BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Komunikasi Massa
Komunikasi Massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media
cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Rakhmat 2005. Bila sistem komunikasi massa diperbandingkan
dengan sistem komunikasi interpersonal, secara teknis kita dapat menunjukkan empat tanda pokok dari komunikasi massa 1 bersifat tidak langsung, artinya
harus melewati media teknis; 2 bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi para komunikan; 3 bersifat terbuka, artinya
ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim; 4 mempunyai publik yang secara geografis tersebar Neumann 1973 dalam Rakhmat, 2005.
Menurut DeVito 1996 pengertian komunikasi massa adalah sejumlah peubah yang terdapat dalam komunikasi massa yaitu: sumber, khalayak, pesan,
proses, konteks, dan sarana-sarana dalam komunikasi massa yang paling banyak digunakan seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, buku, koran, hasil rekaman
audio-kaset dan internet. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, jenis media komunikasi massa yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah televisi.
2.1.2 Televisi Sebagai Media Informasi
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media massa sering dibedakan menjadi media
massa berbentuk tampak visual, media massa berbentu dengar audio dan media massa berbentuk gabungan tampak dengar audio visual. Media massa
adalah alat yang digunakan dalam penyampain pesan dari sumber kepada khalayak penerima dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio dan televisi Mulyana, 2008. McQuail 2002 mengungkapkan tentang serangkaian ide dasar mengenai
tujuan media dalam masyarakat, yakni informasi, korelasi, kesinambungan,
hiburan dan mobilisasi. Nurudin 2009 dalam Buku Pengantar Komunikasi Massa, menyimpulkan beberapa fungsi komunikasi massa dari para ahli
komunikasi. Nurudin menyebutkan bahwa fungsi komunikasi massa antara lain adalah informasi, hiburan, persuasi, transmisi budaya, mendorong kohesi sosial,
pengawasan, korelasi, pewarisan sosial, melawan kekuasaan dan kekuatan represif dan menggugat hubungan trikotomi.
Berbagai bentuk media massa seperti surat kabar, majalah, tabloid, radio, televisi hingga internet mempunyai pengaruh besar dalam pembentukkan opini
dan kepercayaan orang. Di antara berbagai media massa yang ada, salah satunya yang paling banyak dimanfaatkan saat ini adalah televisi. Kata “televisi”
merupakan gabungan dari bahasa Yunani, yaitu kata tele yang berarti jauh dan visio
dari bahasa Latin, yang berarti penglihatan. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Televisi merupakan
sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat
didengar Nurfalah, 2007. Televisi memiliki beberapa fungsi sebagai media massa. Beberapa fungsi
televisi yang diungkapkan oleh Joseph R. Dominick Winarso, 2005 tentang lima teori fungsi televisi yaitu di antaranya: 1 Fungsi pengawasan, media
mengambil tempat sebagai penjaga dan pengawas. 2 Fungsi penafsiran, fungsi ini berkaitan erat dengan fungsi pengawasan, media massa tidak hanya
menyediakan fakta dan data namun juga memberikan informasi mengenai arti kunci penting mengenai kejadian-kejadian itu. 3 Fungsi penghubung, media
massa dapat bekerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang berbeda yang tidak secara langsung berhubungan dengan saluran–saluran interpersonal. 4
Fungsi penerusan nilai, media massa menghadirkan gambaran masyarakat kita dan dengan mengamati, mendengarkan, dan membaca, kita memelajari bagaimana
orang didorong untuk bertindak dan mengetahui nilai-nilai yang penting. 5 Fungsi hiburan, saat ini hiburan semakin dianggap sebagai kebutuhan manusia,
fungsi TV sebagai hiburan sangat dibutuhkan untuk menghilangkan penat seseorang.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dikatakan bahwa fungsi utama dari televisi adalah sebagai media informasi. Komponen paling penting untuk
mengetahui fungsi informasi ini adalah berita yang disajikan. Fakta-fakta yag dicari wartawan di lapangan kemudian dituangkan dalam tulisan lalu disajikan
dalam bentuk audio visual oleh televisi. Jakob 2001 dalam Nurudin 2009 menyebutkan bahwa fungsi televisi dalam menyajikan informasi adalah
melaporkan peristiwa di dalam masyarakat yang lebih kompleks dan memberikan makna terhadap peristiwa-peristiwa tersebut. Televisi sebagai media informasi
yang di dalamnya memiliki pers seharusnya mengumpulkan sebanyak-banyaknya materi yang diperlukan untuk membuat kejadian dan makna kejadian
bersangkutan bisa dipahami oleh publik sebelum informasi ini disebarkan ke publik. Hal ini berarti televisi dengan pers di dalamnya tidak lagi melaporkan
sesuatu dengan satu dimensi dari satu sudut pandang saja, tetapi multidimensi dan mengungkapkan latar belakangnya. Televisi sebagai media informasi harus
dapat menyajikan informasi masa lalu, masa kini, aktual dan berperspektif masa depan.
2.1.3 Siaran Televisi