkalibrasi
d. Kondensor e. Penangas air
f. Labu didih 250 ml g. Labu kocok
4. Pereaksi
a Pereaksi BF-3 Methanol
b Natrium hidroksida NaOH – 0.5 N dalam Methanol
Pembuatan : Timbang 20 g NaOH, larutkan dalam 1 lliter methanol c
Natrium klorida NaCI, jenuh dalam air : Pembuatan : Larutkan NaCI ke dalam 100 ml air aduk hingga larut,
lakukan penambahan NaCI berulang-ulang hinngga larutan tidak dapat malarutkan lagi NaCI
d Petroleum eter p.a
e Natrium sulfat Na
2
SO
4
– Anhidrat f
Panaskan pada suhu 100 C selama 1 jam
g Standar mixed Asam lemak
h Larutan Indikator MM-1 dalam alkohol 60
8. Metode Pengukuran Kolesterol
Metode analisis kadar kolesterol serum darah tikus dilakukan dengan mengambil darah tikus dari bagian jantung sebanyak
± 3 cc dan dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Kemudian darah disentrifuse
dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit hingga terjadi pemisahan serum dengan plasmanya. Bagian atas bagian yang berwarna bening
diambil sebagian serumnya dan disimpan dalam tabung Effendorf dan ditutup rapat.
Serum yang disimpan dalam tabung Effendorf kemudian dianalisis kadar kolesterol total, kadar trigliserida, kadar HDL High
Density Lipoprotein , dan kadar LDL Low Density Lipoprotein dengan
metode sebagai berikut :
1. Kadar Kolesterol Total
Sampel : Serum tidak hemolisis Volume : 20
μ L Metode : Spektrofotometri
Panjang gelombang 546 nm Suhu : 25 – 30
C
2. Kadar Trigliserida
Sampel : Serum tidak hemolisis Volume : 20
μ L Metode : Spektrofotometri
Panjang gelombang 546 nm Suhu : 25 – 30
C
3. Kadar HDL High Density Lipoprotein