Keterdedahan Khalayak pada Siaran Televisi

menuntut IPB kembali untuk mengumumkan merek susu formula dan makanan bayi yang tercemar Bakteri E. sakazakii. Kemenangan yang diperoleh oleh pihak konsumen untuk mengetahui merek susu formula yang tercemar bakteri E. sakazakii menyebabkan berita ini kembali mencuat. Berita ini bahkan tidak lagi menyorot susu formula yang kabarnya tercemar bakteri E. sakazakii, tapi juga menyorot IPB sebagai institusi yang melakukan penelitian. Menurut masyarakat IPB sebagai pelaku penelitian harus bertanggung jawab untuk mengumumkan merek susu formula yang tercemar bakteri E. sakazakii agar masyarakat dapat lebih waspada dalam memilih susu formula. Banyaknya berita yang beredar membentuk opini masyarakat akan isu ini dan juga citra IPB. Tidak sedikit media yang memojokkan IPB sebagai institut yang tidak jujur, namun tidak sedikit juga media yang mengatakan IPB telah melakukan hal yang benar dengan tidak mengumumkan merek susu formula yang tercemar karena kasus ini harus dipisahkan antara ranah penelitian dengan ranah hukum.

2.1.4 Keterdedahan Khalayak pada Siaran Televisi

Keterdedahan khalayak terhadap siaran televisi diartikan sebagai cara atau bagaimana khalayak mengkonsumsi berbagai program acara yang disuguhkan televisi untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpuaskan. Televisi sebagai media massa dianggap mampu memenuhi kebutuhan khalayak, seperti kebutuhan akan informasi, hiburan, maupun sosial budaya. Selanjutnya, khalayak akan memilih berbagai jenis tayangan televisi yang dapat memuaskan kebutuhan pribadinya. Menurut Shore 1980 dalam Khairil 1994 keterdedahan adalah mendengarkan, melihat, membaca, atau secara lebih umum mengalami dengan perhatian minimal pada pesan media. Rodman 2006 dalam Andika 2008 menyebutkan keterdedahan secara singkat dapat diartikan sebagai proses pada seseorang untuk mencari pesan yang dapat membantu mereka menentukan sikap. Vivian 2002 dalam Andika 2008 juga menyebutkan bahwa manusia bebas dalam menentukan media mana yang akan dia pilih. Seseorang akan menggunakan media menurut kesukaannya, proses ini disebut keterdedahan selektif. Seseorang telah melakukan keterdedahan yang selektif bila telah membuat keputusan dalam proses pencarian informasi, menonton televisi dalam mencari informasi maka akan dapat dikatakan telah melakukan keterdedahan yang selektif. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterdedahan individu terhadap TV. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor sosiodemografis seseorang berhubungan dengan perilaku berkomunikasi di dalam lingkungannya. Kategori dalam jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya akan menentukan frekuensi dan kebutuhannya berinteraksi dengan sumber-sumber komunikasi baik secara interpersonal maupun dalam menggunakan media massa. McQuail 2002 menyebutkan bahwa terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam penggunaan media massa yaitu golongan usia dan sosial penghasilan dan pendidikan. Menurut McQuail kedua faktor tersebut menentukan ketersediaan waktu luang dan dana untuk menggunakan media. Usia mempengaruhi ketersediaan dari isi, kemudian posisi sosial yang diwakili penghasilan, mengatur pola penggunaan media. Pada pola penggunaan media, penghasilan yang lebih tinggi cenderung tidak menonton TV karena pilihan kesenangan non media atau media massa lainnya lebih luas. Pendidikan dan tanggung jawab pekerjaan professional yang lebih tinggi dapat juga mengakibatkan pilihan isi yang berbeda. Konsep karakteristik sosiodemografis tidak hanya terbatas pada usia, pendidikan dan jenis kelamin, namun juga jumlah anggota keluarga, penghasilan satu keluarga, komposisi usia anggota keluarga dan pendidikan kepala keluarga. Selain faktor demografis juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi keterdedahan individu terhadap media informasi, faktor lain tersebut adalah motivasi penggunaan media massa motif. Motif yang muncul pada diri individu yang menggunakan media massa akan berbeda satu sama lain. Motif-motif menonton televisi yang diidentifikasi dalam penelitian ini berpegang pada asumsi model “Uses and Gratifications” Chandler, 1994 . Motif tersebut antara lain adalah adalah information kebutuhan akan informasi dari lingkungan sekitar, personal identity kebutuhan untuk menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang, integration and social interaction dorongan untuk menggunakan media dalam rangka melanggengkan hubungan dengan individu lain dan entertainment kebutuhan untuk melepaskan diri dari ketegangan dan menghibur diri. Untuk lebih jelas mengenai motif menonton dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kategori gratification dan contoh dalam teori uses and gratification. Gratification Category Examples Information Informasi • Belajar, maupun belajar secara otodidak. • Meningkatkan kesadaran akan keamanan melalui pengetahuan. • Mencari tahu peristiwa yang sedang terjadi di sekeliling, maupun di tingkat nasional maupun global. Personal Identity Identitas Personal • Mencari modelteladan dalam berperilaku. • Mencari penguatan kepribadian. • Mendalami sosok orang lain secara lebih mendalam. Integration and Social Interactioni Integrasi dan Interaksi Sosial • Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan menguatkan rasa saling memiliki. • Menghubungkan diri dengan keluarga, kawan maupun masyarakat. • Mencari rekan untuk berkomunikasibercakap-cakap dan berinteraksi. Entertainment Hiburan • Melepaskan diri dari permasalahan eskapisme. • Mengistirahatkan tubuh dan pikiran. • Mengisi waktu luang. Sumber: Chandler, 1994 Sosiodemografis, usia, sosial tingkat pendidikan, pendapatan dan motif dapat dikatakan sebagai faktor internal yang mempengaruhi keterdedahan individu terhadap TV. Lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi keterdedahan individu terhadap TV. Lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi keterdedahan seseorang antara lain adalah keluarga, teman dan tetangga. Interaksi individu terhadap keluarga, teman dan tetangga akan mempengaruhi seseorang untuk menonton siaran TV. Pengukuran keterdedahan pada media masa dapat dilihat dari aspek-aspek yang berkatan dengan penggunaan media massa. Menurut Rosengren 1974 dalam Khairil 1994 aspek-aspek keterdedahan media yang umumnya diukur oleh peneliti adalah waktu yang digunakan dalam mengikuti berbagai media, jenis-jenis isi media yang diikuti, berbagai hubungan antara individu yang mengkonsumsi baik dengan isi media, maupun dengan media umumnya. Selanjutnya dapat dikemukakan pula bahwa keterdedahan pada media massa sangat berkaitan dengan perilaku seorang dalam mencari informasi dari berbagai sumber dan jenis media komunikasi yang digunakan di lingkungannya.

2.1.5 Persepsi Khalayak

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium di Desa Bangun I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2014.

4 67 98

Sikap Ibu Rumah Tangga Di Daerah Perkotaan Dan Perdesaan Terhadap Kenaikan Harga Beras (Kasus: Kelurahan Sudirejo I Kecamatan Medan Kota Kotamadya Medan dan Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang)

1 51 108

Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Menggunakan Minyak Goreng di Desa Orika Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan Tahun 2004

1 41 84

Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunan Air Sungai Siak Sebagai Sumber Air Bersih Di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Tahun 2004

0 44 79

Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2 53 66

MINAT IBU RUMAH TANGGA MENONTON PROGRAM TALK SHOW DI TV SWASTA(Studi Terhadap Ibu Rumah Tangga di Desa Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Tentang program Dorce Show di Trans TV)

0 6 1

Analisis gender pada program embangunan pertanian (Kasus Program P4k Dan Slpht di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 9 89

Persepsi ibu rumah tangga dalam mengkonsumsi daging dan telur ayam pasca isu flu burung (kasus di desa petir, kecamatan Dramaga, kabupaten Bogor)

0 4 57

Hubungan Terpaan Pemberitaan Di Media Online Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga (Studi Korelasi Hubungan Terpaan Berita di Media Online Tentang Bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya).

0 1 118

Hubungan Terpaan Pemberitaan Di Media Online Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga (Studi Korelasi Hubungan Terpaan Berita di Media Online Tentang Bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya)

0 0 26